[2] Love Affair 21+

16.2K 265 23
                                    

----------------------------------------

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

----------------------------------------

Sequence of [M] Seventeen Sweetness #2 story [5] Changing Future

-----------------------------------------

Ketua tim properti dan busana memanggilku ketika melihatku. "Ne Unnie?" tanyaku. Wonwoo berjongkok perlahan untuk menurunkanku. 

"Ponselmu sedari tadi bergetar, aku belum lihat dari siapa karena membereskan properti" jelasnya. Aku mengangguk dan mengambil ponselku.

Ada 3 panggilan masuk dari Vernon. Wonwoo melihat notifikasi ponselku dan memberiku kode untuk menelfonnya kembali. 

Sebuah panggilan masuk datang lagi dari Vernon. Aku mengangkatnya dan Wonwoo mendekatkan telinganya kearahku. 

"Y/N-ah, apa telfonku mengganggumu?"  tanya Vernon dari seberang sana. "Tidak, ada apa sampai menelfonku beberapa kali?" tanyaku balik.

Aku menatap Wonwoo yang mendengarkan telfon dari Vernon dengan seksama. "Mianhae sepertinya aku mulai hari ini hingga 3 hari kedepan akan ada di Busan untuk kepentingan kerja" ucap Vernon.

"Sekarang aku sudah di apartemen untuk beres-beres.. aku berniat menunggumu hingga pulang tapi managerku meminta untuk berangkat saat ini agar biaya nya bisa diakumulasikan ke anggaran kerja" lanjutnya.

Setelah mendengar ucapan Vernon, Wonwoo menjauh dan membantuku tim properti untuk membereskan barang-barang. "Ah begitu, baiklah tidak apa.. hati-hati dijalan ya.." jawabku.

"Ne, aku berjanji akan mengajakmu staycation setelah pulang.. Kumatikan dulu" sebelum aku menjawab, Vernon sudah memutus telfonnya. 

Aku mengangkat bahuku dan menuju tim properti untuk membantu mereka. "Ku bantu" ucapku pada Wonwoo yang tengah mengempeskan floating

"Apa kau tak pernah memanggilnya Chagi, Yeobo atau panggilan manis lainnya?" tanya Wonwoo tanpa menatapku. "Tidak, Vernon tidak terlalu suka" jawabku sambil tersenyum.

Setelah itu tidak ada percakapan yang terjadi antara kami berdua hingga perjalanan pulang. Urat tangan Wonwoo terlihat jelas dan aku jadi teringat kejadian tadi di air terjun.

Aku bisa merasakan pipiku memanas karena malu. "Oh ayolah, kenapa malah memikirkan itu sih.. kau punya suami Y/N-ah" gumamku lirih. Hatiku lebih tenang saat melihat belokan menuju apartemenku sudah dekat.

Seventeen's AppetenceTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon