PART 37

5K 362 2
                                    

Ternyata bukan perkara mudah untuk menemukan sesuatu hal mengenai faerqiir. Tidak banyak buku ataupun tulisan yang membahas mengenai hal itu.

Chloe merasa kesulitan beberapa hari ini karena banyaknya rasa ingin tahu nya yang tidak terjawab.

Arsen, pria misterius itu pun entah kenapa seperti mengejek Chloe. Hanya memberitahunya suatu hal tanpa penjelasan apapun. Dan bahkan Chloe tidak tahu bagaimana lagi caranya berkomunikasi ataupun bertemu langsung dengan pria itu.

Iya mencoba tentu saja.

Namun, tidak membuahkan hasil. Dari berteriak bodoh memanggil nama pria misterius itu berulang kali sampai mencari informasi ke salah satu guild informasi yang ia percaya. Chloe pikir, Arsen hanya akan muncul jika ingin.

Benar-benar sialan.

Chloe merasa kepalanya semakin pening akhir akhir ini. Rose sering kali mengajaknya untuk sekedar minum teh di taman, seperti nya walau segan bertanya mengenai masalahnya, Rose tahu bahwa kepala Chloe penuh dengan beragam hal.

Sejujurnya, dari semua informasi yang coba ia gali, apa yang dikatakan Tuan Herrian tempo hari adalah informasi yang terbaik.

Chloe sedikit mengerang kesal. Tuan Herrian bilang padanya bahwa dia sudah menjelaskan semua hal yg diketahui, namun itu masih sangat kurang.

Chloe sekarang merasa seakan ia berdiri ditepi jurang, ia tidak tahu harus menggali informasi dari mana dan kemana lagi.

Ia benar-benar buntu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau mengagetkan ku!"

Chloe berseru, sedikit kesal dengan kakaknya yang tiba tiba datang dan mengagetkannya.

Ainsten hanya tertawa melihat raut wajah kesal adiknya.

"Kenapa serius sekali, apa yang sedang kau coba cari?"

Ainsten melihat adiknya dengan tatapan ingin tahu.

Saat ini mereka sedang berada di perpustakaan keluarga. Chloe sedang mencari informasi dengan putus asa, mencoba menggali lagi dan mungkin saja ada yang terlewat sehingga sebelumnya ia tidak menemukan informasi apapun.

"Kamu sendiri sedang apa disini? Bukankah ada rapat penting dengan kerajaan timur itu?"

Chloe tidak menjawab pertanyaan sang kakak, justru sebaliknya, ia melemparkan pertanyaan.

"Aku ingin mengambil buku yang diminta ayah sebelum melihat adikku yang tersayang sangat fokus pada rak hingga tidak menyadari kehadiran kakaknya."

Ainsten menjawab pertanyaan Chloe. Sedangkan Chloe hanya mendengus.

"Sudahlah, ayah akan memarahi kakak nanti jika terlalu lama di sini."

Ainsten hanya menyengir namun segera berbalik badan dan berjalan cepat keluar perpustakaan, meninggalkan Chloe yang kembali fokus melihat semua rak dan buku buku disana.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Chloe membuka kelopak matanya perlahan ketika merasakan silau mengganggu yang menembus mata. Matanya melihat ke sekitar, dan tak perlu waktu lama sampai dahi nya berkerut bingung karena tempat disekitar nya yang berubah.

Ia yakin tadi sedang mencari buku di perpustakaan sebelum memutuskan memejamkan matanya sebentar di meja perpustakaan karena lelah dan kantuk yang tidak bisa ia tahan setelah mencari hal yang tidak membuahkan hasil selama 2 jam.

Namun anehnya, ia tidak merasa takut. Semilir angin sejuk membuatnya melangkahkan kaki, ia mencari tahu.

Disekitar kakinya terdapat hamparan bunga mawar biru yang terlihat sangat cantik dan hidup. Ia melihat bagian bawahnya yang terasa aneh karena menginjak rerumputan hijau secara langsung.

Sedikit bingung dan linglung, Chloe masih melirik ke segala arah, mencari tahu sebenarnya ada dimana ia sekarang.

Ketika ia masih bingung dengan semua hal aneh tersebut, dari arah belakang ia dikagetkan dengan seseorang yang menepuk bahunya pelan.

"Chloe.."
Bisik orang tersebut dengan suara yang sangat lembut.

Ia menoleh cepat, dan mendapati seseorang yang menepuk bahunya kini tersenyum.

Orang yang menepuk pundaknya adalah seorang wanita. Wanita yang sangat cantik.

Ada beberapa detik Chloe tanpa sadar terdiam, mengagumi sosok dihadapannya.

Sosok itu memamerkan giginya, lalu berkata,

"Kamu terlihat manis. Sangat mirip dengan ibu mu."

Kembali tersadar dari keterdiaman nya, namun Chloe tidak menjawab apapun. Matanya hanya menatap sosok dihadapannya dengan tatapan penasaran.

"Aku Tiffany. Hm.. Bagaimana aku menjelaskan nya ya? Dalam dunia manusia, aku ini adalah nenekmu."

Kalimat tersebut diucapkan sosok dihadapannya dengan santai, namun Chloe yang masih mencerna semuanya hanya bisa terdiam terkejut.

"Kamu terlihat lebih dewasa sekarang Chloe, dia tidak akan pernah menyesal karena memilih mempertahankan mu."

Chloe menelan ludahnya dengan pelan, lalu bertanya dengan hati hati.

"Anda nenek saya?"

Wanita yang tadi memperkenalkan dirinya dengan nama Tiffany itu terkekeh,

"Ya, nenekmu. Ibumu adalah anakku."

Chloe mengernyitkan dahi nya,
"Anda terlihat sangat muda."

Ketika mendengar tanggapan Chloe, Tiffany tidak bisa menahan tawanya. Ia tertawa keras dengan tangan yang berusaha menutupi mulut nya, sedangkan Chloe masih menyergitkan dahi, merasa bahwa perkataan yang ia keluarkan bukan sesuatu yang lucu.

karena nyatanya Tiffany terlihat seperti wanita muda berumur sekitar 25-an.

"Tentu aku tidak akan tua dengan cepat. Apa ya sebutannya? Ah, faerqiir. Kalian membuat istilah seperti itu."

Chloe terdiam kembali. faerqiir? Hal yang ia cari dan membuatnya pusing beberapa hari ini sekarang sedang berada di hadapannya?

"Anda.. sungguh?"
Chloe bertanya ragu dengan suara yang sangat kecil.

"Ya, sebenarnya aku mengawasi mu beberapa hari ini karena khawatir. Arsen bertindak berlebihan, anak itu menghabiskan banyak tenaga nya untuk bisa bicara denganmu secara langsung. Namun kurasa walau begitu hasilnya tidak terlalu buruk."

"Anda mengenali nya?"
Chloe bertanya kembali.

"Arsen? Aku mengenalinya. Anak itu memang sedikit kasar, namun dia anak yang baik, hanya tidak bisa mengungkapkan kata katanya dengan sopan."

"Apa dia juga memiliki keterkaitan dengan ibuku?"

"Anak itu hampir bertunangan dengan ibumu dulu, kalau kamu ingin tahu saja Chloe."

Tiffany kembali menjawab pertanyaan Chloe masih didengan raut wajah tenang dan santainya. Berbeda dengan Chloe yang terkejut dengan fakta tersebut.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Semangat beraktivitas di hari Rabu semua, sedikit lagi hari libur, fighting♥️

Salam cantik,

Na-na

Chloe (The Antagonist Princess)Where stories live. Discover now