My Sunshine (1)

378 37 16
                                    

Sc: https://pin

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Sc: https://pin.it/4BVwUqE

"Oh, sial. Aku lupa cas hp!!"

Takemichi buru-buru menarik kabel cas di samping tempat tidur dan mengisi daya ponselnya. Tubuh telanjangnya yang keluar dari selimut merasakan dinginnya hawa ruangan dan bergidik seketika.

"Ughh, Izana-kun benar-benar seperti Elsa the frozen. Tidak berlebihan aku menyebutnya Olaf si manusia salju. Di musim gugur ini bukannya menghidupkan penghangat ruangan, dia malah menyalakan AC. Hihhhh... Benar-benar dingin.. aku akan segera mati beku...." Gerutu Takemichi seraya mengusap-usap lengannya dan kembali masuk ke dalam selimut.

"Uhmm.. jika terlalu dingin, kita bisa menghangatkan diri...." Ucap Izana yang rupanya sudah bangun kemudian lantas memeluk Takemichi.

"Jika yang dimaksud menghangatkan itu adalah meng-anu, skip. Aku butuh kedua kaki ku berdiri tegak untuk acara esok hari di kampus," ucap Takemichi menolak dengan tegas.

"Ung~ jadi hari ini hanya sekali? Kita biasa melakukannya hingga enam atau tujuh.. bahkan——"

"Tidak ada wajah imut menggemaskan. Jangan goda aku!!" Takemichi langsung menimpuk muka Izana yang mencoba sok imut dengan bantal. Si pirang bermata biru lantas berdiri dan mengambil handuk. Dia berencana berendam di jacuzzi rumah mereka. Ia butuh sensasi sauna dan pijatan di seluruh tubuh.

"Huh... Michi tidak sayang aku!!" Izana manyun dan mem-poutkan pipinya, merajuk.

Kernyit Takemichi menahan godaan Izana sekuat mungkin. Bagaimana dia sanggup berhadapan dengan seme super imutnya ini?
Jika Izana sudah bertingkah manis, sulit bagi Takemichi menolak. Namun kali ini ia harus benar-benar berkata tidak. Sebab, esok adalah hari penting baginya. Setelah menunggu selama empat tahun penuh tangis darah, Takemichi akhirnya wisuda. Dan untuk Izana, tidak seperti wajahnya yang imut menggemaskan, dia begitu brutal dan ganas jika menyangkut bercinta. Tak hanya puas, Takemichi malah ikutan gila dan mereka brutal bersama. Ujung-ujungnya, Takemichi harus terbaring di kasur sepanjang pagi karena kelelahan.
Izana?
Dia punya stok stamina yang tidak manusiawi.
Huh, Takemichi iri dengan satu hal itu.

"Aku akan berendam, sekalian ingin pijat. Mau bergabung?" Tanya Takemichi menawarkan.

"Pijat? Kolam air hangat itu tidak ada apa-apanya dengan pijatan ku, Michi. Lebih baik aku yang memijit mu. Aku bisa pastikan semua tubuhmu dipijat hinga ke dalam-dalamnya..." Ucap Izana dengan senyum licik.

Takemichi terkejut dan wajahnya bersemu. Tentu saja Takemichi mengerti dengan maksud semenya itu. Apalagi kalau bukan belaian di seluruh tubuh hingga ke dalam liang kenikmatannya?

Takemichi menelan ludah. Entah bagaimana, Izana selalu bisa membuatnya ikut terangsang. Entah dari perlakuan maupun perkataan. Takemichi selalu luluh jika dihadapan Izana.

"Ughh.. terserahlah. Aku duluan!!" Takemichi buru-buru pergi sebelum kewarasannya hilang dan ia melompat ke atas tubuh Izana. Yang nanti dia malah harus terjaga sepanjang malam karena adik kecil Izana bermain di lubangnya.

🔞TAKEMICHI X ALL [Tokyo Revengers]🔞Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ