Penantian

188 15 0
                                    

flashback (⁠☉⁠。⁠☉⁠)⁠!⁠→←⁠_⁠←

Senja mulai nampak tapi didalam sebuah ruang keluarga, di sebuah apartemen setelah selesai berbenah untuk mengurus kepindahan nya dengan sang suami ia mengalihkan perhatian pada sebuah peti besar, sudah Berjam jam ia berada di ruang Santai ia duduk di karpet bulu depan televisi, ia menyandarkan punggung sempit nya di kaki sofa

Ia tengah membongkar sebuah peti besar, Ia mengambil barang dari sana memandanginya tanpa berkedip juga dengan wajah datarnya yang menyiratkan kesedihan, keputusasaan dan keletihan

"Astaga..! Sudah pukul enam sore...!"
"Berarti sudah hampir dua jam aku melamun seperti orang dungu dan belum menyiapkan apapun..."
Ia bergegas beranjak untuk memasak untuk rekan hidup nya yang sebentar lagi akan pulang kerja, setelah semuanya siap ia kembali panik karena lupa menyembunyikan peti yang diam diam ia bawa dengan susah payah dari gudang penyimpanan barang, jika sampai suaminya tau ia akan membuat suaminya ikut bersedih seperti dirinya saat ini, ia berencana ingin membawa peti ini secara diam diam ke apartemen barunya

Ia kembali berusaha untuk menyimpan peti itu tapi ...itu terlambat...pintu apartemen nya terbuka terdengar suara ramah seperti biasa ia dengar lima tahun terakhir ini

"Aku pulang my Sugar...."
Dengan wajah cerianya ia melihat sang belahan jiwa yang tengah mematung dengan mata terpejam dan tangan yang bertumpu pada peti yang kelihatan tidak asing baginya...

Itu persiapan untuk menyambut kelahiran buah cinta mereka, yang sudah ia dan sang soulmate nya siapkan sejak lima tahun lampau

Peti itu berisi pakaian dan barang barang lengkap keperluan bayi lainya.. barang barang kualitas terbaik yang mereka akan berikan kepada calon anak Mereka nantinya

Dan ini kesekian kalinya ia memergoki Gulanya yang dengan wajah datarnya ia menangis di depan peti tersebut,
Mereka berdua sudah sangat menginginkan momongan

"A..aa..aku hanya membersihkan nya da..dari debu... Udah lama sekali kan kita terakhir kali membersihkan nya!
Oh ya bila tahun depan aku belum juga mengandung kita bisa menyumbangkan barang calon aegy kita ke panti asuhan"
Ujar Gulanya dengan senyum getir nya

Tanpa merespon pernyataan sang Gula, Jimin berjalan mengambil langkah lebar menuju Gulanya yang sedang kikuk

Ia menarik tangan Gulanya dengan lembut untuk segera berdiri lalu menangkup pipi putih Gulanya dan memaksa Gulanya untuk menatap matanya

"Aku yakin sebentar lagi aegy akan segera hadir di sini, dia akan menjadi manusia ter beruntung karena menjadi buah cinta kita, aku yakin dan kau adalah separuh ku dan berarti kau juga harus yakin seperti ku ...!"

Gula putih nya mengangguk melepaskan tangkupan tangan Jimin di pipinya lalu memeluk nya dengan erat serta menangis dalam diam yang selalu menjadi ciri khas nya

"Ayo aku baru saja memasak menu kesukaan mu, kau pasti suka .." ujarnya setelah puas menangis
Jimin mengecup dahi gulanya lalu berjalan ke ruang makan dan menyantap makanan mereka

Seperti biasa Jimin berceloteh dengan semangat menceritakan hal hal menarik dan lucu yang ia alami hari ini agar sang Gula terhibur
Dan seperti biasa pula sang Gula hanya menanggapi itu semua dengan anggukan dan senyuman tipis

Jangan bersedih sugar aku jadi lebih sedih-Park Jimin

Maafkan aku jimin na ...- Park Yoongi

 Gorgeous Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang