16

604 60 7
                                    

Ting nung!! Suara door bel kamar Ashel dan Flora, Flora membuka pintu nya dan terlihatlah gadis berbadan tinggi berambut wolfcut dengan kacamata bulat andalan nya.

"Loh Del ngapain kesini?" tanya Flora

Adel hanya melengos langsung masuk kekamar mereka tanpa menjawab pertanyaan Flora, Ashel yg sedang dengan keadaan minim baju pun kaget ketika melihat ada orang yang tiba-tiba masuk kekamar mereka

"HEH ANJIR, ASTAGA DEL!!" Ashel menutup badan nya dengan selimut

"Apaansi" cicit Adel

Ashel tenang kembali, Flora duduk dipinggir kasur dan memakan kembali cemilan kesukaan nya didepan tv, Adel duduk di kursi yg ada disamping kasur dengan meluruskan kedua kaki nya di sisi kasur sambil memainkan hp

"Eh Zee suruh kesini juga dong" ucap Flora bersuara

"Telfon aja Flor" jawab Ashel

"Ga aktif nomornya" Flora

"Yaiyalah ga aktif orang hp nya lowbat" sahut Adel

"Bilang kek daritadi, yauda deh gue panggil dia aja ajak kesini" Flora berdiri berjalan keluar kamar

Ya seperti mudah ditebak suasana kamar menjadi hening ketika Flora tidak ada disana, Ashel ingin sekali mengajak Adel bicara namun terlihat jelas bahwa tidak ada suasana hati bagus pada diri Adel jadi Ashel lebih memilih diam.

Tak lama kemudian dering telfon hp Ashel berbunyi, Ashel membulatkan matanya saat melihat siapa sosok yg menelfon nya sekarang.
Tertera nama Aldo namun Ashel tak kunjung menerima panggilan telfon tersebut walaupun Aldo sudah menelfon berkali-kali.

"Angkat aja ngapa didiemin" Adel

Ashel menoleh dan melihat Adel yg masih fokus dengan hp nya, "Emm b-bukan telfon penting kok" jawab Ashel tersenyum kikuk

"Ga penting gimana, itu nelfon berkali kali berarti penting"

Ashel kaku dan panik, "Y-ya udah aku jawab telfon nya dulu" ucap Ashel lalu berjalan ke balkon dan mengangkat telfon nya

"Halo, kenapa Do?"

"kok baru diangkat, darimana kamu?"

"Aku dikamar aja, tapi tadi tu ada Adel"

"Kenapa juga mesti takut kalo ada Adel"

"Ck!! Kamu tau sendiri kan Do dia marah kalo aku deket sama kamu"

"Ini hak kamu Shel mau deket sama siapa aja bukan hak dia, dia ga berhak ngatur kamu"

"I-i-iyasih tapi aku takut dia marah"

"Yaudah kalo dia marah sama kamu kan gampang ada aku"

"Iyaa Do.."

"Besok sore kita duduk yuk di pantai nungguin sunset, gimana?"

"Boleh tapi jangan tau sama Adel ya Do"

"iyaa sayang gampang itumah"

"Ya oke deh kalo git--"

"Kenapa Shel? Halo???"

"Do aku matiin dulu ya telfon nya"

"Loh kan belum selesai Shel, halo Ashel--"

Titttt telfon terputus

"Adel?"

Adel bersender di sisi pintu balkon sambil melipat dadanya memandang langit malam, keadaan Adel tampak begitu santai berbeda dengan Ashel yg terlihat begitu panik

HIGH SCHOOL 48Where stories live. Discover now