Babak 01 - Fleur de Lis (01)

293 114 118
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.-- Light Us Studio, Private Studio of Jonathan --

Beberapa bulan setelah kejadian 'perang', kehidupan Derrel dan kakak-kakaknya berjalan seperti biasa. Ia tetap menjadi murid tingkat akhir yang sibuk dengan persiapan ke jenjang berikutnya, menjadi mahasiswa dan kakak-kakaknya yang lain juga kembali ke aktivitas masing-masing. Waktu mereka untuk berkumpul sedikit berkurang dengan padatnya jadwal, namun sebisa mungkin selalu meluangkan waktu untuk berkumpul atau sekedar latihan dance bersama. Bicara soal dance dan kompetesi, akhirnya mereka benar-benar menunda hingga waktu yang belum ditentukan sesuai dari jadwal yang telah disusun oleh Lathan sebelumnya. Kini setiap mereka bertemu, akan ada hal lain yang harus mereka lakukan, yaitu latihan dasar penggunaan alat perang.

Tanpa ada yang tau, Jonathan-lah yang mengatur semuanya. Halaman belakang rumah si kembar yang terbilang cukup luas ia ubah menjadi tempat latihan dan alat-alat yang mereka gunakan juga asli. yang sebenarnya sempat ada pertentangan dari Jo karena ini idenya Hailey, bagi Jo ia masih sanggup untuk membeli yang baru. Namun Hailey dengan pemikiran singkatnya dengan santai berkata 'Ambil aja bekas yang dipakai musuh, suruh asistenmu untuk bawa semuanya dan suruh mereka bersihkan. Apa gunanya punya pesawat pribadi kalau gak dipakai dengan semaksimal mungkin. Ingat, kalau pulang ini pakai yang komersial nanti banyak yang curiga, apalagi dengan membawa pedang dalam jumlah banyak'. Herannya, usulan Hailey ini disetujui sama semuanya. Mau gak mau Jo juga harus mengikuti sarannya. Tapi ia berjanji jika saatnya tiba, ia akan menyiapkan mereka pedang terbaik untuk perang selanjutnya.

"Wah udah jam pulang sekolah, siapa yang bakal jemput si kembar?" suara Hailey membuyarkan fokusnya Jo saat ia sibuk dengan komputernya. Ya, setelah latihan dance Hailey langsung ke studionya Jo, katanya sih Jo minta pendapat tentang lagu barunya. Tau-tau udah jam pulang sekolah aja. Alhasil salah satu dari mereka harus menjemput si kembar.

"Lo aja deh, mungil. Gue harus selesaikan satu lagu lagi. Mr. Kim minta gue sore ini harus dikirim"

"Mana kunci mobil?"

"Rak album paling atas yang ada gantungan kucing item"

"Dih, sok ikut banget pake gantungan segala. Badan gede juga"

"Biarin, sih. Ferrel lagi ada tugas jualan gitu, gue jadi tester duluan. Kalo bagus bakal dia jual"

"Bener-bener memanfaatkan kakak banget dia"

"Asal dia senang, gue bakal lakukan apapun buat mereka"

"Duh... Urgghh... " ternyata Hailey sedang berjinjit di depan rak album. Ia berusaha agar tangannya bisa mengambil kunci mobilnya Jo.

"Aihh... Tinggi banget" Nah, mulai ngedumel lagi si Hailey. dalam hati ia menyesal dulu pilih-pilih makanan, makanya kadang kesal dengan badannya yang mungil kalau kata Jo.

"Jo, pinjem kursi lo sebentar. Mau manjat gue"

"Ngapain?" jawab Jo, namun ia tak melihat Hailey. Masih sibuk dengan komputernya.

LIVED Where stories live. Discover now