11🏳️‍🌈

3.2K 229 4
                                    

✨HAPPY READING✨

Hari ini keberangkatan biga dan Oliv kembali ke Amerika,sedangkan Frank telah balik duluan dua hari yang lalu,karna ada rapat penting hari ini yang tidak bisa di tinggalkan. Satu Minggu telah berlalu,dan ia harus segera kembali,agar pekerjaanya di sana tidak menumpuk,meskipun rasa rindunya belum terselesaikan kepada sang ibu dan keluarga,ini cukup baginya,ia tidak ingin lebih banyak menyulitkan Oliv nantinya.

Ada rasa tak rela bagi naura untuk kembali melepas putrinya,namun ia tidak ingin membuat biga kecewa dengan keputusannya,setidaknya ia sudah melihat putrinya meskipun sebentar,banyak perubahan yang ia lihat dari putrinya itu,ia lebih nampak dewasa sekarang,aaah betepa sayangnya dia kepada biga.

"Hati hati ya sayang,setelah sampai langsung kabari bunda"Naura menatap kedua perempuan yang ada di depannya ini.

"Iya bun"itu Oliv,ia memeluk Naura dengan lembut dan memberinya ciuman layaknya anak dan ibu.biga mendengus,lihatlah mereka,bukan kah di sini ia anak dari perempuan lansia ini batinya kesal.

"Terus saja,kalian seperti itu sampai pesawatnya pergi"biga berujar dengan ketus,dua perempuan itu terkekeh lucu,mereka melepaskan pelukannya,dan kini Naura menatap putri nakalnya itu.

"Jaga kesehatanmu,jika kau kembali lagi ke sini,bunda harap berat badanmu bertambah"terdengar nada ejekan di saat Naura mengatakan kalimatnya,biga memutar bola matanya,masih saja merosting anak sendiri"pikirnya.

"Seharusnya aku yang berbicara seperti itu,jagalah kesehatan bunda,bunda sudah tua jangan terlalu capek"dengusnya kesal.

"Yak anak ini,bunda belum tua enak saja"ia mencoba bergaya layaknya anak muda,Oliv,Asan dan Lisa yang melihat itu terkekeh gemas melihat tingkah wanita yang telah berumur di depannya itu,sedangkan biga sudah menatap bundanya dengan jengah.

"Berhentilah berkelahi Bun,mereka sebentar lagi akan berangkat"Asan berujar,agar perdebatan ini cepat selesai.

"Oh iya,bunda hampir lupa,ya sudah kalian hati hati yaaa,dan kamu biga,jangan macam macam di sana,jangan sampai kamu ngecewain bunda,jangan sampai nanti kamu pulang membawa anak,bunda akan kecewa jika itu terjadi"Naura memperingati anak nya dengan tegas.

"Iya bun,biga nggk akan macam macam"Naura tersenyum lalu memeluk putrinya itu dengan erat,ia menangis,ia akan kembali jauh dengan putrinya,tapi ia juga tidak ingin melarang putrinya,ia tidak ingin mengecewakan biga.

Biga sama halnya,air matanya jatuh tanpa suara,memeluk ibunya itu dengan erat lalu mencium kedua pipi Naura. Ia perlahan melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata sang ibu dengan lembut dan juga menghapus air matanya

"Udah bunda jangan sedih,aku janji setelah apa yang aku cari selesai maka aku akan segera pulang"biga mencoba menenang kan Naura yang masih terisak,Naura hanya tersenyum sedih lalu mengangguk.

Kini perhatian biga teralih ke mas dan adiknya,lalu ia memeluk mereka secara bergantian.

"Jaga diri kamu baik baik disana,dan juga kamu harus ingat,rumah tetap lah rumah,jangan pernah beralih ke rumah orang lain"pesan Asan kepada adiknya itu,biga hanya mengangguk.

"Isa,jangan nakal nakal,selalu nurut sama bunda ya,jngan nyusahin bunda,Isa kan udah besar jadi udah bisa bertanggu jawab sendiri okey baby,kalau mau nyusahin,mas kamu aja yaaa,kalok perlu ikut sama dia kalau dia mau jalan jalan,okeey"biga sedikit terkekeh melihat raut wajah Asan,ia tanpak mendelik lalu menyentil kening biga pelan.

"Yang nakal tu kamu bukan Isa" ketusnya

"Iyaa teh,teteh juga baik baik di sana,Isa selalu nungguin teteh balik ke Indonesia"ujarnya,biga mengusap kepala Lisa dengan lembut lalu mengecup kening gadis itu,semua yang melihat itu dapat melihat betapa sayangnya biga kepada yang adik.

ABIGAILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang