A Chaotic Night Part 5

800 70 4
                                    


Setelah berhasil mengendalikan dirinya, Wonyoung memfokuskan kembali pandangannya pada Yujin dari atas sampai bawah dan menemukan banyak bekas tanah mengering di cardigan dan juga celana jeans milik Yujin

"Heeh kok di pukul lagii ???" Satu lagi sensasi panas kini terasa di paha kiri Yujin

"Siapa yang ngide pulang-pulang ada luka kayak gini ??" Tanya Wonyoung memegang cardigan dan celana Yujin yang robek memperlihatkan lengan dan lututnya memiliki bekas darah dan juga tanah

Gadis itu beranjak dari hadapan Yujin, membuka laci-laci yang ada di kamarnya mencari kotak pertolongan pertama diikuti suara tarikan nafas yang sedikit kasar agar tak ada yang meleleh dari hidungnya, cukuplah air matanya saja yang berjatuhan

Sedangkan yang ditanya hanya mengusap paha kirinya sembari memeriksa berapa banyak kerusakan yang dialami oleh cardigan kesayangannya malam itu

Ketidak kagetan yang diperlihatkan Yujin menunjukkan bahwa gadis itu menyadari bahwa dirinya terluka, belum lagi kemungkinan luka dalam yang tak terlihat membuat tekanan darah Wonyoung seketika mengalami peningkatan

"Orang mah luka itu diobatin bukan malah ditambahin" rajuk Yujin melirik pemilik kamar yang sudah menemukan apa yang ia cari

"Sini gue patahin kaki lo sekalian biar gabisa pergi kemana-mana lagi!" Ucap Wonyoung menarik Yujin untuk duduk di tempat tidurnya

Sedangkan Yujin hanya bisa menahan tawa melihat kelinci salju didepannya mengeluarkan dua tanduk neraka tapi tetap membantunya melepaskan cardigan sepelan yang ia bisa

Wonyoung memperhatikan seberapa parah luka-luka yang ada di lengan dan lutut Yujin, beruntung tidak perlu penanganan dari professional hingga ia pun mulai dari lutut Yujin yang selain berdarah juga jelas terlihat memar

"Udah loh ini cuma luka kecil kok, udah ya nangisnya besok kalo kepalanya sakit lagi gimana ??" Bujuk Yujin melihat kumpulan air mata didepannya siap terjun bebas untuk kesekian kalinya

"Iisshh awwhh iih ampunn iyaa ituu kakii masih mau dipakee" kaget Yujin merasakan lututnya tiba-tiba mendapatkan tekanan

"Cimi liki kicil kik! Belom aja gue siram pake alkohol ya ini" tatap Wonyoung tajam tak suka melihat Yujin meremehkan luka ditubuhnya

"Galak kali looh heraan" sungut Yujin mengipas-ngipas lututnya yang telah selesai dibersihkan oleh Wonyoung

Sekarang Wonyoung ikut duduk disampingnya, dan Yujin pun merubah arah duduknya menjadi berhadapan dengan Wonyoung yang sudah jauh lebih tenang dari sebelumnya

"Besok gausah lagi punya hp ya, buang aja hp nya kalo gabisa dipake buat ngabarin orang" kini ia beralih membersihkan beberapa luka yang ada di tangan Yujin

"Iya ngg itu kebetulan ituu hmm tadi..  lupa silent modenya nyala trus gak lama mati karna lowbat" ucap Yujin sembari menggaruk lehernya yang tidak gatal itu

Wonyoung terdiam dan lagi-lagi hanya bisa menarik nafas panjang memandang wajah lelah di hadapannya

Belum selesai dengan khawatirnya, sekarang ia juga dihadapi dengan pertanyaan apa yang tadi menimpa kakak dan juga adiknya, lebih tepatnya apa yang Yujin hadapi hingga pulang dengan kondisi luka-luka seperti ini

"Bilang manager malem ini bikin janji sama pihak rumah sakit buat besok periksa ya kak" pintanya kepada Yujin

Yujin pun hanya menggumam setuju untuk permintaan tersebut

"Udah ya jangan marah lagi, manusia yang paling mengkhawatirkan ini udah pulang dengan utuh membawa serta si bocil yang syukur gak luka satupun" dengan satu jari tanganya Yujin memainkan pipi pemilik kamar yang sedang serius mengobati lukanya itu

"Dih kepedeaan, orang cuma khawatir sama Hyunseo padahal"

"Iyaa deh si paling gak khawatir" ucap Yujin tersenyum simpul mengiyakan sanggahan berunsur gengsi tersebut

Cukup lama sibuk dalam diam, Yujin pun maju dan memejamkan matanya di bahu Wonyoung, mencari tempat ternyamannya membuat Wonyoung menghentikan kegiatan yang sedang ia lakukan

Yujin sudah mencapai batas dan tak sanggup lagi menahan energi negatif yang mengelilinginya, semua yang terjadi hari ini diluar kapabilitasnya dan menguras semua energi yang ia miliki, aroma vanilla yang sedang menyambutnya saat ini adalah salah satu trigger terefektif agar endorfin yang sangat ia butuhkan sekarang dapat segera bekerja

Dan dengan satu tangannya Yujin pun merengkuh erat bahu yang lebih muda agar tak beranjak dari sana dan mengizinkannya untuk bersandar sedikit lebih lama

"Mau diambilin perfume nya aja gak ? Tanggung dikit lagi lukanya selesai dibersihin" Ucap Wonyoung merasa Yujin sudah cukup lama nyaman dengan posisi mereka tak ingin Yujin terlalu lama menunda waktu untuk bisa beristirahat

"Gamau.."

"Kalo dari botol pasti gak ada efeknya"

"Modus banget buaya starship"

"Ini ril min bukan modus.."

"Lagian kamu gak kasian apa sama leader kece mu ini lagi lelah fisik lelah mental butuh perhatian ? Jadi dimohon dengan sangat untuk kooperatif bentar ya" pinta Yujin dengan suaranya yang semakin pelan

"3 menit"

"10 menit"

"2 menit"

Dan kemudian tak ada lagi yang bersuara setelahnya karna yang lebih tua takut waktunya akan semakin berkurang

Tok tok tokk~

Belum 2 menit yang Wonyoung berikan berlalu pergi, seseorang mengetuk pintu kamar tersebut

"Tuh pada nyariin" ucap Wonyoung mengetahui membernya sedang menunggu di depan pintu dan ia berniat untuk menemui mereka

"Masuuk ga dikunci!" Teriak Yujin yang disambut kaget Wonyoung karna gadis itu bukannya melepaskan dirinya tapi malah mengunci pergerakannya

"Hobi banget ya cari gara gara" kesal Wonyoung yang hanya dibalas tawa kecil oleh Yujin, dua menit nya terlalu berharga untuk dilepaskan dan membernya pun pasti paham dengan apa yang sedang terjadi

"Misi mau nawarin masih ada empat batre nganggur disini kalo sekiranya berdua lowbat nya kebangetan"

Satu kepala terlihat muncul dari balik pintu dengan senyum khas tak bersalahnya

Dua virgo yang ada dikamar itu pun hanya hanya bisa terkekeh dengan tawaran tersebut, terutama virgo september yang semakin nyaman di sandarannya

"Ehehee ini aja udah cukup kok Rei maaciih yaa"

"Diih kok dia jadi mabok Won ??" Yang ditanya juga langsung melirik Yujin sama kagetnya dengan Rei

"Kak mending sekarang mandi dulu deh biar langsung tidur habis ini" mengetahui Yujin ternyata sudah setengah sadar, Wonyoung akhirnya melepas Yujin dengan paksa dan memegang tubuh itu agar duduk dengan tegap dihadapannya

"Mau langsung tidur aja boleh ??" Tanyanya dengan mata yang masih terpejam

"Mandi dulu ya ini kotor semua"

"Mandi di kamar kita aja kak, bathtub nya udah diisiin air panas" tambah Rei karna niat awalnya memang menawarkan Yujin untuk menggunakan kamar mandi yang lebih besar milik mereka dikamar utama

Sedangkan Yujin hanya bernafas panjang dan kemudian membuka kedua matanya yang berat menatap Rei dan Wonyoung bergantian

"Okeh let's goo!!" Ucapnya tiba tiba berdiri dan beranjak menuju kamar utama

"Won kepalanya Kak Yujin ada bekas luka kah ??" Bisik Rei disebelah Wonyoung

"Gatau Rei mungkin tadi kejeduk dikit" dan kemudian mereka segera menyusul Yujin berjaga-jaga untuk leader mereka tersebut













Comfort ZoneWhere stories live. Discover now