"Bilang apa tadi? Jangan anggap nyawa itu main-main." Allean menggeram marah. Bisa-bisanya Prince berbicara seenteng itu. Tidak tahukah jika semua mengkhawatirkan dirinya.

"Jangan marah, nanti cepat tua."

Allean menghembuskan nafas, berusaha meredam amarahnya. Tangannya sampai terkepal.

"Kedepannya kakak tidak mau hal tadi terjadi lagi, mengerti?" tegas Allean. Gane mengangguk karena muka Allean sudah berubah menjadi sangar seram. Ternyata Allean lebih mengerikan dari monster-monster yang pernah ditemuinya.

"Tidur."

Allean akhirnya memilih keluar, karena tak ingin mengeluarkan amarahnya pada Prince. Walaupun di sisi lain memang dia sendiri tak bisa marah dengan Prince apalagi saat menatap wajah sang adik yang menggemaskan.

"Akhirnya tenang."

Karena tak ada yang bisa dilakukan, akhirnya Gane pun tertidur.

***

Gane terbangun, ia melihat sekitar. Tempat apa ini? Kenapa sangat asing, sepertinya ini hutan, tapi kenapa hanya ada dia seorang disini? Setidaknya ada kehadiran binatang-binatang disini.

"Bagaimana putra mahkota? Apakah kau sudah nyaman dengan kehidupanmu yang sekarang?"

Gane terkejut mendengar suara itu, sebuah cahaya menghampirinya dan munculah sesosok makhluk yang rupanya tak terlalu jelas, tapi bersinar.

"Siapa kau?" tanya Gane akhirnya karena tak bisa berpikir siapa gerangan makhluk di depannya ini.

"Hahahaha kau tidak tahu aku? Aku ini dewa, bisa-bisanya kau tak sadar."

"Oh, dewa rupanya," gumam Gane pelan.

"Apa kau tak rindu dengan kehidupanmu sebagai putra mahkota?"

"Tentu saja," jawab Gane cepat, tapi di sisi lain dia juga menikmati ada di dimensi yang sekarang karena mendapatkan kasih sayang sebuah keluarga dan mengenal dunia baru dimana dunia itu lebih modern dan canggih walaupun tak ada sihir.

"Kenapa kau menanyakan hal itu?" tanya Gane heran.

"Tidak, aku hanya penasaran."

"Dasar dewa kepo," ujar Gane.

"Apa itu kepo?" Dewa menyedekapkan tangannya sembari berpikir.

"Sudahlah tak penting, ada apa? Tidak usah basa-basi." Gane menatap jengah dewa di depannya. Ia sendiri pun tak yakin jika dia benar-benar dewa, rupanya saja sangat tak meyakinkan.

"Kau menghinaku, bocah!" ujar Dewa yang bisa membaca pikiran Gane.

"Tidak tuh." Gane mengendikkan bahunya.

"Jika harus memilih, kau akan memilih yang mana? Menjadi putra mahkota dan melanjutkan tahta sebagai raja atau sebagai manusia biasa di dimensi yang kau tempati sekarang?"

Gane terbangun dari tidurnya dengan napas tersengal-sengal. Apa itu tadi? Sepertinya hanya mimpi, tapi kenapa terasa nyata, bertemu dewa?

"Mungkin hanya mimpi," gumamnya berusaha berpikir logis.

"Aku ingin sekolah besok," kata Gane memecah keheningan. Setelah makan malam tadi, sekarang kelima lelaki berbeda usia itu tengah berkumpul di ruang tengah.

"Tidak ada sekolah besok, mungkin homeschooling cocok untukmu."

Gane bangkit dari pangkuan Allean dengan susah payah. Ia menatap sang ayah tak terima. Tidak, ini tak bisa dibiarkan.

"Aku ingin tetap sekolah umum, titik."

Aiden memijat kepalanya, ia tak ingin ambil resiko lagi.

"Prince, kamu tahu sendiri apa alasannya."

"Aku bisa melindungi diriku."

"Apanya yang melindungi diri, tadi saja hampir mencelakakan diri sendiri," ucap Argon julid.

"Y-ya kan itu kecelakaan, lagipula salah siapa mobil Kak Alle dan daddy tiba-tiba muncul," kata Gane berusaha berkilah.

Keempat lelaki beda usia itu ternganga. Alasan yang tak masuk akal sekali!

"Tidak ada bantahan, homeschooling dimulai minggu depan dan kamu tidak boleh keluar dari mansion ini. Daddy sudah memanggil guru terbaik di negara ini khusus untukmu."

"Ya sudah kalau begitu, aku marah! Aku mau pensiun bicara dengan kalian!"

Gane menghentak-hentakkan kakinya dan pergi dari sana dengan muka ditekuk.

"Adikku kenapa gemas sekali," ucap Argon salah fokus. Aace menggeplak kepala Argon, membuat pemuda itu meringis sakit.

"Bagaimana jika ancaman Prince benar, dad?" tanya Aace.

"Entahlah, daddy pusing."

15/01/23

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

15/01/23

SWITCH PRINCE [END]Where stories live. Discover now