ENEMY

55 10 0
                                    

    Mobil Bentley hitam diikuti sebuah mobil polisi dengan suara sirine meraung melintas membelah kota dengan kecepatan tinggi

    Kedua Mobil itu berhenti di sebuah Mansion megah milik keluarga Seo yang merupakan keluarga pemilik perusahaan terbesar di Korea dan Jepang, bangunan tersebut berdiri kokoh di tengah padatnya kota

   Setelah memasuki gerbang raksasa Mansion yang terbuka tanpa pinta seolah menyambut kedatangan nya

   Jimin memencet bel pintu beberapa kali akhirnya si Tuan rumah membuka kan pintu lalu menyambut tamunya dengan senyuman ramah dan tanpa menunjukkan wajah terkejut atau bertanya tanya apa sebab sang tamu membawa dua orang petugas kepolisian yang berdiri di masing masing tubuhnya

"Oh.. jimin-ssi silahkan masuk!"

"Tidak perlu ber basa basi lagi brengsek...!"

    "__Pekerja agen intelijen ku sudah membongkar kedok busuk mu, walaupun aku sudah melelang seluruh sampah sampah yang kau berikan pada Gulaku tapi aku sudah mengumpulkan cukup bukti bukti elektronik dari perusahaan pengirim barang yang kau gunakan!"
Setelah mengatakan itu, selain melayangkan somasi, Jimin juga melayangkan pukulan kuat ke wajah Jhonny hingga tersungkur ke lantai

"Ayo pak segera borgol dia ..!"

   Tapi dua polisi itu tetap diam tidak menggubris Jimin sama sekali,

Kedua polisi itu ternyata juga bagian dari musuhnya... Tapi bagaimana bisa ..?

   Terdengar tawa menggelegar Johnny memenuhi seluruh ruangan ini
Johnny menepukkan kedua telapak tangan nya, tak lama setelah itu sepuluh orang berpakaian hitam bermasker dengan masing masing the colt M1911 bertengger apik di masing masing pinggang mereka

   Akan sangat sia sia jika Jimin menyerang Johnny saat ini, dia seperti seonggok daging di kandang buaya
Tanpa ada pilihan dengan cepat ia memukul dua polisi itu untuk nya mendapatkan jalan keluar

Tapi terlambat...

   Saat hendak membuka pintu mobilnya tubuh Jimin di tarik dan di tendang kuat oleh Johnny akibat nya Jimin berguling guling di lantai halaman Mansion

   "Aku tidak akan melepaskan satu peluru pun ke tubuh pendek mu itu atau menyuruh seluruh pengabdi ku untuk mengeroyok mu sehingga kau mati konyol di sini, aku akan memberikan kematian yang bermartabat dan juga keren untuk mu... Sekarang bangun lawan aku, kau tidak lupa akan hal hal mengenai seluk beluk beladiri mu saat kita sekolah menengah atas kan? kita berdua dulu satu sekolah jimin-ssi...!"

   "Tentu saja tidak Johnny-ssi, sayang nya aku tidak sebaik dirimu dalam memberikan tingkat tinggi rendah sebuah kematian, akulah yang akan membuat mu mati konyol, kau telah lancang menaruh perasaan pada Gulaku....!" Jimin bangkit dan membersihkan salju yang menempel pada pakaian nya

   "Jangan sebut sebutan gulaku lagi pada min Yoongi ku ....... Dia milikku...!"

    "Namanya Park Yoongi ......! Marga nya Park Yoongi...sampai mulutmu berbusa tidak akan mengubah fakta itu....!!" Bentak Jimin kembali

    Johnny tertawa
"Kau benar jimin-ssi, mulut berbusa ku tidak akan menyingkirkan margamu dari nama depan Yoongi ku tapi melainkan mulut mu akan ku buat berbusa dan mengalir kan darah mu sendiri dengan derasnya.......... Hingga seluruh nya habis dan kau .....

mati....!!!!!"

    "Bedebah...!"
Umpat Jimin seraya membuat tubuh Johnny ambruk lalu memukul tubuh Johnny dengan membabi buta, Johnny tidak bisa melindungi dirinya sendiri, tidak ada kesempatan untuk membalas, walaupun fisik Jimin lebih kecil tapi tenaganya bukan main main, seperti yang Johnny ingat Jimin merupakan mantan atlet beladiri Kendo yang berprestasi dulu, Johnny kira karena dunia perkantoran Jimin sudah tidak bisa mempraktekkan ilmu nya lagi

  Jimin memukul, menendang bahkan membanting tubuh jangkung Johnny dengan tanpa toleransi sedikit pun, mereka bertarung hingga tubuh dan rambut mereka berbalut salju dan serpihan es tajam

   Jimin pasti sudah membunuh Johnny saat ini, sayangnya para penjahat milik Johnny itu memegangi tubuh mungil Jimin yang memberontak hebat

   "Lepaskan........ brengsek .....kau pengecut Johnny ...lawan aku tanpa bantuan para kecoa peliharaan mu ini ...aku akan membunuh mu ..... Kubilang lepaskan..... !"

   Johnny berusaha bangun, meringis kan wajahnya yang penuh lebam dan darahnya kesakitan, lalu tertawa kencang
Berjalan terseok ke arah Jimin, membalas wajah yang tengah menunjukkan kemarahan yang berapi api Jimin dengan seringai licik

   "Aku akan melakukan apapun..segala cara yang seperti tindakan para pengecut lakukan dan aku akan melakukan cara pengecut demi mendapatkan seorang Min Yoongi
Yang sangat aku cintai ..!"

.

.   "KEPARAAAT........!!!!!!"umpat Jimin

    "Saat nya penyelesaian...!"
Ucap lirih Johnny dengan senyuman sinis dan dada yang naik turun tak lupa menyeka darah dan keringat nya yang menetes

    Johnny merenggangkan jemarinya yang agak terasa sakit akibat ulah Jimin tadi, lantas Johnny mulai menghujam wajah Jimin dengan pukulan telak dan kejam
Jimin hanya bisa diam merintih, bahkan tidak di berikan peluang untuk sekedar bernafas
Tak hanya pukulan melainkan tendangan yang menyasar tubuh Jimin dengan membabi buta

   Johnny dan komplotannya sungguh setan berkedok manusia

"Aaakh....!"

   Itu bukan teriakan Jimin, melainkan teriakan Johnny yang mematahkan seruas jari nya sendiri karena tidak berhenti memukuli Jimin, justru sepanjang penyiksaan Jimin tidak berteriak, dia hanya meringis merintih kesakitan

   Dengan keadaan yang mengenaskan, mulut dan bagian bagian tertentu tubuhnya mengalir kan darah segar Jimin Ter senyum sinis
"Ss su dah...?... Hanya itu...?"

"Oh...Tuan Park.., kau masih bisa tinggi hati dan besar kepala ya? dan...uumm ya!... jawaban untuk pertanyaan mu barusan adalah... tentu saja tidak.... masih ada...aku benar benar tidak akan berhenti sampai kau Mati...!" Ucap lirihnya penuh kemenangan

"Mati kau....!"
Teriak Johnny seraya sikunya ia hantam kan ke batang leher bagian samping Jimin, hingga Jimin tidak sadar kan diri dan sekarat



























Aku ganteng aku selamat

Aku ganteng aku selamat

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
 Gorgeous Où les histoires vivent. Découvrez maintenant