PART 11 - Rencana

22.3K 1.8K 9
                                    

"Chloe, kakak ingin bicara denganmu. Apakah kamu memiliki waktu sekarang?"

Chloe melihat Ainsten jengah. Sudah dua kali Ainsten berucap pertanyaan yang sama.

Pertama, Ainsten menanyakan hal ini setelah sarapan bersama dengan ayahnya, yang ditolak langsung oleh Chloe karena alasan ingin belajar untuk persiapan tes akhir.

Kedua, adalah sekarang. Ketika Chloe sedang duduk diruangannya dengan teh ditangannya.

Rose melirik Ainsten dan Chloe, batin nya bertanya tanya. Apakah tuan putri dan pangeran Ainsten sedang bertengkar. Hawa disekitar kakak beradik itu menjadi sangat canggung.

"Rose, tolong tinggalkan kami sebentar."

Rose mengangguk pelan menatap nonanya dan langsung menjawab cepat. "Baik Putri, kalau ada yang Putri inginkan, tolong panggil saya."

Chloe mengangguk singkat, matanya melirik ke arah kakaknya yang masih berdiri.

Setelah Chloe mendengar suara pintu yang tertutup, Chloe menghela nafasnya.

"Ada apa kak? Aku sedang tidak ingin diganggu sekarang." Ujar Chloe santai meminum tehnya. Rose benar benar sangat tau selera Chloe akan teh.

"Kamu marah pada kakak, Chloe? Karena perkataan kakak semalam?"

Ainsten mendudukkan dirinya didekat Chloe. Matanya menatap Chloe yang sedang sibuk dengan cangkir teh.

"Menurut kakak begitu? Aku tidak marah kak. Sudah kubilang, aku hanya kecewa."

Chloe membalas ucapan Ainsten dengan nada yang sedikit kesal.

"Chloe, maafkan kakak, maksud kakak bukan begitu. Kakak hanya tidak mau kamu kesulitan nantinya jika memiliki hubungan dengan orang biasa."

Chloe lagi lagi menghela nafasnya dengan kasar. "Itu pendapat kakak kan. Kalau begitu berpikir lah begitu kak. Aku punya pendapat pribadi, jadi jangan memaksakan pendapat kakak itu."

Ainsten mengangguk paham. Ainsten mengalah. Laki laki itu mengambil tangan adiknya lembut sambil tersenyum. "Baiklah Chloe, baiklah. Tapi tolong jangan bersikap seperti ini pada kakak."

Chloe melihat wajah Ainsten. Kemudian mengangguk anggukan kepalanya. "Kalau begitu, kakak harus kabulkan permintaan ku dulu."

Ainsten tersenyum lagi, kali ini lebih tulus menatap Chloe. "Apa yang adik tercinta ku ini inginkan memangnya? Katakan Chloe, akan kakak kabulkan permintaan mu."

Chloe membuat wajah menggemaskannya. Tangannya merangkul lengan Ainsten.

"Kakak, aku jarang keluar istana, kan? Aku bosan kak. Tolong temani aku pergi keluar istana, aku ingin melihat kondisi rakyat kerajaan Graysian."

Chloe menatap wajah Ainsten dengan tatapan memohon.

"Akan kakak temani, tapi juga akan di kawal oleh beberapa ksatria kerajaan. Bagaimana?"

Chloe menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak perlu banyak ksatria. Dan kita hanya cukup membawa 3 kuda, untuk kakak, aku dan juga, bagaimana dengan derren? Juga 1 orang tambahan, yang akan mengendarai kereta kuda."

"Kamu bilang kamu akan menaiki kuda. Kenapa membawa kereta kuda kalau begitu?"

Chloe tersenyum menatap kakaknya. "Aku akan mengisi kereta kuda dengan bantuan pangan. Banyak uang yang aku simpan dari pemberian ayah. Uangnya akan cukup untuk menyiapkan sedikit bantuan. karena itu, kakak harus menyiapkan kereta kuda yang lebih besar. "

Ainsten menatap Chloe ragu, tidak yakin dengan ide Chloe. Dan apa ini, adiknya meminta hanya dengan pengawalan dan bantuan dari satu ksatria. Bukankah tiga orang terlalu sedikit untuk memberikan bantuan kepada rakyat Graysian seperti yang Chloe pikirkan?

"Chloe, mungkin seharusnya kita perlu tambahan Ksatria, bukan?"

Chloe menggeleng lagi. "Aku rasa kita bisa melakukan nya bertiga kak. Kakak mau kan?"

Ainsten mengusap wajahnya, Akhirnya ia hanya bisa mengangguk pelan menyetujui Chloe.

Chloe menyunggingkan senyuman nya. Sebenarnya Chloe tau mungkin akan sulit jika hanya bertiga. Tapi ini akan menjadi strategi yang tepat untuk mengubah pikiran masyarakat Graysian tentang Chloe. Jika ada banyak ksatria, respon rakyat mungkin tidak akan terlalu besar, karena mereka akan mengira ini hanya bantuan dari kerajaan. Bukan inisiatif dari Chloe.

Banyak isu dan kabar buruk yang beredar tentang dirinya. Chloe harus bisa menarik empati rakyat Graysian. Ia akan menunjukkan pada rakyat Graysian bahwa dirinya tidak seburuk itu. Bahwa hal hal buruk yang beredar tentang dirinya adalah suatu hal yang salah besar.

Chloe (The Antagonist Princess)Where stories live. Discover now