🍊 12. Handycam lama

62 42 4
                                    

Happy reading !

Happy reading !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Ana, tau gak, sih? Bunga ini, kan, favorit nya temen lama ku dulu."

"Oh, ya? Sama dong, kayak aku. Nama temen lama kamu dulu, siapa?" tanya Geana.

Pemuda itu kebingungan harus menjawab apa, "Namanya Hani." Askar hanya bisa menjawab dengan asal. Gadis itu pun, mengangguk mengiyakan jawaban temannya. Alun-alun Geana berlari menuju kamar, ia ingin mengambil sebuah sticky note berwarna coklat susu serta dua pulpen hitam.

Disini, Askar masih menunggu kepergian Geana barusan, tanpa memberi izin dari Geana. Belum lama, akhirnya sang teman yang ditunggu pun datang menghampirinya lagi, kali ini Geana membawa benda.

"Askar, coba tulis sesuatu di sticky note ini, habis itu tempel di pot bunga ini." Perintah Geana, seraya memberikan satu lembar sticky note pada Askar, tak lupa juga dengan pena hitam.

"Tulis apapun?"

"Apapun."

Sesuai perintah, mereka pun menulis kata-kata nya sendiri di kertas kecil itu dengan telaten. Mereka tampak serius pada tulisannya masing-masing. Setelah sudah semuanya, baru mereka menempel kertas tersebut di pot kecil berisikan bunga kuning kesukaan Geana.

"Aku punya game. Gimana, kalau kita gak boleh baca punya orang, selain punya kita sendiri. Kalau misalnya, suatu hari kamu gak sengaja baca punya ku, gak apa-apa. Pokoknya kita gak boleh baca sekarang. Ok?" Askar memberikan ide-nya.

Geana menyetujui itu, "Setuju. Lagi pun, malu juga sih kalau dibaca sekarang..."

Hari semakin sore, dimana langit mulai berubah menjadi warna orange pekat yang indah, teringat Geana yang menyukai pemandangan itu, Askar yang duluan melihatnya pun segera memberitahukan kepada Geana. "Na, coba lihat langitnya." Telunjuknya naik ke atas, seraya menunjukkan hal yang indah itu.

Geana pun mengikuti arah dimana telunjuknya Askar naik, dan ternyata benar, Geana terbelalak melihat keindahan dan keagungan ciptaan yang Maha Kuasa, mulutnya ternganga melihat alam tersebut.

"Subhanallah, indah banget! Aaaaa!" Askar dibuat terkekeh geli dengan tingkah laku Geana yang tengah loncat girang sebab melihat semesta yang memanjakan mata nya.

Karena gadis itu membelakangi Askar, dirinya lantas mendekati Geana yang ada didepannya, tapi yang dilihatnya bukan wajah senang, melainkan wajah yang bisa membingungkan lelaki itu. "Ana? Kenapa nangis? Ada yang sakit, kah?" tanya laki itu, tak masuk akal, karena kebetulan Geana sedang mengeluarkan sedikit air mata.

ORANGE [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang