- Chapter 8 -

703 61 0
                                    

"Apa-apaan penampilanmu itu?"

"Hah? Memangnya ada apa dengan penampilanku?"

Rohan menatap Caerelyn dengan tatapan mendelik, setelah itu Rohan menepuk keningnya dan menggelengkan kepalanya.

Caerelyn menatap penampilannya sendiri, ia memakai dress pink terang yang kebesaran serta memakai wig coklat keriting. Ini adalah penyamaran terbaik yang dapat Caerelyn lakukan.

Tidak mungkin kan Caerelyn seorang putri bangsawan pergi ke pusat kota yang ramai penduduk tanpa memakai penyamaran. Ia akan dikenali oleh penduduk setempat. Bisa-bisa rencana Caerelyn mengikuti Rohan untuk belajar berpedang gagal.

"Hah... Kau tanya apa yang salah dengan penampilanmu? Apa kau tidak sadar dengan dress yang mencolok seperti itu, kau justru akan menarik perhatian banyak orang?", jelas Rohan.

Caerelyn tidak menjawab, ia memang merasa kalau penampilannya itu sangat mencolok. Tapi hanya ini kostum yang Caerelyn punya.

Sebelumnya Caerelyn menyuruh Nadelyn untuk mencari kostum penyamaran yang bagus dan sesuai untuknya.

"Untuk apa nona? Nona tidak akan melakukan hal-hal yang buruk bukan?", tanya Nadelyn dengan wajah serius.

Caerelyn sudah menduga maidnya yang satu ini pasti akan banyak tanya. Walaupun Caerelyn tahu kalau Nadelyn peduli dan khawatir terhadapnya, tapi tetap saja kesal jika banyak ditanya.

"Nadelyn, seingatku kamu pernah janji untuk mengabulkan 3 permintaanku. Aku sudah menggunakannya sekali, sisa 2 lagi. Kalau begitu permintaan keduaku adalah, tolong carikan pakaian dan rambut palsu yang dapat menyembunyikan identitasku".

Sebelum Nadelyn mengoceh lagi, Caerelyn langsung menimpa ucapannya.

"Ingat? Permintaan apapun", Caerelyn tersenyum licik.

Nadelyn tidak dapat membalas perkataan nonanya lagi. Memang benar Nadelyn pernah berjanji untuk mengabulkan 3 permintaan Caerelyn, permintaan apapun itu.

Akhirnya Nadelyn menyanggupi permintaan nonanya. Ia mencari di seluruh kediaman Hyacinthum, dan hanya menemukan rambut palsu keriting berwarna coklat. Bisa saja Nadelyn membelinya di pasar tetapi para pelayan lain akan melihatnya dan menjadi penasaran.

Untuk dressnya Nadelyn memilih dress berwarna pink terang yang mencolok mata, pilihan ini bukannya sengaja, tetapi ada alasan dibaliknya.

"Nona, anda bilang ingin menyembunyikan identitas anda bukan? Tetapi anda malah melupakan mata biru anda yang sangat khas. Orang-orang dapat mengenali nona jika menatap mata biru nona", ucap Nadelyn.

"Hemm... benar juga, lalu bagaimana menutupi warna bola mata ini?", Caerelyn juga mengkhawatirkan masalah ini, dikarenakan di zaman sekarang ini belum ada kontak lens yang dapat menutupi warna bola mata seseorang.

"Jangan khawatir nona, saya ada saran. Nona tinggal memakai pakaian yang mencolok saja. Orang-orang akan fokus ke pakaian nona dibandingkan ke warna bola mata nona. Bagaimana?"

"Benar juga, tapi bukannya itu akan membuatku menjadi orang aneh? Pergi ke tengah kota di siang bolong dengan pakaian mencolok, kedengarannya sangat aneh"

Nadelyn terkikik kecil.

"Serahkan saja pada saya nona!"

Dan inilah hasilnya sekarang, Caerelyn tampak seperti orang aneh yang haus akan perhatian dengan penampilannya yang mencolok. Rasa menyesal karena mempercayai Nadelyn perlahan-lahan mencuat ke permukaan. Nadelyn pasti menjahilinya!

I Become the Protagonist that Destined to DieWhere stories live. Discover now