17. tak bisa berhenti mencintai

39 6 3
                                    

Jam istirahat di sekolah.

Rina bersama Luna duduk bersama di depan kelas, mereka berbincang singkat sebelum perbincangan berakhir karena kedatangan Martin, Marvel, dan Zaki. Mereka bertiga ikut duduk, Marvel di sebelah Luna, Zaki di sebelah Rina dan Martin di sebelah Zaki.

"Kalian kenapa ngejauh dari kita sih?" kesal Martin kepada Rina dan Luna.

"Apaan sih Tin, siapa coba yang ngejauh? Perasaan lo aja." Rina menjawab.

"Bukti nya dari kemaren lo gak gabung bareng kita, malah pergi sendiri."

"Iya maap."

"Rin, kalo ada apa-apa itu cerita ke kita, lo gak percaya sama kita? Barang kali kita bisa bantu." Marvel menimpali.

"Iya Rin, kalo punya beban jangan di tanggung sendiri. Tuh makin kurus." Martin menunjuk tulang di tangan Rina.

"Gue gak ada masalah apa pun."

"Yang bener?"

"Ah massa."

Rina mengangguk-angguk lalu melirik Zaki yang duduk di sebelah nya. Zaki tidak membocorkan rahasia pernikahan nya kan? Rina rasa selain diri nya dan keluarga, seperti nya sahabat-sahabat nya juga berhak tau mengenai pernikahan nya. Tapi sepertinya juga tidak karena dia akan bercerai dari Fatur setelah Fatur mendapatkan warisan. (Rina tidak gila harta, dia hanya membantu Fatur)

"Zaki kayak nya udah move on dari lo Rin. Dari kemaren dia gak ngejar-ngejar lo lagi." Martin menyikut Zaki yang dari tadi hanya diam.

Rina tersenyum singkat, "bagus deh kalo udah move on. Biar Zaki dapet yang lebih baik dari gue."

"Tapi pasti ada alasan di balik lo gak nerima Zaki kan? Spil dong."

"Karena.." Rina menimang-nimang kata yang selanjutnya akan dia ucapkan. "Karena.."

"Is, karena.. karena.. mulu!" ketus Martin. Sementara Marvel, Luna, dan Zaki fokus mendengarkan.

"Karena gue udah nikah."

"UHUKK.." Martin tersedak air ludah nya sendiri.

Marvel dan Luna melongo kaget, mereka tidak percaya pada perkataan Rina. "Alah, becanda kan lo?"

Rina memutar bola matanya malas lalu menunjukkan cincin pernikahan yang selalu dia pakai. "Kalian aja bloon, gak sadar kalo gue pake cincin pernikahan."

"Ya, ini zaman modern Rin. Banyak kok gadis-gadis yang belom nikah pake cincin ginian." Martin menunjuk cincin di jari manis Rina. "Suami lo om-om pedopil ya? Atau sugar daddy Rin makanya lo mau di kawinin?"

"Suami gue Fatur."

"UHUK.." kini gantian Marvel yang tersedak. Mereka tidak sadar kalau obrolan mereka di dengarkan oleh Bella dan geng nya.

Martin tercengang, ekspresi nya terlihat cengo. Zaki sendiri sudah tidak kaget, karena dia yang lebih dulu tau dari pada teman-teman nya.

Luna juga melongo tak percaya, bagaimana bisa? Selama ini Fatur mengaku bersahabat dengan Rina. Ternyata mereka lebih dari seorang sahabat.

"Wah, idup banyak plot twist nya." Martin mengelap keringat yang mengalir di kening nya.

"Kan Fatur lagi sakit nih, jadi lo yang ngurusin?"

"Ya iyalah orang gue istri nya. Kita tinggal serumah cuman berdua, siapa lagi yang ngurus dia kalo bukan gue?"

"Allahuakbar." Martin sengaja menjatuhkan tubuhnya ke lantai. "Rin, lo udah gak perawan ya?"

LOVE HIM!Where stories live. Discover now