[3] Incendiary 21+ -END-

12.2K 199 5
                                    

-------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------------------------

Seungkwan menatapku khawatir dan berusaha menuju kearahku. "Ini tidak seperti yang kau kira" lanjutnya. Aku menatap Mingyu dan Eunjung secara bergantian. Eunjung terlihat memasang wajah tak bersalah. Sedangkan Mingyu melipat tangannya didada "Sudah ku bilang bukan?" tanya Mingyu. "Kau kasar sekali Seungkwan-ah.. sakit tahu kau dorong seperti tadi" rengek Eunjung sambil mengusap bibirnya.

Kesabaranku sudah mencapai batas, dan aku tak lagi dapat mentoleransinya. Rasanya tanganku benar-benar ingin melakukan sesuatu. Tapi aku mengurungkannya dan mengepalkan tanganku dengan keras.  "Ayo pulang" ajakku tegas. Seungkwan membawa laptopnya sekaligus tasku. Tanpa menatap Eunjung dan Mingyu sekali lagi aku dan Seungkwan pergi dari restoran itu. 

Aku berjalan didepan dan Seungkwan berlari kecil untuk mengikutiku. Didalam mobil aku kembali diam dan tidak menatapnya sama sekali. "Kau mau sesuatu?" tanya Seungkwan. "Ayo makan gelato" jawabku. Ia menatapku dan mengangguk. Karena kami berdua sama-sama mudah marah, saat ada sesuatu dan perlu dibicarakan biasanya kami menggunakan bahasa isyarat.

Seungkwan biasanya mengajakku untuk makan cake, sedangkan aku akan menggunakan gelato sebagai isyarat bahwa aku ingin bicara padanya. Ia membelokkan mobilnya kearah kedai gelato. "Kau mau makan disini atau ketempat lain?" tawar Seungkwan. Aku menyandarkan tubuhku dan menatap kearah jendela "Terserah saja".

Sebelum keluar, Seungkwan merapikan dirinya dan menghapus smudge lipstik dibibirnya. Ia hanya menghabiskan waktu 10 menit dan kembali dengan membawa sebuah tas kertas.

Seungkwan tidak bertanya apapun lagi. Entah kemana ia membawaku, mungkin ke tepi sungai seperti biasanya. "Kau mau jelaskan dulu tentang kejadian tadi?" tanyaku saat Seungkwan telah selesai memarkir mobilnya.

Hari ini suasana sungai tak terlalu ramai, hanya ada beberapa pasangan yang tengah duduk di pinggir. "Ya, aku tak melakukan apapun seperti yang kau pikirkan.. tadi aku berniat menunjukkan detail hasil rangkaian bungamu" jelas Seungkwan sambil memberikan gelato milikku.

"Lalu Eunjung bilang bahwa ia akan pindah didekatku saja, aku sudah menolaknya tapi Eunjung bersikeras. Ia berlagak seperti terpeleset dan smudge lipsticknya itu berasal dari tangannya" lanjutnya.

Aku menghela nafas "Kau kenal Eunjung darimana?" tanyaku. "Ia kolega Jun, aku sempat memegang project nya dulu dan ia tak segila ini karena ada Jun. Beberapa hari lalu Jun berkata bahwa ada project baru. Ku kira itu project Jun lagi" jawab Seungkwan.

"Lalu tadi saat kau ke kamar mandi, aku mencoba mengirim pesan pada Jun. Ia berkata ada satu dan lain hal yang menyebalkan hingga ia tak bisa menghandle project itu, ia sedang bekerja untuk mendapatkan kembali projectnya" imbuhnya.

"Sudah ku duga mereka berdua sangat aneh, kau lihat saja kelakuan Eunjung padamu dan kelakuan Mingyu. Lalu saat aku ke kamar mandi Mingyu mengatakan kalau kau akan macam-macam dengan Eunjung" omelku.

Seventeen's AppetenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang