09

635 96 2
                                    

••••••
hepi riding pren
••••••

karin memasuki gedung apartemennya, kemudian melempar tasnya. lantas duduk di sofa. tangannya merogoh saku, mengeluarkan hp-nya.

the beat

angga
| guys, jangan lupa hari ini ya
| lakeside bar, 19.00
| @karin drum nya udah ready?

karin
aman, ready kok |
kemaren dibenerin |

viona
| asli gue deg degan bgt cuy

juna
| bisa pasti

viona
| bisa mah pasti bisa
| deg degan tapi njir

angga
| chill, kalian pasti bisa kok

devan
| @angga, gue pinjem bass lo bs ga?
| punya gue lagi gabisa dipake

angga
| aman van

devan
| ok, thanks ya

george
| gue nanti ganti ga?

angga
| iya ganti bro

angga
| hari ini lagunya dua ya
| still into you
| why'd you only call me when you're high
| @karin lo nanti nyanyi lagu kedua

karin
wanjir |
oke |

viona
| bjir
| get ready lo @karin
| still into you noh
| semangat syq 🥰😘😍

karin
bisa bisa |

aman |
trims syq 😉😘

devan
| kan, mulai kan
| edan udah

karin meletakkan hp-nya, kemudian berjalan ke kamarnya. dia membuka lemari dan mencari baju untuk dia kenakan malam ini.

ya, semenjak dia sangat menyukai musik, karin ikut band yang disebut sebagai the beat. angga, managernya, adalah orang yang mengenalkan karin dengan dunia permusikan.

meski bukan band yang mendunia, terkadang the beat dipanggil untuk tampil di cafe. atau untuk acara anak sekolahan. karena hanya band senang-senang, budget untuk mengundang mereka pun tidak terlalu mahal.

••••••

"rin! hi!" viona merentangkan tangannya, memeluk karin. gadis itu balas memeluk. viona, vocalist the beat. "wiii, stick drum nya baru nih?" viona melirik stick drum yang dipegang karin.

karin menyengir. "yang lama udah gaenak,"

"looks pretty cool," puji viona, melihat stick baru itu. "buruan ayo, lo ditungguin."

karin berjalan mengikuti viona menuju ke backstage. disana sudah ada teman-temannya. alright, sekalian kenalan kali yh :))

yang pertama, tadi ada viona. dia vocalist. dan kedua, ada juna. juna ini bassist. lalu ada devan, guitarist. dan karin sendiri, drummer. angga, manager the beat. sebetulnya ada dua anggota lagi, lala. dia pianist. dan satunya lagi, george. dia drummer, biasanya ngegantiin karin kalau karin disuruh nyanyi. dan lala sendiri, hari ini nggak bisa hadir karena lagi ada acara.

"rin, long time no see, ya," devan berjalan, memeluk karin sekilas. fun fact, devan dan karin udah deket bahkan sebelum join the beat. "sibuk banget lo?"

"biasalah. gue kan osis," jawab karin.

"iya deh, osis banget," cibir devan yang mendapat respon berupa tabokan kecil di wajah dari karin.

karin berjalan ke arah juna, melakukan fist bump dengan bassist itu. "bro, sehat?"

"sehat. lo?" balas juna.

"ya, sesuai dengan yang lo liat aja, sih," jawab karin. "see? i'm good."

juna mengangguk lantas menepuk sekilas kepala karin. ini hal yang sering terjadi. karin adalah anggota yang paling muda. viona, devan, juna, george, dan angga, semua udah memasuki jenjang kuliah. khusus angga, dia udah mau lulus sih.

"georgeee, abang kesayangan gueee!" karin berlari dan memeluk george erat. selain dengan devan, karin juga dekat dengan george. george sudah seperti abangnya sendiri.

"masih pendek aja," ledek george.

"sialan lo," umpat karin kesal. "angga mana?"

"masih ngurus itu, light," jawab juna.

tidak lama kemudian, angga muncul dari balik tirai. "guys, ready ya! bentar lagi!" seru angga. "eh, rin!" sapa angga, mengangkat tangannya.

"yo!" balas karin, mengangkat tangannya pula.

••••••

why'd you only ever phone me when you're, high?
(why'd you only call me when you're high - arctic monkeys)
recommended, dengerin juga guys :)

"thank you lakeside bar!" seru karin, menutup perform mereka malam itu. tepuk tangan menggemuruh. anggota the beat segera kembali ke backstage.

"nice guys! tadi keren banget, asli!" puji angga. dia memberikan nampan dengan beberapa gelas vodka. anggota lainnyan segera menyeruput vodka itu.

karin tertawa kecil. "really? angga, lo mau ngejek gue, ya?" tanya karin. dia meraih botol air putihnya di tas. "ga gue beliin yupi mampus lo."

mereka tertawa. memang terkadang, mereka lupa kalau karin masih di bawah umur dan tidak boleh minum.

usai menenggak setengah isi botol airnya, karin mengemas barang-barangnya dan bersiap pergi. "thanks for today, guys. gue duluan, ya. pr banyak banget,"

"okay, careful ya rin," ujar devan.

karin melambaikan tangannya, dan keluar dari bar itu.

tanpa dia sadari, ada sosok yang mengamatinya sejak tadi.

••••••
IH SIAPA TUH YANG NGAWASIN 😭
clue : bukan sho. HAYOLO
to be continued!!
••••••

rival (?) ✅Where stories live. Discover now