- Chapter 13 -

538 44 0
                                    

"Checkmate!"

Caerelyn menggerakkan bentengnya dan mengskak raja putih Violet.

"Ugh! Aku tidak mau main lagi", keluh Violet sembari meregangkan tangannya, dimana ia sudah kalah 8 kali dari Caerelyn.

"Kenapa sih kamu menang trus?", Violet menenggak teh dari cangkirnya.

Caerelyn hanya tertawa lalu menjawab, "Rahasia".

Sudah seminggu berlalu sejak Caerelyn menerima pertemanan Violet, sejak itu Violet sering datang mengunjungi Caerelyn.

Mereka biasanya menghabiskan waktu dengan bermain catur, minum teh, membicarakan hal-hal yang sedang hangat dikalangan bangsawan.

Ada untungnya juga Caerelyn berteman dengan Violet, ia jadi dapat mengetahui berita diluar sana. Dikarenakan Viscountess Isabella sangat suka menghalangi Caerelyn untuk mengetahui hal-hal yang terjadi diluar sana.

"Caerelyn!", panggil Violet.

"Ya?", jawab Caerelyn.

"Lusa nanti ada festival di pasar kota, aku ingin mengajakmu. Apa kamu mau ikut denganku ke festival? Kita dapat berjalan-jalan di pasar kota, lagian kamu kan jarang keluar dari kediaman Hyacinthum kan?".

Violet tidak tahu saja kalau setiap minggu, Caerelyn menyisihkan waktunya 2 hari untuk berlatih pedang di Clash of Sword. Dan tentu saja Caerelyn sudah sering melewati pasar kota untuk ke Clash of Sword.

Tapi ajakan Violet tampak menggiurkan, karena bagaimanapun Caerelyn tidak pernah pergi ke festival sebelumnya.

"Baiklah, ayo kita pergi ke festival itu", jawab Caerelyn mantap.

"Yey!", Violet berseru sambil berlari menuju arah Caerelyn dan memeluknya.

"Terima kasih Caerelyn, aku pastikan kamu tidak akan menyesal mengikutiku ke festival!".

Caerelyn hanya bisa pasrah dan menerima pelukan Violet. Awal pertemanan mereka, Caerelyn sering sekali menghindar dari pelukan Violet. Walau begitu, Violet tidak menyerah dan terus mencari kesempatan untuk memeluk Caerelyn, sampai Caerelyn menyerah dan pasrah akan keadaannya.

Menurut Caerelyn pelukan itu hanya membuang energi, lebih tepatnya kontak fisik dengan orang lain tidaklah dibutuhkan. Ia tidak suka melakukan kontak fisik dengan orang lain. Namun nampaknya Violet dapat mengubah persepsi itu, karena Caerelyn cukup menikmati pelukan dari Violet.

***

"Ugh".

"Ada apa sih denganmu hari ini?", tanya Rohan yang terheran-heran dengan tingkah laku Caerelyn hari ini.

Caerelyn hari ini memiliki jadwal latihan di Clash of Sword. Seperti biasa ia dan Rohan pergi kesana, tetapi entah kenapa hari ini Caerelyn enggan bersiap-siap untuk latihan.

"Apa kau sebegitu tidak sukanya latihan dengan Axsel?", tanya Rohan yang sebenarnya sudah tahu jawabannya.

"Tentu saja, ia dapat membunuhku kapan saja", jawab Caerelyn dengan lugas.

"Tenang saja, ia tidak dapat membunuhmu disini, Clash of Sword tidak pernah memperbolehkan membunuh seseorang. Dan walaupun pertemuan kalian berdua kurang baik, tapi Axsel adalah pria yang baik meskipun sangat pendiam".

"Ia memang tidak dapat membunuhku disini, tapi ia dapat membunuhku di masa yang akan mendatang!", batin Caerelyn dalam hati sambil memberikan tatapan jengkel pada Rohan.

"Ya, mana mungkin Rohan mengerti".

Akhirnya Caerelyn mengambil pedangnya dan berjalan menuju anggota lainnya yang siap berlatih dengan Xavier. Bagaimanapun Caerelyn tetap harus menghadapi Xavier, akan lebih mencurigakan jika ia terus menghindarinya.

I Become the Protagonist that Destined to DieWhere stories live. Discover now