- Chapter 1 -

2.2K 120 0
                                    

Sinar mentari terik masuk melalui sela-sela jendela. Aku menghabiskan waktu istirahatku dengan membaca sebuah novel romansa di perpustakaan istana. Aneh, biasanya aku enggan membaca cerita yang bertemakan romansa, tapi hari ini tanganku terulur untuk menggambil novel yang menarik perhatianku. Novel ini berjudul "Victory of Villain". Novel ini berceritakan tentang tokoh antagonis yang memenangkan hati putra mahkota.

Di sebuah kerajaan yang makmur dan sejahtera hiduplah satu-satunya putra mahkota, Xavier Fin Alder. Di kerajaan ini memiliki satu tradisi turun termurun, yaitu putra mahkota harus memiliki pendampingnya sejak kecil.

Pemilihan putri mahkota tidak sembarang dilaksanakan, titah dari dewa lah yang menjadi patokannya. Dewa akan memilih beberapa kandidat putri mahkota yang memiliki kekuatan khusus, setelah itu pemilihan akan dilanjutkan oleh pihak kerajaan. 

Yang menandakan seseorang termasuk ke dalam keluarga kerajaan adalah mereka harus memiliki satu keahlian khusus, yaitu dapat menggunakan kekuatan spesial yang berasal dari elemen alam seperti api, angin, air, dll. Dan untuk melestarikan keahlian khusus tersebut, seorang pewaris tahta hanya boleh menikah dengan wanita yang juga memiliki keahlian khusus seperti dirinya yang jumlahnya bahkan tidak mencapai lima di kerajaan. Oleh sebab itu, apabila seorang bayi perempuan lahir dengan kekuatan khusus maka bayi tersebut langsung ditunjuk dan direstui oleh dewa menjadi kandidat putri mahkota.

Dan di novel ini terdapat dua kandidat putri mahkota, yang pertama adalah Caerelyn Primrose de Hyacinthum, sang protagonis, yang kedua adalah Melisa Auristela von Hibiscus, sang antagonis. Tentu saja sesuai dengan judul novelnya, sang antagonis Melisa berhasil menjadi pendamping putra mahkota. Lalu apa yang terjadi dengan Caerelyn sang protagonis?

Caerelyn dibesarkan di keluarga yang tidak harmonis, kedua orang tuanya tidak pernah menyayanginya, mereka hanya memberikan apa yang Caerelyn butuhkan dikarenakan dia adalah kandidat putri mahkota tanpa memberikan kasih sayang pada gadis kecil berusia 8 tahun itu. Dan setelah Melisa berhasil menjadi putri mahkota, otomatis Caerelyn sekarang bukan apa-apa lagi, ia hanyalah putri biasa dari Viscount Hyacinthum. Sejak saat itulah Caerelyn menjalani neraka yang tak ada ujungnya. Kedua orang tuanya mulai bertindak kasar padanya.

"Dasar anak tidak berguna! Seharusnya kamu tidak usah dilahirkan di dunia ini, kamu harusnya mati saja!", perkataan seperti inilah yang harus didengar Caerelyn setiap hari, belum lagi pukulan dan tamparan dari orang tuanya yang harus dia terima.

Tidak hanya dirumah, Caerelyn juga harus menerima bullyan dari dunia luar. Misalnya ketika ia menghadiri pesta sosial yang diadakan bangsawan, ia akan dibully oleh gadis-gadis seumurannya seperti merusak ikatan rambutnya, menuangkan minuman di gaunnya dan mendorongnya jatuh.

Perlakuan ini semua tidak pernah digubris ataupun dilawan Caerelyn, ia memilih untuk diam saja dan tidak meminta bantuan dari siapapun. Tentu saja bullyan ini semua tidak dilakukan tanpa adanya maksud terselubung, ternyata gadis-gadis itu membullynya karena suruhan dari Melisa,  sang tokoh antagonis yang menjadi putri mahkota.

Walaupun Melisa sudah menjadi putri mahkota, rupanya dia tidak puas jika belum menyingkirkan Caerelyn sepenuhnya, dia takut Caerelyn akan merebut putra mahkota darinya suatu hari. Oleh karena itu, diapun mulai menyuruh para gadis lain membully Caerelyn. Awalnya hanya dengan bullyan,tapi semakin dewasa umur Melisa ia mulai memfitnah Caerelyn atas tindakan yang tidak dilakukan Caerelyn.

Melisa memfitnah Caerelyn mencuri perhiasannya karena perasaan iri dan cemburu, Ia juga memfitnah Caerelyn mendorongnya dari tangga sehingga ia jatuh dan tidak bisa berjalan selama seminggu, dan masih banyak lagi fitnah yang lain. Tentu saja Caerelyn tidak pernah melakukan semua fitnahan Melisa. Ironisnya semua masyarakat percaya dengan cerita palsu yang telah direkayasa Melisa, sehingga Caerelyn dijuluki "si ular putih" di seluruh penjuru kerajaan.

I Become the Protagonist that Destined to DieWhere stories live. Discover now