20. Hukuman buat orang ganteng!

Începe de la început
                                    

"ZAYN MALIK TAI ANJING! RAMBUT LO KEK SAPU IJUK YANG UDAH DI PAKE 10 TAHUN! UDAH NGEMBANG BOTAK LAGI!"

"ANJING LO NGATAIN RAMBUT GUA!"

"LO JUGA ANJING NGATAIN RAMBUT GUA!"

Keduanya terus saling melempar umpatan dan memperkuat tarikan pada rambut tanpa ada niat melepas. Queen yang melihat itu merasakan matanya berkedut melihat tingkah tolol Radja dan Gardi. Sementara Alam, hanya sibuk tertawa hingga berguling-guling lantaran melihat tingkah Radja dan Gardi, Rio sudah memegang perutnya yang sakit karena tertawa dan Morgan yang tersedak lantaran tertawa sambil makan.

"KHAHAHAHAHAHAA JAMBUL JARJIT BANGSAT! HAHAHAHAHAHAHAHA" Alam berguling kesana kemari sambil tertawa memegangi perutnya.

"NGIKKK NGIKKK NGIKK...." Rio benar-benar tak sanggup bahkan untuk mengeluarkan suara tawa dan tersisalah tawa bengek seperti babi.

"HOKKKK HOKKKK HOKKKK" Morgan sibuk memegang batang leher nya sambil memukul dadanya, ia benar-benar tersedak kawan-kawan.

Queen semakin di buat heran dengan tanggapan teman-teman Radja yang seakan memaklumi keduanya dan malah tertawa layaknya orang gila. Queen semakin jengah, ia benar-benar membutuhkan ketenangan, sementara ia tak bisa meninggalkan kelas sesukanya lantaran diperingati oleh kakeknya saat terakhir kali ia meninggalkan kelas sesukanya. Sementara pak Randi yang seperti tidak sanggup melihat tingkah Radja dan Gardi mulai menatap Queen dengan tatapan meminta tolong, semua orang disekolah tahu bahwa Radja menyukai Queen begitupun Gardi yang merupakan teman sebangku Queen dan mungkin hanya ia juga yang bisa menghentikan Radja dan Gardi yang menggila.

Raut wajah Queen berubah datar, dan ia berjalan ke arah kedua monyet yang saling menarik rambut.

"Hitungan ke tiga kalian gak berenti gue botak licin, satu...dua..."

Radja dan Gardi tetap saja saling jambak tanpa ada yang mau mengalah. Jengah, tanpa ba bi bu Queen langsung menyeleding keduanya. Suara renyah tubuh yang berbenturan dengan lantai mengusik pendengaran orang-orang. Pak Randi dan murid-murid lainnya hanya bisa menganga melihat Queen yang tanpa ba bi bu langsung menyeleding keduanya.

"Berdiri!"

Dengan keadaan berantakan keduanya berdiri dengan kilat di hadapan Queen sementara Queen menatap tajam keduanya.

"Diapain pak?" Queen menengok ke arah pak Randi yang masih menganga

"Kayaknya terserah kamu aja nak" ucap pak Randi yang sudah menyadarkan diri.

Queen hanya menaikkan sebelah alisnya lalu menatap kedua makhluk halus yang masih berantakan itu.

"Lo berdua ikut!" Berjalan lebih dulu, Queen memimpin Radja dan Gardi. Keduanya saling tatap sebentar sebelum ikut berjalan dibelakang Queen.

Queen berjalan dan ia mengirim pesan pada seseorang lalu terus berjalan ke arah gerbang sekolah.

Sesampainya didepan gerbang, disana sudah ada Diandra yang menunggu sambil memegang dua buah potongan kardus.

Lalu Queen berdiskusi sebentar dengan bapak satpam, dan tak lama satpam membukakan pintu gerbang. Queen kemudian menghampiri Radja dan Gardi disusul oleh Diandra yang masih memegang potongan kardus.
Merapikan rambut keduanya, kemudian Queen menggantungkan masing-masing satu kardus untuk keduanya. Radja dan Gardi menikmati elusan tangan Queen yang merapikan penampilan mereka, tanpa peduli apa yang digantungkan Queen pada mereka. Dan setelah keduanya rapih, Queen menyuruh keduanya berdiri didepan pintu gerbang sekolah.

"Kalian berdua bangga banget sama muka ganteng kalian kan! Rasain gimana ENAKNYA jadi orang ganteng" ucap Queen.

Belum lama keduanya berdiri tiba-tiba entah dari mana, ibu-ibu, kakak-kakak dan sess-sess(banci) bermunculan dan berlari kearah mereka dengan kecepatan kilat. Tentunya Radja dan Gardi langsung panik dan berbalik ingin masuk kedalam sekolah tapi pintu pagar telah di tutup dan Queen, Diandra serta pak satpam hanya melihat keduanya dari dalam sekolah.

"Jangan coba-coba lari! Atau..." Queen mengancam keduanya yang sudah membuat ancang-ancang untuk lari. Dengan gestur tangan memotong leher Queen mengancam keduanya.

Dan tak lama Radja dan Gardi sudah dikerumuni oleh ibu-ibu, kakak-kakak dan sess-sess. Entah di apakan keduanya, mereka seolah tenggelam kedalam lautan wanita dan wanise (wanita separuh).

Cukup memakan waktu barulah keduanya bisa keluar dalam keadaan sangat! Sangat! Tidak baik-baik saja. Wajah penuh dengan bekas lip stick serta baju yang sudah amburadul, beberapa kancing yang terlepas serta lecek.

Secepat kilat keduanya melompati pagar sementara para wanita dan wanise itu berusaha meraih keduanya. Queen tersenyum miring lalu kemudian memberi kode kepada satpam untuk mengusir kerumunan manusia itu.

"Ibu-ibu dan kakak-kakak cantik tolong bubar jangan ngumpul di depan gerbang sekolah atau nanti saya panggilin polisi karena membuat keributan di area sekolah!" Setelah itu kerumunan bubar, sementara Radja dan Gardi terlihat syok dan ketakutan menatap kerumunan manusia yang menatap mereka dengan lapar, mulai berangsur pergi.

"Gimana? ENAK jadi orang ganteng?"
Radja dan Gardi hanya menatap Queen dengan wajah syok. Queen kemudian berjalan pergi di ikuti oleh Diandra. Kemudian bapak satpam kembali ke pos jaganya sambil tertawa, tetapi sebelum itu ia melemparkan beberapa kalimat

"Hehehehe untung saya gak ganteng mas, kalo saya yang di pasangin itu mana ada yang mau" ucap pak satpam dan berlalu pergi sambil tertawa-tawa.

Saat sada Radja dan Gardi kemudian melihat kardus yang dipasangkan pada mereka. Itu hanyalah kardus biasa bertuliskan.

"GRATIS PELUK CIUM ORANG GANTENG!"

Radja dan Gardi hampir pingsan melihat tulisan pada kardus itu.




Hai?
Buat yang lupa vote tolong
V O T E !
AND
C O M M E N T !

Jari kalian selain nyekrol tolong gunakan untuk pencet bintang.













SAVAGE QUEENUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum