5. Alfian Shawn

984 33 0
                                    

Dengan napas memburu, Revela berlari meninggalkan mansion

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan napas memburu, Revela berlari meninggalkan mansion. Mengeluarkan ponsel yang rusak dibanting Pierre. Dengan cepat mengeluarkan kartu kecil dari dalam ponsel dan membuang ponsel itu dijalan. Segera berlari naik taksi menuju sebuah mall di Jakarta Pusat.

Revela memasuki mall mencari sebuah counter handphone untuk membeli sebuah ponsel baru. Setelah mendapatkan ponsel yang diinginkan, ia menyalakan ponsel itu dengan kartu lamanya. Terdapat pesan masuk dan 32 panggilan tak terjawab dari sahabatnya.

Revela sangat senang mendapat chat dari sahabatnya karena waktunya sangat tepat. Saat ini dirinya membutuhkan seseorang disampingnya. Revela membalas pesannya itu. Dengan sabar menunggunya. Sekitar 30 menit, ponselnya berdering.

Drrt ... drrt ... drrt

Revela segera mengangkatnya.

{"Kau dimana Vel? Aku bingung mencarimu. Keluarlah ... aku tunggu diluar mall saja!"}

Revela mengakhiri panggilan singkatnya. Dengan cepat berlari keluar gedung.

"OPPA!!" teriaknya berlari keluar dan langsung memeluknya erat. Pemuda itu terdiam sejenak, lalu membalas pelukannya.

"Kamu kenapa Vel ... kamu nangis?" Pemuda itu melerai pelukannya. Perlahan mengangkat dagu gadis itu. Menatapnya dalam. Air mata itu semakin deras mengalir.

"Ya sudah ... cepat masuk ke mobil. Kau bisa menjelaskannya di kafe nanti!" ucap pria yang dipanggil oppa itu.

Mereka pergi menuju kafe tempat biasa mereka menghabiskan waktu istirahat bersama disela kerja.

Kafe

Pemuda itu menatap sang gadis dengan sendu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemuda itu menatap sang gadis dengan sendu. Ia merasakan sakit di hatinya saat melihat gadis yang ia cintai seperti itu. Tak lama kemudian datanglah pelayan memberikan pesanan mereka. Revela meneguk teh hijau hangat itu dalam sekali tenggak.


"Ceritakan semua padaku apa yang terjadi padamu dan jangan kau tutupi sedikitpun!"

Revela mulai menceritakan semua peristiwa yang dialaminya mulai dari ayahnya ingin menjodohkannya hingga kejadian tadi pagi saat berada di kediaman Pierre sambil terisak. Dialah Alfian Shawn blasteran Indo-Korea Amerika. Sahabat satu-satunya. Tempat mencurahkan segala keluh kesahnya selama ini.

BLIND OBSESSIONWhere stories live. Discover now