"Besok juga bakal genitin cewe"sindir Gio.

"mas Gio jangan gitu dong, harusnya mas kan dukung dedek biar jadi lebih baik. Lagi tuh mulut jarang ngomong sekali ngomong pedes banget, kaya omongan tetangga gue."

Gio tidak meyautkan omongan Rafka dan memutar bola matanya malas.

KRINGGGGG

"Uhuk uhuk"

"Allahuakbar cepet banget edan, mana belom abis lagi ni mie ayam"

Reza tersedak saat mendengar bel istirahat sudah berakhir. Menatap mie ayamnya yang memang tinggal sedikit, tapi ayam nya itu loh masih banyak banget.

"Udah lah rez, abis ini pelajaran Bu ndut coy"kata Rafka

"Emang eak? gue belom ngerjain catatan yang kemaren njir "ujar Reza memegang kepalanya yang sedikit frustasi dengan tugas catatan itu.

"mampus. Palingan lu hormat lagi" ejek Rafka.

Reza menatap Rafka kesal. kudu na mah ngasih saran,Ini malah di ejek emang RAFKANJUG

"Cabut"ujar Bastian.

Mendengar intruksi dari Bastian Galih, Gio Rafka, Reza dan Bagas berdiri menyusul Bastian yang sudah pergi lebih dulu.

*************

dara sekarang berada di belakang sekolah hanya ingin mencari angin saja, dia bosen jika dikelas. Tadi safira ingin menemani dara, tapi dia tiba tiba disuruh keruang OSIS. Jadinya safira tidak jadi menemani Dara.

Setelah mendengar bel istirahat sudah berakhir, Dara memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Tapi saat di belakang sekolah dan ingin menuju kelas, Dara melihat segerombolan cowo mendekat. dara mencoba mengatur detak jantung nya saat segerombolan itu menghalangi jalan nya.

"Kak permisi, gue mau lewat"ucap dara dengan sopan. Sungguh menyebalkan sekali di cegat oleh segerombolan ini yang katanya terkenal berandalan.

"Cewek cakep kalo mau lewat bayar dulu"Ujar salah satu dari segerombolan itu.

"gue ga bawa duit kak"dara berusaha santai menghadapi segerombolan itu, meskipun jantung dara sudah berdegup dengan kencang.

Dara mundur beberapa langkah saat cowok itu mulai maju mendekat kearah Dara. Badan Dara sedikit bergetar ketakutan. Tidak ia harus melawannya.

Tangan cowok itu menyentuh sedikit lengan Dara dan langsung di tepis oleh dara.

"lu ga usah kurang ajar ya,dikasih hati malah minta jantung"ujar Dara berani. Entah dari mana keberanian itu datang, yang jelas Dara tidak ingin kembali merasakan hal itu.

"Wow, takjub gue sama keberanian lo"

Cowok itu tidak gentar dengan gertakan Dara. Dia maju lebih dekat dengan Dara dan menyudutkan Dara.

dara memberontak meminta dilepaskan. Tapi tenaga cowok itu lebih kuat dari dara.

" j-jangan macem macem, gue bisa aja laporin lu"

Mana nyali Dara yang tadi? kenapa dia sekarang sangat takut dengan cowok didepannya ini.

"Ga ada orang disini, kita main dulu ya cantik"

Cowok itu mulai memegang pundak Dara dan mendekatkan wajahnya. Dara sudah memberontak tapi cengkraman siswa itu sangat Kencang Rasanya Dara ingin menangis saja sekarang. Rasa takut dan amarah menjadi satu didalam dirinya.

Tapi tiba tiba saat cowok itu ingin mendekatkan wajahnya sebuah teriakan menghentikan aksinya itu.

"LEPASIN DIA BANGSAT!"teriak seseorang dari arah belakang.

" Bastian "gumam Naya. Ada sedikit rasa lega saat bastian datang.

itu adalah Bastian, saat ingin balik ke kelas ia ingin lewat belakang sekolah. Entahlah, hati nya berkata ia harus lewat situ. Sedang berjalan dengan santai, Bastian melihat siswa yang di kenal berandalan itu sedang mengganggu seorang gadis. Tunggu... sepertinya ia tahu gadis itu. Tanpa menunggu lama ia menghampiri gerombolan siswa itu.

"Wih ada pahlawan"

"Bacot. Lepasin dia"dingin Bastian

"Nanti lah, kalo kita udah selesai. Oh atau lo mau ikutan? dengan senang hati"siswa itu tersenyum miring.

Bastian mengepalkan tangannya. Ada emosi yang tertahan di kepalan tangan itu.

"Ayo mulai dari mana ni"kata cowo itu.

"Narendra Adhi nugraha,sekali Lo sentuh dia. Abis lo sama gue"ucap Bastian tajam.

"Oh ya? lo pikir gue takut gitu?"

Adhi menatap Dara yang sedang menatapnya dengan takut. Ia berniat ingin mendekat ke arah dara. Tapi lagi lagi aksinya gagal.

BUGH

Satu pukulan keras mendarat di pipi putih Adhi. Adhi langsung tersungkur setelah mendapat pukulan yang tiba tiba. Ia memegangi pipinya yang panas dan sedikit memar

"Jangan pernah main main sama gue!"

Adhi menatap tajam Bastian. Bastian adalah orang yang sangat ia benci dari dulu. Dia selalu menggagalkan rencana rencananya.

"Cabut lo semua!"bentak Bastian

segerombolan itu langsung pergi dengan tergesa gesah meninggalkan Adhi.

Adhi berdiri dengan perlahan "awas lo"Adhi menunjuk wajah Bastian yang dibalas dengan tatapan dingin milik Bastian.

Adhi mulai pergi dari tempat itu dengan wajahnya yang memar akibat pukulan Bastian

Bastian melihat ke arah gadis yang sedang meringkuk memeluk lututnya. Ia tahu gadis itu ketakutan. Bastian melangkah mendekat, dan berjongkok didepan gadis itu.

"Suttt... lo aman sama gue"bastian  membawa tubuh kecil itu kedalam pelukannya

Dara hanya bisa menangis sesenggukan di dekapan bastian. Tangisan itu pecah setelah Bastian berjongkok di hadapannya.

Bastian tidak sadar memeluk gadis itu. Tapi entah kenapa hatinya sakit melihatnya Gadis itu menangis.









OKE  SAMPAI DISINI AJA YA GES JANGAN LUPA KOMEN AND VOTEE

HEHEHE MAKASIH 🔥🔥🌟🥳

BASTIAN ABRAHAM (Hiatus)Where stories live. Discover now