EPILOG

243 34 51
                                    

Bonus cerita 😘

Happy reading 📖

°
°
°

Xx X 2022

"Yaaah, jadi mereka tidak bersama dong eomma." kata si kecil Eun-kyung. Gadis kecil enam tahun itu mengerucutkan bibirnya kesal. Tangan mungilnya terlipat di depan dada.

Eun-kyung tidak suka akhir yang menyedihkan. Maka dari itu ia merajuk.

Sang ibu yang melihat tingkah putri kecilnya yang menggemaskan hanya tersenyum.

"Lalu lalu? Apa sudah selesai? Mereka benar benar mati eomma?" nah, yang ini si kecil Hyun-jung. Usianya baru delapan tahun tapi pikiran nya sudah krisis sekali. Ia selalu bisa di ajak berdiskusi. Padahal jelas-jelas, usianya masih sangat kecil.

"Yaa, seperti itu. Tapi menurut eomma, walaupun akhirnya menyedihkan, mereka tetap bahagia kok. Karena itu bukanlah akhir nya sayang." ujar wanita cantik yang duduk di antara Eun-kyung dan Hyun-jung. Jari jemari lentik itu mengelus rambut putra putri nya dengan lembut. Menyalurkan kehangatan seorang ibu.

Eun-kyung dan Hyun-jung yang mendengar itu terpekik gemas, "Benarkah eomma?" itu Eun-kyung. Sang ibu mengangguk, "Lalu, apa sekarang mereka benar benar hidup bersama? Apa mereka bahagia?" dan ini Hyun-jung, anak laki-laki itu menatap sang ibu dengan tatapan penuh harap yang terlihat lucu.

Dan sang ibu kembali mengangguk.

"Tentu saja bahagia."

"Appa!" pekik mereka secara bersamaan. Langkah kecil anak anak itu berlari ke arah pria dewasa yang di panggil appa.

"Masih suka mendengar cerita Eomma? Eoh?"

Eun-kyung dan Hyun-jung mengangguk.

"Appa appa, ayo cerita juga. Kenapa mereka tetap bahagia walau tidak bersama?" Eun-kyung yang berada di gendongan ayahnya menatap sang ayah lebih harap. Dia ingin sekali ayahnya juga ikut bercerita. Menceritakan kisah yang menurutnya sangat indah.

Walau usianya masih enam tahun, tapi Eun-kyung mengerti dengan alur cerita yang sang ibu ceritakan.

"Nee appa! Aku juga penasaran." Hyun-jung ikut menyahuti.

"Uhm.. baiklah." ujar sang ayah, membuat kedua anak kecil itu terlonjak girang. Ayahnya menurunkan Eun-kyung, membiarkan putra putri nya duduk di dekat sang istri.

Menatapnya lembut dan mengecup pucuk kepala istrinya lembut.

Saling melempar senyum dan ia pun bersiap membuka suara, "Jadi mereka memang berpisah. Tapi mereka pada akhirnya di pertemukan kembali. Itu semua karena permohonan sang lelaki pada semesta." hentinya sejenak untuk melihat raut serius kedua anaknya dengan gemas.

"Mereka saling mencari. Awalnya terlihat sulit, bahkan saat kehidupan silih berganti. Tapi lagi lagi mereka tak menyerah. Dan perjuangan itulah, yang membuat mereka kembali dipertemukan 10 tahun lalu." ujar pria itu sembari terus memperhatikan wajah istrinya yang saat ini tengah melihatnya sendu.

Dan dia melihat bagaimana ada sebongkah kebahagiaan didalam mata indah itu.

Mata yang selalu ia rindukan di kehidupan dulu. Mata yang selalu menjadi poros kehidupan nya

Mungkin sulit, sudah lama ia mencari, dan kehidupan nya selalu berakhir dan berulang. Walau sebenarnya melelahkan, tapi tak ada yang bisa menghentikannya. Kecuali, saat ia telah mendapatkan kebahagiaannya kembali.

𝐄́𝐓𝐎𝐈𝐋𝐄 𝐅𝐈𝐋𝐀𝐍𝐓𝐄✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang