XXIX. Mâncare Nouă

Zacznij od początku
                                    

Zero melihat itu menyendokkan siomay dan menyodorkan pada Gane, mau tak mau Gane menerima suapan itu. Mata Zero sudah seperti laser yang siap memotong-motong tubuhnya.

"Tiga lagi."

"Sudah kak."

"Sudah jangan dipaksa."

***

Gane melihat seorang anak kecil yang memakan sebuah jajanan yang ia tak tahu itu apa.

"Dek, makan apa?" tanya Gane memberhentikan anak perempuan itu. Anak perempuan itu mendongak melihat wajah Gane.

"Ini namanya cimol kak, masa nggak tau." kata anak itu memiringkan kepalanya tak berkedip menatap Gane.

"Oh, beli dimana?"

"Itu disana." Anak perempuan berkepang dua itu menunjuk ke sebuah gerobak tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Kakak ganteng deh, aku suka."

Gane mengedipkan matanya menggaruk kepalanya yang tak gatal, ada-ada saja bocah perempuan di depannya ini.

"Ya sudah terimakasih ya."

"Sama-sama kakak ganteng."

Baru saja akan melangkah, mobil jemputannya tiba.

"Mari, Tuan Muda."

"Sebentar aku mau beli itu dulu."

"Saya saja yang belikan."

"Tidak usah kalian diam disini."

Gane akhirnya berjalan menjauh dari Bara dan Leo, mendekat ke tukang cimol.

"Mau beli berapa?"

Gane menyodorkan uang bergambar presiden dan wakil presiden pertama RI.

"100 ribu?" tanya Kang Cimol yang diangguki Gane.

"Beneran dek?"

"Iya, memang ada yang salah?"

"Biasanya orang pada beli goceng atau paling ceban, malah ada yang beli serebu."

Tukang cilok itu melayani pembelian anak SMA yang seperti anak SMP ini tak yakin.

"Mungkin buat dibagiin ke orang-orang," gumam tukang cimol yang tak didengar Gane karena anak itu tengah memainkan gawainya. Tukang cimol itu membungkus pesanan Gane menjadi beberapa plastik.

"Ini dek. Tadi saya bonusin karena pasti mau buat bagi-bagi."

"M-makasih." Gane terkejut melihat banyaknya bulatan cimol yang terbungkus plastik di tangannya. Bagaimana dia menghabiskan ini semua?

Gane masuk ke mobil. Bara terkejut melihat kantong kresek berisi cimol yang dibawa tuan mudanya itu. Dia kira tadi Prince membeli minuman di kafe yang ditunjuk. Rupanya dia salah kira, bahwa sebenarnya yang ditunjuk adalah pedagang cimol di dekat kafe itu. Tahu begitu tidak akan dia izinkan karena pastinya makanan kaki lima kebersihannya belum terjamin.

"Enak juga," gumam Gane memakan cimol itu. Gane melirik Bara yang dari tadi memperhatikannya.

"Mau?"

"T-tidak tuan."

Ingatkan Bara setelah ini untuk menjauhkan cimol satu kresek itu dari Gane yang tengah lahap memakan cimol, jangan sampai semua dimakannya. Ia yakin setelah ini akan mendapatkan petuah dari kakak dan ayah anak itu. Semoga nyawanya masih selamat.

Sampai di mansion Gane langsung ngacir keluar bersama cimolnya.

"Kak aku punya makanan enak!" seru Gane memasuki mansion.

Bara menepuk dahinya, habis sudah dia setelah ini.

Bara menepuk dahinya, habis sudah dia setelah ini

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

***

Ada aja kelakuannya Gane :)

Setelah ini part selanjutnya isinya agak susurupris, eh nggak deng wkwk pokoknya baca aja.

Btw disini hujan deres sekarang, pas banget kalo buat mie instan rebus ah mantap 😭👌🏻

Jangan lupa bintangnya

26/01/23

SWITCH PRINCE [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz