Not Me (YongLice) Selesai

Chapter 9 ( Nakal ya)

“ya Lis, tapi hatiku sekarang untukmu”
 
Taeyong pun memelukku dan juga mencium pucuk kepalaku di hadapan Jennie.
 
“Taeyong” berusaha melepaskan pelukan Taeyong.
 
Taeyong pun masih memelukku dan kali ini dia juga meraih tanganku agar balik memeluknya di hadapan Jennie.
 
“Apa kamu ingin aku di ambil orang lain lagi Lis?”
 
“Bukannya dari awal kamu bukan milikku?” Tanyaku yang menggenggam tangan Taeyong.
 
Taeyong pun mulai mendekati wajahku dan mulai melumat lembut bibirku.
 
Beberapa saat aku terkejut dan jantungku berdebarz entah mengapa setiap tindakan dari Taeyong membuatku hangat dan juga merasa kacau.
 
Akhirnya beberapa menit kemudian dia melepaskan lumatannya dan menatap wajahku.
 
“Saat di mana aku mulai menyentuhmu waktu itu, aku juga sudah menjadi milikmu” Jawab Taeyong menatapku lekat.
 
“Nayeon?”
 
“Sttt.. kamu tidak ingin mendengar penjelasanku Lis, dia yang menciumku dan aku kesana karena di panggil oleh Pak Jhonny” Jawaban Taeyong yang membuatku terdiam karena tidak tahu ingin bicara apa lagi, semua pertanyaan di benakku sekarang sudah terjawab.
 
“Taeyong? Apa kamu tidak mencintaiku lagi?” Tanya Jennie disela-sela.
 
“maaf Jen untuk hubungan kita, bagiku kamu sudah mati dan yang ada di hadapanku sekarang adalah orang yang asing” Jawab Taeyong sambil menatap Jennie.
 
Jennie pun menundukkan kepalanya seperti seakan-akan dia menyesal atas keputusannya dulu yang telah meninggalkan Taeyong dulu.
 
“maaf telah meninggalkanmu dulu, dan untuk sekarang aku pulang dulu, akuu tidak akan menggangu hubungan rumah tangga kalian” Jawab Jennie tulus.
 
“jennie unnie?”
 
“kita akan tetap berteman Lis, makasih yah untuk persahabatan kita” Jawab Jennie tulus.
 
Akhirnya beberapa saat kemudian Jennie pun pulang dan Taeyong mengantarnya pulang untuk membantunya urusan Lucas.
 
Beberapa saat setelah menunggu sambil membereskan rumah, Taeyong akhirnya pulang dan dengan senyuman merona di pipinya membuatku lega.
 
“kau sudah pulang, bagus deh” Kataku yang berusaha dingin.
 
“apa yang barusan terjadi Lis? Kamu menikmati lumatan suamimu ya?” Goda Taeyong yang ingin melihatku ngambek.
 
“Apaan sih... Enggak ya.. kamu aja yang asal nyosor mesum” Kataku sambil menoleh kebelakang.
 
Taeyong pun langsung memelukku dari belakang dan juga memberikan kiss Mark di bagian leherku.
 
“ih Taeyong aku lagi masak, jangan ganggu aku” Kesalku.
 
“Bibi urus dapur!!! Aku dan istriku sangat sibuk” Teriak Taeyong memanggil bibi.
 
“Ih Taeyong kamu apa-apaan sih” Kesalku sambil mempoutkan bibir.
 
Taeyong yang gemas pun mencium bibirku sekilas karena sudah tidak tahan.
 
Namun tanpa disangka bibi sudah berada di sana dan melihat semuanya membuatku malu, walaupun Taeyong tidak malu dan langsung menggendongku ke atas.
 
Sesampainya di kamar_
 
“Taeyong turunkan aku, kamu ini apa-apaan sih” Tanyaku kesal pada Taeyong.
 
“Kamu kan istriku apa salahnya menggendongmu sayang, muah... Muah.” Kata Taeyong sambil sibung mencium aroma tubuhku.
 
“ihh maksudnya tuh ngapain di lakuin di dapur sih tadi, ahhh malu tahu” Kataku dengan pipi yang sudah merona karena malu di lihat oleh bibi tadi.
 
“kenapa sih? Bibi juga tahu kalo kita suami istri, lagian kamu tuh lucu tahu tadi jadi buat aku gemes tahu” Jelas Taeyong.

 
Aku pun menutup kuping seakan-akan tidak mendengarkan apa yang Taeyong katakan barusan itu karena sekali lagi kata-kata Taeyong tidak bisa membuatku diam saja.
 
“eh kok di tutup telinganya hah?” Kata Taeyong sambil berusaha melepaskan tanganku dari telingaku.
 
Taeyong yang mulai gagal pun mulai menggelitik ku yang membuat aku mulai menggeliat dan juga melepaskan tanganku dari telingaku.
 
*Fuh..fuh...
 
Tiup Taeyong di area telingaku yang membuat geli dan merinding di sekujur tubuh.
“AKHHH! TAEYONG HENTIKAN, HAHAHAHA!!!” Tawaku yang pecah karena sudah tidak dapat menahan geli dari tiupan Taeyong.
 
“Ga... Ga mau biarin, aku mau kasih pelajaran ke seorang istri yang diemin suaminya dari kemaren, aku juga bisa ngambek tahu”
 
Aku pun mulai menatap Taeyong dan mengalungkan lenganku di lehernya.
 
“Taeyong?”

 
“Hmm?” menatap kearahku.
 
Aku pun mencium Taeyong sekilas lalu pergi meninggalkannya dengan berlari kecil keluar kamar.
 
“heh? Sudah mulai nakal ya?!” Teriak Taeyong sambil berlari mengejarku.
 
Beberapa saat berlari Taeyong sudah berhasil menangkapku dan memelukku dari belakang.
 
“AAA lepasin”
 
“Gak akan aku harus memberi hukuman pada istriku karena sudah nakal tadi”

 
Taeyong pun membopongku ala bridal style ke kamar kembali.
 
Keesokan harinya_
 
“sayang ayok bangun dong” Kata Taeyong dengan wajah bersemangatnya.
 
“Hmm?” Tanyaku dengan suara paruhku melihatnya.
 
Dia pun memelukku kembali sambil meniup-niup telingaku.
 
“Akhh Taeyong hentikan, geli tahu...” protesku.
 
“iya..  iya... Iya..”
 
Aku pun mulai membuka mataku dan melihat Taeyong yang sedang memasang dasi asal-asalan seperti sebelum dia menikah denganku.
 
“aih aku kesal, sini biar aku bantu”
 
“bangunlah bantu aku”
 
“Gak.. kamu lah yang kesini, kemarin malam kamu berhasil membuat ku tidak berdiri kan?” Kataku kesal melihat senyuman cengar-cengirnya itu.
 
“maaf hehehe” sambil menundukkan kepalanya dan memberikan lehernya agar aku lebih mudah memasang kan nya.

Jangan lupa vote, follow, dan komen...

Btw chingu, gxc mau buat cerita baru nih judulnya "EX" tertarik ga?

Komen ya🤗🤗🤗