Jujur

52 11 0
                                    

Sepekan sudah Jimin menanti Gulanya untuk mengatakan masalah nya tapi tak kunjung Gulanya itu berterus terang,
Dan Jimin juga masih melihat tempat sampah rumahnya yang selalu penuh akan kertas kertas berwarna coklat dan beberapa kotak yang merupakan pembungkus barang kiriman, ngomong omong tentang dimanakah Gulanya menyimpan isi paket paket itu, Jimin menebak pasti barang barang itu sudah menggunung di suatu tempat...Jimin tahu Gulanya berbohong bahwa paket paket itu hanya kosong, wajahnya tidak memancarkan kejujuran











Jimin pulang larut hari ini ...
Setelah memarkirkan mobilnya di garasi dan saat menutup pintu rumah tiba tiba tubuhnya di tubruk sesuatu ...

Itu ternyata Gulanya, lantas Jimin berbalik dan membalas kembali pelukan Gulanya

Jimin mengira bahwa Gulanya ini sedang ingin bermanja, tapi itu ternyata salah besar

Yoongi memeluk kuat tubuh Jimin dengan tubuh bergetar dan nafas menghembus cepat seperti orang ketakutan
Di depan nya muncul bibi Jung yang seperti ingin mengatakan sesuatu pada Jimin
Tanpa bertanya apapun Jimin mengangkat tubuh Gulanya ala bridal, menaiki tangga menuju kamar mereka
Selama itu pula Yoongi menyembunyikan wajahnya dan mengeratkan kedua tangannya di leher Jimin

Setelah di atas ranjang Jimin memberikan ketenangan lewat pelukan, usapan dan ciuman di dahi agar Gulanya tenang

Setelah mendengar nafas teratur dari Gulanya, Jimin bergegas keluar kamar untuk bertanya kepada bibi Jung atas apa yang sedang terjadi

Jimin menepuk pundak bibi Jung yang sedang duduk di tangga rumah, bibi Jung juga sudah menunggu Jimin ternyata

Tanpa pikir panjang bibi Jung menarik tangan Jimin menuju gudang paling terpencil di belakang rumah

Setelah bibi Jung membuka pintu, Jimin melebarkan matanya dan seketika jantungnya berdegup kencang, ia tidak percaya akan apa yang di lihat nya
















Ruangan besar itu penuh dengan barang barang baru, branded, boneka kumamon berbagai ukuran dan buket buket bunga yang tak terhitung jumlahnya, lantai nya juga dipenuhi kertas kertas memo

Jimin memunguti kertas kertas itu dan membacanya,

Mata Jimin berkilat marah karena kertas kertas itu bertuliskan kata kata cinta dengan bentuk tulisan tangan sama dalam berbagai bahasa dan selalu ada nama min Yoongi dalam masing masing kertas itu

"Sudah cukup nak... Mari sekarang ikuti bibi"

Setelah kembali mengunci gudang itu bibi Jung berjalan cepat menuju ruang utama rumah di ikuti oleh si Tuan rumah

Di samping piano hitam lama milik Yoongi terdapat seonggok piano mewah big size berwarna putih gading berhias kan motif motif emas yang elegan

"Sudah lama saya membujuk nak Yoongi untuk memberitahukan yang sebenarnya, hal yang membuat nak Yoongi tertekan hingga sering melamun dan tidak bisa tidur nyenyak setiap malam "
"Tapi nak Yoongi memaksa dan memohon mohon kepada bibi untuk tetap tutup mulut, nak Yoongi yakin bahwa teror ini akan segera berakhir...tapi nihil itu tidak terjadi hingga ruangan besar belakang rumah sudah tidak bisa menampung ratusan barang dari peneror itu lagi, malah justru semakin mengirimkan barang yang tidak bisa di muat gudang penyimpanan itu lagi.. maafkan bibi nak...!"

Jimin berusaha mengendalikan amarahnya dengan memeluk erat tubuh renta bibi Jung yang juga sedang menangis tersedu sedu













Akan segera ku akhiri permainan konyol ini, sudah cukup
Cukup bermain main dengan keluarga ku
Kau telah mengusik ketentraman keluarga ku
Akan ku habisi riwayat mu

 Gorgeous Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin