BAB 6 : Memanas

198 21 4
                                    

20 Juli 1639/2039.

6 bulan kemudian, setelah penandatanganan dan negosiasi dengan Kemaharajaan Nusantara. Qua Toyne dan juga tetangga mereka Quila, mengalami sesuatu yang mengubah hidup mereka.

Pembangunan dimana - mana!

Sekarang, penampilan Ibukota masing - masing negara mengalami banyak perubahan, mereka berevolusi dari perdaban terbelakang menjadi peradaban maju.

Selain itu seperti yang dijanjikan, infrastruktur jalan dan rel kereta terhubung baik di pedalaman dan kota - kota besar yang akan terhubung ke dermaga yang sekarang berukuran besar dan dapat menampung kapal dengan bobot benam 200.000 ton.

Seperti halnya Myhark, kota ini bukan lagi kota abad pertengahan seperti dulu. Dengan masuknya barang dan turis dari Kemaharajaan, kota ini sekarang menjadi kota termaju di Qua Toyne.

Dengan bantuan sihir, pembangunan bisa dipercepat. Sekarang banyak gedung setinggi 50 atau 100 menjamur di Myhark, dan disini pula industri militer Qua Toyne terutamanya pembuatan kapal berada.

Ya, ini juga bagian dari perjanjian. Dimana Qua Toyne mendapat teknologi 100 tahun yang lalu milik Kemaharajaan Nusantara, atau bisa disebut teknologi perang dunia.

....

Di dermaga.

Seorang pria paruh baya berusia 30 tahun, berambut merah jahe, dan mengenakan pakaian laksamana menatap sebuah kapal baja besar di depannya yang sedang bersandar.

Dia adalah Nouka, setelah reformasi militer pangkatnya naik menjadi Laksamana Angkatan Laut berbintang 4, dan dia tidak lagi memakai pakaian jadulnya. Dia sekarang memakai seragam militer berwarna hitam, dengan topi perwira putih.

"Akhirnya...... 2 bulan menanti, akhirnya kapal bendera kami sudah dibangun!." Gumamnya dengan haru, sebagai seorang Laksamana. Ini adalah sebuah hadiah terbesar baginya.

Dengan bantuan teknologi manufaktur, sekarang Qua Toyne bisa membangun sebuah kapal baja sepanjang 150 meter dalam waktu 1,5 bulan.

Kapal besar di depan Nouka adalah sebuah Battlecruiser yang dinamai dengan Nama Qua Toyne, yang merujuk pada Ibukota Prinsipalitas Qua Toyne.

Kapal ini memiliki panjang 155 meter dengan lebar 25 meter, dan draft 8,50 meter dengan bobot 14.000 ton. Kapal ini dilengkapi dengan empat menara meriam di depan ada dua dan di belakang ad dua.

Setiap menara dapat menampung masing - masing 2 senapan angkatan laut berkaliber 21 cm atau 210mm, selain menara utama, ada 5 meriam sekunder kaliber 15cm dan 16 meriam sekunder lainnya yang berukuran lebih kecil, yaitu 8.8cm.

Juga, dengan saran dari ahli yang dipinjamkan Kerajaan Nusantara, Kapal Utama Qua Toyne dilengkapi dengan anti udara yang lengkap serta sistem elektronika yang lebih canggih.

Di dapur pacu, kapal ini memiliki 20 boiler air bertekanan tinggi yang digunakan untuk mentenagai kapal, yang menghasilkan 30.000 tenaga kuda atau 22.065 Kw. Kapal juga memiliki 4 mesin uap dan 4 propeler untuk melaju di atas air dengan kecepatan maksimal 28 knot.

*Wooooo*

Kabut putih keluar dari kedua cerobong kapal, itu ngomong - ngomong tidak mengandung polusi, karena kapal ini tidak memakai bahan bakar fosil. Kapal ini menggunakan kristal sihir, dimana 120 ton kristal bisa mentenagai kapal ini selama 1 tahun lamanya.

....

"Pak! Kita siap berlayar!." Seorang elf berambut hitam pendek dengan pakaian angkatan laut mendatangi Nouka, dia adalah asisten Nouka bernama Brewey Sullivan dan setelah reformasi serta pendidikan ulang. Pangkatnya yang awalnya letnan naik ke Laksamana Muda.

Empire of Nusantara in Another World.Where stories live. Discover now