🍊 3. Seperti VOLCANO

131 69 29
                                    

HAPPY READING ALL!

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

HAPPY READING ALL!

Setelah perbincangan singkat tadi, Geana kembali duduk di tempat semula. Sedangkan Askar berjalan menuju tempat yang dimana terdapat banyak sekali canvas disana. Ia mengambil satu canvas berukuran sedang, dan mencari tempat yang sudah tersedia peralatan untuk melukis. Keduanya pun akhirnya melukis sesuai kreatifitas mereka.

Mata Geana tak sengaja tertuju pada lukisan yang Askar buat. "Langit yang indah," puji Geana pada langit biru yang dibuat Askar.

Mendengar pujian Geana, Askar sontak menoleh kearah Geana. Setelah itu manik matanya giliran melihat pemandangan sunset di canvas milik Geana.

"Sunset kamu juga bagus. Aku suka gradasi antara warna oranye dan kuning nya. Darimana kamu belajar mencampur warna?" tanya Askar.

"Aku suka seni lukis sejak umur 12 tahun sampai sekarang. Selainnya, aku juga suka banget sama sunset sore hari. Suka, karena warnanya membuat kehangatan bagiku. Langit sunset itu adalah kunci dari kesembuhan menurutku."

Askar mengerti dengan apa yang dikatakan Geana barusan. Ternyata Geana punya hal favoritnya sendiri. Berarti, Geana hampir mempunyai kesamaan dengan Askar.

"Aku suka sama langit biru. Entah kenapa langit biru itu indah ditambah awan yang cantik. Selain itu, aku juga suka musik yang gak terlalu berisik."

Geana melanjutkan lukisannya yang hampir selesai. "Ternyata kita sama-sama suka langit, ya?" kata Geana yang masih tertuju pada lukisannya.

Sedangkan Askar masih termenung diam seolah sedang memikirkan sesuatu. Setelah itu juga, Askar melanjutkan lukisannya yang belum selesai.

®®®

"Gila, si Kesha udah gila, emang. Lo gak bisa diam aja, Sen. Kenapa lo gak putusin Kesha aja, sih?!"

Sena mengeluh, "tapi ga mungkin juga gue ngelawan atau apapun itu. Dia selalu ngancam gue, Gea."

"Hah? Ngancam gimana maksudnya?" Geana bertanya-tanya.

"Lo tau, kan? Kalau Kesha, tuh, ngikut gang nya Reihan sama yang lain? Dia ngancam gue, kalau gue putus sama dia, dia bakal ngajak gang nya buat bunuh orang tua gue." Sena menceritakan semuanya pada Geana.

Geana kaget dengan apa yang diceritakan Sena. Pikir Geana, Kesha memang benar-benar sudah gila tak tertolong. "Gila, ya! Itu orang!"

Sena membuang napas berat. "Mangkanya itu, gue bingung banget."

"Kenapa lo gak laporin ke polisi aja?"

"Gue gak berani, Ge. Malah gue yang dibunuh nanti." Dua-duanya diam setelah perbincangan lebar tentang hubungan Sena dan Kesha, pacarnya.

ORANGE [END] ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant