malming

30 2 0
                                    

"Ghea bangun" Panggil seseorang sambil menepuk bahu ghea, mata ghea perlahan terbuka melihat sekitarnya, lalu ia mengusap usap wajahnya.

"Baru jam segini udah tidur aja lo" Ucap orang itu yang ternyata adalah key. Ghea mengerutkan keningnya tak mengerti apa yang dimaksudkan oleh key.

"Liat noh jam" Suruh key sambil menunjuk jam yang ada di dinding kamar ghea, ia menatap pada jam dinding itu dan begitu terkejutnya dia karena jam itu menunjukkan pukul 6.30.ia menatap pakaiannya ternyata ia masih memakai seragam sekolah, ghea menggaruk tengkuknya yang tidak gatal masih bingung bagaimana bisa ia tidur dan belum mengganti pakaiannya.

"Mandi sana lo! " Suruh key, dengan tangannya yang dikibas kibaskan seperti mengusir.

"Aelah bentar dulu, nyawa gw belum kekumpul" Ucap ghea masih duduk di tepi kasurnya.

"Sana mandi sana, sana, sana" Ucap key, menarik lengan ghea hingga ia berdiri lalu mendorong tubuh gadis itu ke arah kamar mandi, sedangkan ghea sudah pasrah. Setelah selesai mandi dan berpakaian ghea keluar dari kamar mandi lalu menghampiri key.

"Ngapain lo kesini? " Tanya ghea pada key sambil menaikan sebelah alisnya.

"Tadinya mau main tapi, aiden nelpon gw barusan ngajak jalan, jadi byee... Gw mau malmingan sama doi, yang gak punya doi dirumah aja" Ucap key menyindir, dan saat di ambang pintu tak lupa key melambaikan tangannya dengan centil.

"Pliss, tadi mimpi gw kayak nyata njing, hampir aja gw bahagia" Ucap ghea berbicara sendiri.

Karena gabut dan gak tau mau ngapain, akhirnya ghea mengambil handphone nya dan menelpon seseorang.

•••

Drrtttt drrttt

Suara dering handphone arhan, ia mengambil handphone nya di dalam saku celananya melihat siapa yang menelpon. Dan betapa bahagianya dia setelah melihat nama kontak yang di handphone nya terlihat, ia mengulum bibirnya saking senengnya. Sedangkan teman temannya, bagas, nathan, alex, kelvin, dan cakra menatap padanya dengan tatapan aneh, karena raut wajah arhan yang tiba-tiba berubah.

"Ngape lo? " Tanya kelvin masih menatap aneh pada arhan.

"Ghea nelpon gue" Ucap arhan senang, sedangkan nathan langsung memalingkan wajahnya setelah mendengar kata ghea dalam kalimat yang diucapkan oleh arhan.

"Bentar ya gw angkat dulu" Ucap arhan, memencet tombol berwarna hijau seketika suaranya menjadi cowo cool, dan berbeda lagi.
"Ya kenapa ghe? " Tanya arhan dengan handphone yang menempel pada telinganya.

"Gak kok gak sibuk! "

"..... "

"Ntar lagi gw dateng" Ucap arhan lalu ia mematikan handphone nya setelah selesai. Ia segera bangkit berdiri tanpa mengucapkan kata-kata lagi ia melangkahkan kakinya, namun tiba-tiba langkahnya terhenti karena pertanyaan yang dilontarkan oleh ketua geng mereka yaitu nathan.

"Mau kemana lo? " Tanya nathan dengan suara datarnya.

"Healing" Ucap arhan, lalu tiba-tiba bagas angkat suara.

"Gw ikut" Ucap bagas sambil tersenyum penuh harap.

"Gak" Tolak arhan, takut momen berduaan dengan ghea malah jadi terganggu nanti karena anak monyet.

"Fiks gw harus ikut" Bantah bagas, karena dia sangat ingin ikut sekarang.

"Gak" Tolak arhan lagi.

"Ikut.... "

"Gak..... "

"Pokoknya ikut"

"Pokoknya nggak"

"Pliss lah han"

"No"

"Ikut ya? "

"Gak"

Bibir nathan tertarik,mulutnya mengeluarkan sebuah kata kata yang membuat perdebatan arhan dan bagas terhenti."Gw ikut" Mereka berdua menatap pada nathan mengerutkan keningnya bertanya-tanya ada apa dengan nathan.

"Serius lo ikut? " Tanya arhan pada nathan, dan langsung Diangguki oleh nathan, tak mungkin dia menolak bisa bisa nathan nanti membocorkan rahasia pada bundanya, bisa gawat kalau ketahuan dan mobilnya pasti akan disita.

Dengan wajah lesunya arhan terpaksa membawa dua beban dunia. Mereka berdua duduk di belakang sedangkan kursi depan dekat arhan akan diisi oleh ghea. Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah ghea, arhan membuka pintu mobil sebelum keluar arhan berpesan pada bagas dan nathan. "Lo berdua jangan berisik, jangan ganggu gw" Ucapnya lalu segera keluar dari mobil.

Setelah menunggu selama lima menit di mobil akhirnya arhan dan ghea keluar dari rumah besar milik keluarga dirgantara itu, ghea membuka pintu mobil arhan lalu matanya tak sengaja menyorot dua makhluk yang sedang duduk tanpa berbicara, mereka diam seperti manekin. Ghea menatap mereka aneh lalu mengabaikannya dan duduk di kursinya.

"Psstt, pssst" Ghea memanggil arhan, arhanpun menoleh pada ghea, dan ghea menarik lengan arhan agar mendekat, ia berbisik di telinganya arhan, sedangkan dua orang yang ada di belakang hanya diam sambil menatap pada mereka, bahkan nathan terus menatap pada mereka berdua. "Bukannya tadi cman kita berdua doang han" Bisik ghea pada arhan.

"Dua anak tikus itu mau ikut katanya, gw terpaksa bawa tapi gak bakal ganggu kok tenang aja" Jawab arhan berbisik juga pada ghea, lalu ghea mengangguk anggukan kepalanya paham dengan apa yang dikatakan oleh arhan, sedangkan bagas mengerutkan keningnya bertanya-tanya apa yang dibicarakan oleh dua orang didepannya itu, dan nathan tidak peduli tujuannya hanya ingin berjalan jalan dan menghirup udara segar.

"Ohh iya hari ini ada pekan raya di alun-alun, lo mau ke situ gak ghe! " Ujar arhan memberikan ide.

"Gass! " Jawab ghea singkat, lalu arhan segera berbelok arah, dan menuju ke arah pekan raya.

Setelah sampai mereka berempat keluar dari mobil, dan segera masuk ke dalam pekan raya itu, sangat ramai dan juga indah, banyak permainan dan juga makanan disana, ghea sangat terpukau setelah melihat pekan raya itu, sangat bagus apalagi sudah malam begini.

Arhan menggenggam tangan ghea, nathan yang melihat momen itu merasa ada yang aneh, seperti ada yang mengganjal di hatinya namun ia mengabaikannya. Mereka berjalan menyusuri semua yang ada disitu, mulai dari membeli permen kapas, bando dengan telinga  beruang, kaos putih couple, dan masih banyak lagi. Sedangkan bagas dan nathan hanya menjadi nyamuk di antara mereka berdua, nathan sudah pasrah dengan ini semua sedikit menyesal juga karena ikut namun semuanya sudah terlanjur. Sedangkan bagas dia juga menikmati pekan raya itu, bukan bagas namanya kalo tidak bersenang-senang.

"Han lo tau gak! " Ucap ghea pada arhan sambil menatap serius padanya. Mereka sekarang sedang duduk di kursi di pinggiran jalan.

"Gak" Jawab arhan singkat.

"Yaelah belum gw kasih tau" Ucap ghea kesal ia memincingkan bola matanya.

"Yaudah kasih tau! " Ucap arhan.

"Gak jadi dah! " Ucap ghea sambil tersenyum. "Han lo tau gak? " Ucap ghea lagi setelah selang beberapa detik.

"Jangan bikin gw jadi gemes ghe, ntar gw gigit lo" Ucap arhan gemas karena ghea yang tak jelas.

"Gw bilangin tetangga gw lo" Ucap ghea matanya mendelik kearah arhan.

"Ada ada aja lo" Ucap arhan sambil menyentil kening ghea pelan.
Sedangkan ghea mengusap usap keningnya.

Nathan yang bosan melihat mereka berdua akhirnya bangkit dari tempat duduknya lalu pergi ke suatu tempat.

Wolf Black SoulWhere stories live. Discover now