XL. Regële Soarelui

Bắt đầu từ đầu
                                    

"Singkirkan!"

"Baik Yang Mulia."

Gane duduk di sisi ranjang. Belum genap seminggu dia menjadi raja, ada saja yang mengincarnya, bahkan sampai menyusup ke dalam kamar. Sepertinya Gane perlu memberikan tameng pelindung yang kuat disini.

***

"Lapor Yang Mulia, anda mendapat surat dari kekaisaran Xillain," ucap Alan membungkuk hormat, menyerahkan surat yang dimaksud.

"Seingatku, kita tak pernah bersinggungan dengan kekaisaran itu, kenapa tiba-tiba?"

"Entahlah saya juga tidak mengerti, Yang Mulia."

Gane membuka surat itu dengan tak yakin. Ada apa gerangan mereka mengiriminya surat? Gane membaca surat itu dengan seksama, surat itu jatuh karena Gane yang terlalu terkejut setelah membaca isinya.

Alan mengambil surat itu dan membacanya.

"Apakah surat itu benar-benar asli?" tanya Gane yang diangguki Alan.

Alan yang selesai membacanya ikut terkejut. Ada apa gerangan kekaisaran terbesar di benua tetangga ingin berkunjung kemari? Tidak mungkin kan mereka berkunjung jika tak penting, apalagi mereka harus melewati perjalanan hingga seminggu lamanya jika dengan kereta kuda. Gane juga belum pernah bertemu dengan keluarga kekaisaran. Apalagi mereka mengatakan akan datang tepat pada pesta penobatannya yang hanya dihadiri oleh bangsawan saja.

"Aneh sekali, katakan pada Derren agar memperkuat keamanan di pesta besok."

Sebenarnya Gane sangat malas jika mengadakan pesta seperti ini, tapi tidak mungkin jika seorang raja tak membuat pesta perayaan penobatan. Ia tak ingin mendengar keributan hanya karena hal sepele seperti ini.

"Tiba-tiba aku rindu menjadi manusia biasa," gumam Gane ketika Alan sudah pergi dari ruang kerjanya.

Tiba-tiba dia jadi ingin pergi ke taman belakang. Merapalkan mantra dan secepat cahaya Gane sudah ada di taman istana yang begitu indah, dibuat khusus untuk mendiang permaisuri, ibunya.

Gane duduk di salah satu bangku bercat putih. Ia memandang langit biru yang sangat cerah, berlawanan sekali dengan suasana hatinya yang tiba-tiba mendung.

"Ibunda, ayahanda, anak kalian sudah menjadi raja meneruskan ayahanda. Kalian berdua pasti sudah berkumpul sekarang, aku ikut bahagia, tunggu aku disana jika memang sudah waktunya. Aku sangat merindukan kalian."

"Aku juga rindu Daddy, Mommy, Kak Alle, Kak Aace, Kak Argon, Bang Arthur, Kak Zero, Kak Rean dan Kak Liam."

"Sepertinya ada yang sedang bersedih."

Sebuah suara sontak membuat Gane menoleh ke asal suara.

"Siapa kau?!" teriak Gane, dia dalam posisi siaga saat ini.

"Tenang, aku tidak jahat. Aku kemari karena melihat seorang bocah yang kesepian disini."

Gane menatap pemuda dengan jubah hitam itu sinis, tahu apa dia tentangnya. Remaja itu menatap sosok di depannya dengan pandangan menilai, tidak ada aura jahat pada orang ini, lebih tepatnya belum.

"Aku bukan bocah! Kau menghina raja, kau bisa dihukum mati!"

"Cih coba saja kalau bisa."

Gane mencoba sabar dan tak menganggap makhluk menyebalkan yang sekarang malah duduk di sebelahnya. Gane melihat aura orang ini, memang tak ada maksud jahat sama sekali. Ia juga bisa merasakan kekuatan besar yang dimiliki orang ini. Jelas saja jika orang ini bukan orang biasa. Ia harus tetap waspada!

"Mari kita berkenalan, namaku Arden. Orang paling tampan di seluruh kekaisaran."

***

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

***

Lalala yeyeye Gane udah resmi jadi raja. Selamat Gane 🎉🎉 🎉

 Selamat Gane 🎉🎉 🎉

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

*Tumpengan dulu

Sabar ya Gan, semoga kuat menghadapi kenyataan ini 😅😂

Gane : *muka datar "Terimakasih." 🙂

Yang mau tau siapa visualnya Prince sama Gane bisa liat di media, di atas sendiri. Cuma bayangan visual bukan sifat. Kalau udah ada bayangan sendiri, biar ga ngerusak imajinasi mending gausah liat wkwk

Jangan lupa vomment✨

See ya!

06/03/23

SWITCH PRINCE [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ