Gimme More

1.2K 107 160
                                    

"Mhhh, Ken... Jangan di situhhh—ahhh!!" Takemichi memekik saat Draken menekan titik lemahnya.

Peluh membasahi tubuh telanjang dua insan yang tengah memadu kasih tersebut. Saling menyentuh dan bertubuh mengikat rasa dalam balutan cinta. Ketika milik Draken menembus kenikmatan Takemichi, saat itu juga puncak orgasme menggerogoti dirinya, menggigit libido nafsu dan memacu adrenalin. Memompa lebih dan lebih lagi, mengejar puncak kenikmatan.

"Di sini, sayang? Enakhh?" Draken yang bermain dalam posisi doggy style menggigit daun telinga si submisif kala ia bertanya, menggoda.

"Nghhh, aku, aku tak bisa keluar lagi.." rintih Takemichi saat menyadari ia tak lagi mengeluarkan semen ketika orgasme terjadi.

"Kamu orgasme kering, sayang. Apakah begitu nikmat?" Draken menjilat tengkuk Takemichi, menggigit dan meninggalkan bekas kemerahan yang esok pagi akan berubah menjadi biru lebam.

"Ughh, haruskah kau menanyakan hal itu?" Takemichi kesal karena merasa dipermainkan.

"Hehe, apakah begini?"

Plakk.

Draken menghantam dengan keras, kasar dan membuat Takemichi terlonjak kaget.

"Aghhh, too rough!!! Slower, please!!" Si pirang bersurai pendek memohon. Jika ini diteruskan, dia akan kehilangan diri. Ini terlalu nikmat.

"Tapi kelihatannya kau suka, sayang. Lihat, milikmu tegang~" tidak mengurangi baik kecepatan maupun kekuatan, Draken terus memompa dengan intensitas kuat. Sambil tangannya memberikan handjob pada batangan milik Takemichi. Memberikan stimulasi di kedua sisi nikmat.

"Aghh, tidak. Ini, ini terlalu!!! Akhh.. keduanya. Milikku disentuh dua-duanya. Aku akan kehilangan akal. Aku, sangat suka!" Jerit Takemichi dalam hati sambil terus mendesah nikmat.

"Suka, sayang?" Draken terus menggodanya. Bahkan setelah Takemichi lagi-lagi orgasme, Draken tidak memberinya jeda. Hingga Takemichi tersungkur lelah, menelungkup pasrah.

Draken membalik tubuh Takemichi, telentang.

Ia meraih sesuatu dari laci. Lilin.

Tanpa lepas dari Takemichi, tangan Draken sibuk menghidupkan lilin lalu meletakkan di atas meja.

Aroma menyengat dari lilin menggelitik hidung Takemichi. Rasanya sesuatu membuat udara jadi panas. Dia kesulitan bernafas dan merasa lebih, bergairah.

"Hahh, hahhh." Takemichi bangun dari tidur sesaatnya, menatap pada Draken yang masih menancap di tubuhnya.

"Ken, aku, merasa, aneh." Ucapnya, patah-patah.

Smirk muncul di wajah Draken. Si dominan mengangkat tubuh Takemichi, dan bersandar di kepala ranjang. Membiarkan sang submisif mengendarainya.

"Kenapa sayang? Lebih horny?" Tanya Draken sambil mengulurkan tangan, membelai lembut pipi si cantik.

"Nghh, entah. Rasanya, aneh. Tubuhku panas dan dadaku agak berat. Aku, gerah." Jawabnya dengan mata terpejam, menikmati sentuhan Draken.

Bulge.

Milik Takemichi menonjol, berdiri menantang. Cairan bening menetes di ujungnya.

"Aku, ingin." Ucapnya sambil menggerakkan pinggul di atas tubuh Draken.

"Bergeraklah, sayang. Puaskan nafsu mu." Ujar Draken.

Takemichi mengecup bibir Draken lalu mulai menggenjot. Tubuhnya bergerak naik turun. Kedua tangan bertumpu di dada bidang Draken.

"Hiyahhh!!! Ahhh.. aku sukaa!!! Ahhhh!!! Enakkk!!! Dalam dan nikmat!!!!" Takemichi meracau tak jelas. Setiap gerakannya diselingi desahan.

"So, so deepphh!! Ahhh.. noo!!! Oh God!! Ini hebat!! Ahhh!!"

🔞TAKEMICHI X ALL [Tokyo Revengers]🔞Where stories live. Discover now