45. Beautiful Lady

Start from the beginning
                                    

WUSH
(Pisau dilempar)

AH!!

TRANG
(Pisau terjatuh ke lantai)

Revela terkejut hingga kedua pupilnya mengambang. Sedikit mengernyit merasakan perih di area pipi.

"Sudah kukatakan!! JANGAN KAU BAHAS PRIA LUMPUH ITU!!!!"

Perkataan Christian membuat Revela tercengang. "Lumpuh? Apa maksudmu?!!" pekik Revela mengepalkan tangan.

Christian tak menggubris. "Kalian sudah BERCERAI!!! BERULANGKALI KUKATAKAN PADAMU!!"

"DIA SANGAT MENCINTAIKU!! DIA TAK MUNGKIN MENCERAIKANKU!!!!"

SRARAKK

Christian menarik kain penutup meja dan melemparnya dengan kuat hingga piring-piring dan makanan berhamburan di udara.

PRANG!! PRARANG!!!

Peralatan makan berjatuhan di lantai sebagian pecah. Revela menutup kedua telinga dengan alis terangkat dan gigi gemeretak. Sekujur tubuh gemetar akibat suara yang begitu memekakkan. Ia membungkukkan dan memeluk tubuhnya diatas kursi. Takut jika penyakit PTSD kronisnya kambuh kembali. (*PTSD= Post Traumatic Stress Disorder)

Christian menghampiri. Mencengkeram dagunya hingga wajah Revela mendongak. Ia mendekatkan wajahnya dengan mata yang melotot tajam. "LUPAKAN DIA!!! KARENA KAU SEKARANG ISTRIKU!!!!"

Perkataannya membuat paras wanita cantik itu begitu pucat. "Tak ... mungkin!"

"Apa kau tak lihat cincin yang terpasang di jari manismu?" Christian melepas cengkeramannya dengan kasar.

Dengan enggan Revela melihat jemari kanannya yang gemetaran. Kelopak matanya terbuka lebar saat melihat benda bulat berkilauan indah melingkar di jari manis kanannya.

Terakhir kali aku mengembalikan cincin pertunanganku pada Justin. Dan cincin-cincin pemberian suamiku aku simpan di tempat aman di resort. Harusnya tak satupun cincin melingkar di jariku!

Dengan cepat Revela menggelengkan kepalanya. "Tidak! Bukti ini belum cukup!!"

"XAVIIEEEEER!!!!" Christian berteriak keras. Datanglah pria berjaket kulit hitam dengan wajah khas Itali. "Cepat ambilkan buku pernikahan milikku dan istri baruku di ruang kerja!"

Tak lama Xavier datang membawa dua buah buku pernikahan. Christian melempar buku-buku itu di atas meja. Kedua netra Revela membulat melihat buku-buku kecil itu.

"Apa ini cukup? Bagimu benda seperti ini sangat penting bukan?!"

Revela mengambil salah satu buku itu dan membukanya. Dirinya terkejut melihat cap jempol yang tertera di atas foto sang mempelai wanita.

"B-bagaimana bisa??" Bulir air mata mulai berjatuhan.

Christian memasang smirk di paras cool-nya. "Bagiku itu hal yang sangat mudah! Apa kau masih ingat ucapanmu dulu? 'Jika kita menikah, aku ingin kita tinggal di Indo'. Kalimat indah yang kau ucapkan masih tertanam jelas di otakku!"

Revela tertegun. Tak dapat dipungkiri hal itu memang benar.

"Jika sudah waktunya, kita akan tinggal di Indo. Pernikahan kita sudah tercatat di KCS Indonesia. Itu artinya suamimu telah resmi menceraikanmu! Mulai sekarang kau jangan menanyakannya lagi! Itu buat hatiku sakit!! Karena suamimu sekarang ADALAH AKU!!" (*KCS = Kantor Catatan Sipil)

Revela terisak mendengar penjelasannya. "Sungguh jahat! Kalian seenaknya melakukan itu semua disaat aku terbaring antara HIDUP DAN MATI!! Kalian pikir pernikahan itu SEBUAH PERMAINAN?!"

"HAH-HAHHAHAHAHA!!" Christian tertawa renyah namun ada rasa sakit di sela hatinya. "Bukankah kau pun menganggap pernikahan kalian selama ini hanya sebuah permainan? Harusnya kau senang keinginanmu sudah dikabulkannya! Karena kau tak mencintainya!!

"Aku ...," ucapan Revela terhenti. Ia begitu menyesal selama ini tak pernah menghargai pernikahannya.

"Aku sudah cukup bersabar! Mulai malam ini kita sekamar dan laksanakan tugasmu sebagai seorang istri!"

"Apa kau tak malu berkata seperti itu? Kau permainkan aku! Kau meninggalkanku begitu saja! Kau tega meninggalkanku disaat hatiku sedang TERGILA-GILA PADAMU?!"

Bagai tamparan keras pertanyaan Revela tentang masa lalu yang membuat lelaki berdarah Kanada itu terdiam beribu bahasa.

"Kenapa kau diam? JAWAB AKU TIAN!!! AAAAAAAAAAA!!!! HUHUHUUU ...! AKU SANGAT MEMBENCIMUU!!!!"

"Pelayan, bereskan pecahan piring itu! Jangan sampai melukai istriku!" ucap Christian pada kedua pelayan wanita yang sedari tadi berdiri di sudut ruangan karena takut. "Hari ini kita tak jadi pergi!"

Christian melangkah pergi meninggalkan Revela yang tengah menangis histeris. Tak lama terdengar bunyi pesan masuk membuat tangisnya terhenti. Sebuah pesan dari anonymous berbahasa Inggris.

'I know where your husband is. But you must leave Christian!'

(Aku tau keberadaan suamimu. Namun kau harus tinggalkan Christian)

*

Di ruang remang cahaya, pria yang baru saja bertengkar hebat dengan istri barunya tengah terisak.

"Aku tau ... kau sudah tak mencintaiku!"

Christian merasakan euforia saat cairan itu menyatu dengan darahnya.

"HAAHAHAHAHAHAHAA!!!"

(*Euforia = perasaan gembira yang berlebihan)

*

Pulau Rikers

Tak tak tak
(Suara hentakan heels)

Perempuan itu mengikuti polisi sipir menuju ruang kunjung.

"Mr. Francois, a beautiful lady comes to visit!"

"Seorang wanita? Mungkin kah ...??"

***

BERSAMBUNG 💖

Published 1 Feb, 2023 9.12 PM

BLIND OBSESSIONWhere stories live. Discover now