PART 3 (Maldives)

226 23 2
                                    


1243 kata

Menuju ke resor, mereka harus menaiki seaplane yakni semacam pesawat yang mendarat di air untuk menuju Maldives yang sesungguhnya. Lamya berjalan melewati jembatan kayu. Di ujung jembatan terdapat pesawat kecil menunggu mereka. Kali ini ia membawa kopernya sendiri, kemudian diambil alih oleh petugas dan memasukkannya ke kotak berukuran sedang di badan pesawat.

Seaplane ini lebih kecil dengan bentuk tempat duduk seperti bus pada umumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seaplane ini lebih kecil dengan bentuk tempat duduk seperti bus pada umumnya. Satu deret terdiri dari tiga-empat kursi. Benda ini ini diperkirakan bisa mengangkut kurang lebih dua puluh orang dalam sekali jalan. Lamya memasukinya terlebih dahulu untuk memilih kursi dekat jendela. Terdapat dua kursi yang tersisa di sebelahnya. Salah satu teman Hakim mengambil sisi samping, maknanya tersisa satu kursi kosong di tengah.

Hakim menunduk, mengelus kepala setelah ubun-ubunnya berbenturan dengan atap pesawat. Hal ini disambut gelak tawa dan malah mendapat tepukan tambahan dari temannya. Sejenak ia mengamati isi ruangan ini, tersisa satu kursi kosong di sebelah istrinya.

Ada perasaan canggung saat mereka bersebelahan. Lamya memandang ke kanan, seaplane mulai bergoyang dengan deru mesin yang cukup membuat seseorang harus menaikkan suaranya ketika berbicara. Air tiba-tiba menjadi lautan luas dengan hamparan tanah kecil dan pepohonan. Semakin seaplane terbang tinggi, semakin indah pemandangan yang didapatkan.

Lamya mengambil HP-nya, siapa yang tak ingin mengabadikan momen ini. Maldives tidak berbohong. Dua urna air laut, biru tua dan muda saling bersebelahan memberikan gambaran kuasa Illahi di muka bumi.

Ketika Lamya mendapati Hakim condong ke arahnya, gadis itu menegakkan badannya seolah memberi ruang kepada Hakim untuk bisa menikmati pemandangan Maldives lewat jendela

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ketika Lamya mendapati Hakim condong ke arahnya, gadis itu menegakkan badannya seolah memberi ruang kepada Hakim untuk bisa menikmati pemandangan Maldives lewat jendela. Hakim sontak menarik diri, menyejajarkan posisi dan melipat tangan. Ia membenarkan kaca mata dengan lensa hitam bergradasi ungu kemudian memilih menutup matanya.

"Apakah akan seperti ini selamanya, Hakim?" ucap Lamya dalam hati.

Keduanya memilih memandang lanskap yang berbeda. Lamya akhirnya bisa menghadap ke jendela sembari menaruh tangannya di dagu, menikmati sedikit bocoran surga dari Sang Kuasa. Sementara Hakim mungkin hanya melihat kegelapan di matanya yang terlelap, tanpa orang lain tahu bahwa ia memikirkan malaikat mungil nan lucu yang ia rindukan saat ini.

Hakim & LamyaWhere stories live. Discover now