03

856 128 0
                                    

••••••
hepi riding pren
••••••

dan disinilah karin. duduk di sisi ranjang sho, sambil fokus dengan dua buku di tangannya. satu buku soal, dan satunya lagi buku tulis.

fisika.

dia akan ujian besok, jadi dia harus memanfaatkan waktu untuk belajar. sibuk mencorat-coret catatannya, menghitung.

"shit, salah disini," umpatnya ketika menyadari ada tiga perhitungan yang salah. dia langsung mencoretnya dan menulis lagi.

karin bisa merasakan otaknya memanas. lagi-lagi hitungan yang salah. dia kembali mencoretnya, mengulang hitungannya. dan untuk keempat kalinya, hitungan salah lagi. coretan lainnya, dan menghitung kembali.

karin kembali menghitung sambil meremas rambutnya frustasi. dan sho memperhatikan gadis itu sejak tadi. stres berat, karena fisika.

sho menarik tangan karin yang sejak tadi meremas rambut dengan frustasi, menurunkannya. karin langsung menoleh, dengan tatapan seolah bertanya 'apaan?'

"jangan. kepala lo bisa sakit." jawab sho. "lo butuh otak super cerdik buat nangkep gue,"

karin berdecih. "i am smart. fisika aja yang agak anjing,"

sho mengangkat bahunya. "just don't. mana, gue bantuin,"

karin menunjukkan soal yang membuatnya mumet itu. lalu sibuk berunding dengan sho, mengerjakan soal itu.

"kali sama yang ini," sho menunjuk angka di kertas.

"eh? kalo yang ini bukan dibagi?" tanya karin.

"coba liat pertanyaannya. ini dibalik," sho menunjuk soal, dan karin langsung manggut-manggut paham. dia mulai kembali mengerjakan soal. "sekarang coba kerjain yang ini. polanya sama,"

karin langsung menghitung, meski bisa merasakan otaknya seperti terbakar. tangannya kembali siap meremas rambutnya, kalau sama sho tidak menahan tangannya. lalu cowok itu memijat pelan kepala sang gadis.

"dibilangin jangan. ngeyel banget," omel sho.

"refleks," jawab karin.

karin kembali serius, mengabaikan sho yang bertingkah tak sewajarnya. mereka tidak sadar ketika teman-teman sho hendak masuk, tapi melihat kedua manusia itu tengah sibuk.

"gokil, baru kali ini aku liat sho lembut banget gitu sama cewek," celetuk upi.

"ya masa bertanduk sama pengasuhnya," balas amu.

••••••

usai mengerjakan soal fisika, karin merapikan bukunya. "balik ke kelas. inget, jangan kabur."

sho mengangguk. "thanks udah ngobatin,"

"hm," balas karin santai.

dia melenggang keluar dari ruang uks, lalu kembali ke kelasnya. meninggalkan sho disana bersama lin. tidak lama setelahnya, sho ikut meninggalkan uks.

"sho, jamkos nih. kantin nggak?" ajak amu semangat.

sho mengangguk. "boleh. aku laper."

kelimanya segera berjalan ke kantin, mumpung kelas mereka sedang jamkos. ketika menuju kantin, mereka melewati kelas karin. sho sedikit mengintip, dan melihat karin sedang sibuk mencatat di buku kasnya, mengatur uang kas ke dalam dompet besar.

"WOI BAYAR KAS LO PADA! YANG NGGAK BAYAR SEKARANG GUE DENDA CEBAN!" teriakan ancaman karin ampuh dan membuat anak kelasnya berbaris panjang layaknya ular. tidak mau didenda.

sho tertawa kecil melihat gadis itu mengomeli mereka yang sudah lama menunggak kas. sambil mencatat di buku kasnya.

"sho, buruuu!" teriak upi dari ujung lorong.

sho tersadar dan langsung pergi dari sana, berjalan ke kantin. masih sedikit terngiang di benaknya, figur karin yang nampaknya memang sering mengomel. tidak hanya padanya, pada anak-anak kelasnya juga.

••••••

ting!

karin merogoh sakunya, memeriksa pesan masuk.

jordan (ketua klub musik)

| rin
| sibuk ngosis ga?

ngga |
kenapa? |

| mingdep kan mau pensi
| klub kita mau tampil
| bisa latian?

bisa, gue usahain ya jor |
mulai kapan latihannya? |

| kalo bisa sih pulsek ini
| kalo sibuk gausa juga gapapa rin

bisa, tapi kayanya agak nyusul |
ngumpul sama osis dulu |
gapapa? |

| gapapa rin, chill aja
| thanks ya

yo |

karin memasukkan hp-nya ke saku, kembali fokus dengan soal latihan yang sedang dikerjakannya bersama enzo.

"yang ini begini nggak, sih, zo?" tanya karin.

"mana?" enzo melirik kertas karin. "iya kaya gitu. eh, yang nomor sembilan bukan c, ya?"

"hitungan gue a. kan yang disini dikali," jawab karin.

"bukan dibagi, ya?"

"itu kalo soalnya kaya yang nomor tujuh, zo."

"oke oke."

mereka kembali berembuk mengerjakan soal, dengan kepala yang semakin berasap sejak tadi. untunglah ketika bel pulang berbunyi, mereka sudah selesai mengerjakan soal.

"balik bareng?" tanya enzo.

"gue masih mau ada latihan buat pensi, zo." ujar karin sembari menggendong ranselnya.

"gue tungguin aja, ya?"

"emang ga repot?"

"ngga. gue di perpus, ya. nanti kalo udah kelar, chat aja," kata enzo, yang dibalas anggukan karin. "semangat latihannya,"

enzo menepuk kepala karin sekilas sebelum pergi ke perpustakaan, dan karin ke ruangan klub musik. dia dapat kabar, bahwa hari ini kak umami ada urusan, jadi ngumpulnya diundur besok.

••••••
WOI WOI HAHAHAHA, GEMES SENDIRI
kan harus lembut sama calon ayang 😎😎
to be continued!!
••••••

rival (?) ✅Where stories live. Discover now