5. Menang

27 4 6
                                    

Hai.. Gimana kabarnya? Baik?

Selamat malam minggu xixixi  
Part terakhir sebelum minggu dpan sibuk kegiatan sekolah😁

Tapi tenang bakal aku usahin update kok

Jangan lupa vote nya kawan dan ramaikan setiap paragrafnya dengan komentar kalian😍


HAPPY READING ALL

Sesuai dengan perjanjian saat siang tadi, kini dilapangan diisi semua anggota basket, baik junior maupun seangkatan. Tidak ketinggalan Alan dan kedua sahabatnya, juga Kayla yang merupakan pendukung Moza.

“Kalian yakin mau tanding?” tanya Rendra yang kembali menjadi wasit. Cowok itu menatap keduanya penuh telisik.

“Iya!” Alfan dan moza menjawab dengan kompak. Keduanya saling menatap penuh permusuhan.

“Duel?”

“Iya!”

Rendra berdecak kesal. Dia merasakan aura negatif diantara mereka berdua, entah apa peermasalahannya.

“Lo berdua ada masalah apa sih? Pakai segala taruhan basket segala?” tanya tidak habis fikir.

Alfan menunjuk Moza dengan dagunya. “Dia yang nantangin. Gue mah oke aja.”

“Gue kan mau liat kemampuan lo sebagai kapten aja.” cibir Moza membela diri. “Gue yakin sih bakal menang lawan lo.” katanya menyibakan rambut berkucir kudanya itu.

“Ck, terserah lo lah.” Alfan terlalu malas untuk berdebat. “Ayo buru main.”

Prittt!

Bola lebih dulu dilemparkan oleh Rendra kepada keduanya. Moza dan Alfan saling beradu mengambil bola hingga, Alfan lebih dulu mengambilnya dan berlari menuju ring menghindari dari serangan Moza.

“MOZA AYO!!!” teriak Kayla menggemparkan.

Alan yang berada disamping gadis itu berdecak kala telinganya yang berdengung. “Berisik!”

Kayla memberengut kesal. “Diam ihh! Aku lagi semangatin teman aku tau kak!”

“Gak nanya.”

“Ish, Kak Alan ngeselin banget.” gadis dengan rambut sebahu tidak lupa dengan bandana merah yang menghiasinya itu menatap sengit Alan. Namun bukannya marah, Alan justru terkekeh pelan dan dengan refleks mengacak-ngacak rambut gadis itu.

“KAK ALAN!!”

“Hmm...”

“JANGAN BERANTAKIN RAMBUT AKU ISH!!”

“Lo lucu.”

Kembali dengan Alfan dan Moza, kini skor mereka kini 1 sama. Moza Mendribble dengan lincah, namun siapa sangka justru Alfan bisa mengambil alih bola tersebut ketangannya.

Dan...

Hap!

Bola berhasil masuk oleh Alfan. Kini skor cowok itu lebih unggul dari Moza.

KITA BERBEDAKde žijí příběhy. Začni objevovat