bagian 14 ; bolos

231 44 0
                                    

Siapa sih yang tidak kenal Zoro. Rambut hijau, tubuh padat dengan otot, wajah tampan, rahang tegas, bahu kokoh, aura dominan dan tawa khas yang memikat.

Tetapi dibalik palung pesona seorang Roronoa itu, terdapat sosok yang irit bicara, keras kepala, egois, pembangkak, pemarah, cuek, tidak peduli, dan buta arah tentunya. Siapa tahu Roronoa Zoro yang itu bisa menjadi sosok yang cerewet, manja, penurut, peduli dan lembut.

Yah walau penyakit buta map kronis stadium empatnya tidak kunjung sembuh tapi hanya seorang Blackleg Vinsmoke Sanji yang bisa membuatnya seperti itu. Hanya Sanji seorang yang mampu memunculkan kembali sikap kekanak-kanakan milik Zoro, dan hanya pada Sanjilah Zoro menunjukkan sikap itu.

Tentu, ketika tidak ada sosok Blackleg disampingnya sikap liar Zoro pastinya akan sulit ditangani. Seperti saat ini. Tak lama setelah pawangnya itu dibawa pulang kembali kerumahnya, buto ijo ini mengamuk ingin ikut bolos juga.

Kalau cowok alga itu cuma ingin tiduran sepanjang jam pelajaran di UKS atau menghabiskan sisa jam di cafeteria atau bersantai rooftop itu sudah biasa bagi orang yang sudah hapal betul tingkah bocah remaja ini.

Masalahnya, Zoro kini terlihat terlibat kejar-kejaran dengan beberapa orang guru dan satpam sekolah mereka. Jangan tanya dimana letak salahnya. Salahkan Zoro yang berkoar-koar ingin menerobos pagar sekolah.

Dengan kacu merah putihnya yang terikat dibelakang kepala dan tas diselempangkan melintang memeluk diameter bahu hingga pinggangnya serta kancing kemeja coklat yang sudah terlepas semua memamerkan kaos hitam oblong yang membalut tubuhnya yabg penuh dengan keringat sehingga membuat otot-ototnya yang menonjol terlihat helas dengan mata telanjang.

"Roronoa! Kembali kekelasmu!!" Perintah guru fisika yang mengajar di IPS 3 sambil membawa buku rumusnya yang setebal ensiklopedia.

"Roronoa! Keruangan saya sekarang!" Kalau yang ini adalah teriakan guru BP.

"Roronoa berhenti berlari!!" Bapak satpam juga ikut nimbrung. Sementara bapak kepala sekolah dan ibu wakil kesiswaan hanya gelen-geleng saja melihat aksi kejar-kejaran ini dari kantor mereka. Jangankan seantero sekolah, tukang cendol keliling yang sering mangkal didepan gerbang sekokah saja dibuat melongo menonton aksi fast and the furious ala-ala itu.

Roronoa si pelaku target pengejaran hanya berlari seperti tahanan yang kabur dari penjara. Sudah lebih dari duapuluh menit ia berlari tapi belum ada tanda-tanda yang menunjukkan kalau ia kelelahan sama sekali.

Dirinya mengambil ancang akan meloncat menggapai  puncak pacar dengan kedua tangannya dan menjadikan sisi besi bercatkan hitam i sebagai pijakan. Sempat tergelincir diawal tidak menghentikan niat Zoro, akhirnya cowok itu berhasil mendarat dengan selamat tanpa cidera. Mengingat tingga pagar itu hampir mencapai dua setengah meter.

"RORONOAA!!" Teriak wali kelasnya begitu Zoro berlari menjauhi area sekolah.

.

.

.

Begitu matanya tidak lagi meligat para pegawai negeri sarjana pendidikan yang mengejarnya, Zoro berhenti sambil menetralkan deru napasnya yang terpacu karena adrenalin.

Netra tembaganya menangkap sebuah minimarket dipinggir jalan. Kakinya ia bawa masuk, ketika mendorong pintu pegawai kasir melototinya dengan tatapan aneh. Oh ayolah! Tampang Zoro memang spek kriminal begal tapi dompetnya terlalu tebal untuk dituduh maling.

Ia membuka kulkas menarik satu botol air mineral dingin lalu berjalan kekasir untuk membayar. Setelah mendapat struk pembayaran Zoro memelintir tutup botol itu lalu membukanya dan menegaknya hingga isinya tinggal setengah.

Cupid Secret Job [zosan]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum