[5] Ravishing 18+

6.5K 168 16
                                    

----------------------------------------------

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

----------------------------------------------

Aku menemukan Jeonghan tengah tertidur di mejaku

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Aku menemukan Jeonghan tengah tertidur di mejaku. Aku berdiri disampingnya dan mengetuk mejaku beberapa kali sampai ia terbangun. "Uhh.. akhirnya kau datang" ucap Jeonghan sembari mengerjapkan matanya beberapa kali. "Kenapa kau disini?" tanyaku. Ia menatapku, Dokyeom, dan Seungcheol bergantian. "Aku tadi melihatmu berangkat pagi-pagi sekali, jadi aku juga berangkat dan menunggumu dikelas" jelasnya.

"Lalu? Kenapa kau disini?" tanyaku sekali lagi. Jeonghan bangun dari tempat dudukku dan melayangkan senyumannya padaku. "Sampai jumpa lagi, Y/N-ah" bisiknya. Aku terdiam menatapnya yang meninggalkan kelasku. Setelah Jeonghan pergi, kelasku juga berangsur sepi. "Woah... Y/N-ah, kau ada apa dengan Jeonghan" tanya Dokyeom. 

Aku menggertakkan gigiku kesal. Setelah itu, hampir setiap saat Jeonghan menggangguku. Pagi hari sebelum berangkat sekolah, waktu istirahat, dan saat pulang. Banyak yang mengira aku dan Jeonghan memiliki hubungan khusus dan itu adalah alasan Jeonghan menggangguku. Di tengah-tengah hari-hariku yang sibuk karena adanya ujian ia selalu menggangguku. Ditambah aku sedang stress karena terpilih menjadi perwakilan lomba public speaking sekolahku.

Hingga di suatu sore di hari minggu, ia dari pagi tidak menggangguku. Aku yang sudah senang dan mengira itu adalah hari tenangku ternyata salah. "Heyyy Y/N-ah" teriak Jeonghan dari bawah. Aku terdiam dan berharap ia pergi. "Ya! Aku tahu kau belum tidur, kalau kau tidak menjawab aku naik ke balkonmu" ancamnya. "Ahhhh waeeee" teriakku balik. Ia dibawah sana tengah mengenakan kemeja putih garis dipadu dengan celana pendek.

"Wae?" tanyaku sekali lagi dengan nada yang sedikit aku rendahkan. "Kau mau ikut? Aku mau ke pusat kota membeli sesuatu" ajaknya. Aku menatap Jeonghan kesal "Kenapa aku harus ikut denganmu" jawabku kesal. Dan akhirnya sekarang aku berada di pusat kota bersama Jeonghan. "Aku hanya akan beli kemeja putih, kau butuh sesuatu?" tanya Jeonghan. Aku menggeleng dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. 

Pergi melihat-lihat pusat kota membuat pikiranku yang jenuh sedikit tenang. Meskipun tadi aku sempat kesal pada Jeonghan, namun aku suka kini berada disini. "Kau suka makan cake?" tanya Jeonghan setelah ia membeli kemeja putihnya. "Eum.. aku tidak terlalu bisa makan cake" jawabku. "Tapi kalau kau mau aku bisa menemanimu" imbuhku. "Kalau seperti tiramisu? itu kan bukan cake" tanya Jeonghan sekali lagi.

Seventeen's AppetenceDonde viven las historias. Descúbrelo ahora