🍊 5. I LOVE YOU, Geana

102 56 12
                                    

Happy Reading !

Happy Reading !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

"Gimana tadi mainnya? Seru, gak?" Bunda ingin tahu.

"Seru, Bun. Kapan-kapan Askar mau main lagi sama Ana!"

Bunda juga duduk di kasur bersama dengan Askar. "Jadi, temen yang dateng kesini, namanya Ana?"

Askar mengangguk. "Iya, Bun.."

"Ya sudah, Bunda keluar, ya. Masih ada pekerjaan lain, kamu lanjutkan aja belajarnya." Bunda meninggalkan Askar sendirian di kamarnya.

Sementara itu, Askar juga melanjutkan tugas sekolahnya yang tertunda. Bunda ke kamar anaknya, karena ingin menghantarkan segelas susu dan beberapa cemilan untuk Askar.

Malam ini Askar bisa mengingat kenangan tadi sore yang pasti tidak akan bisa dilupakan. Walau lupa, Askar akan mengabadikan kenangan itu di buku catatan favorit nya. Dan, benar saja! Ia melakukan kegiatan tersebut setelah tugas sekolahnya sudah ia selesaikan.

Disisi lain, Geana yang sedang menuliskan sesuatu di binder berpola kupu-kupu. Perempuan dengan pajama peach serta rambut kuncir kuda itu sedang sibuk memainkan pena kesukaannya. Ternyata, Geana melakukan hal yang sama dengan Askar. Sebenarnya, kamar Geana tidak terlalu besar namun nyaman dipakai untuk beristirahat.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan menghadirkan seorang Kakak yang membawakan plastik berisikan dua sosis bakar dan satu susu kotak sesuai pesanan Geana.

"Nih! Pesanan lo!" Gerald menaruh plastik tersebut di samping Geana, lalu duduk di kasur nan empuk disana.

"Makasih, kak" Geana segera membuka makanannya.

"Tadi seru, gak, mainnya?" Gerald bertanya.

"Seru banget! Kita saling membagi cerita, nangis bareng..."

"Hm? Nangis? Nangis kenapa?" Ia agak sedikit kaget. Sekarang, Geana bingung menjawab apa.

"Gak ada sih, hehe"

Sekarang Gerald tidak peduli dengan topik tadi, ia beranjak dari kasur dan segera pergi. "Gue pergi, ya. Jangan lupa ongkir makannya."

"Dih kok bisa gitu! Gak ikhlas banget!" Geana teriak pada kakaknya yang sudah keluar dari kamarnya. Ia tidak peduli dan melanjutkan kegiatannya kembali.

•••

Hari senin, pagi pelajaran matematika, Geana sangat membenci hari senin karena ada pelajaran yang tidak ia sukai.

Geana sedang menatap cerminnya sembari memakai dasi, dan jangan lupa dengan wajah lesunya yang tidak semangat untuk sekolah.

Tok tok tok

ORANGE [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang