11. You know what? I love U!

4.5K 251 0
                                    

Cinta,

Dapat memutar balikkan kenyataan.

Menyembunyikan semua keegoisan.

Menyingsing keluh kesah.

Menciptakan beberapa guratan indah.

__★__♥

Vania duduk bersandar pada sebuah bangku disalah satu sudut lapangan basket sekolahnya.

Ia sedang malas untuk bermain bola basket. Baginya, hari ini adalah hari paling tang menyenangkan dalam hidupnya.

Bahkan hari ini, Vania terlalu malas untuk bermain bola basket yang menjadi hobi satu-satunya selama beberapa tahun ini.

Rasa kecewa, marah, kesal, bingung berkecamuk dalam hatinya.

Ia tak tau mengapa bisa seperti ini. Ia tak mengerti apa yang terjadi hingga membuatnya begini.

Apa mungkin karna peristiwa menjijikkan digudang lalu ?

Tapi, apakah ia mempunyai hak untuk marah ?

Aaaarrrrgggghh... Erangnya kesal karna pertanyaan-pertanyaan gila yang terus-menerus mendengung dikepalanya.

Vania tak habis pikir dengan pikiran dan hatinya yang sedang tak berjalan bersamaan sekarang.

Disatu sisi, ia terus-menerus mengutuk dirinya karna telah meninggalkan 'majikannya' karna alasan tak logis.

Sedangkan sisi lainnya merasa ada sesuatu yang salah pada apa yang ia lihat digudang tadi. Seperti ada percikan-percikan api kemarahan yang menyulutnya karna melihat insiden menjijikkan itu.

"van, si Necky lo anggurin terus tuh. Nggak kasian apa ?" suara berat seseorang membuat Vania sedikit tersentak kaget.

"lo itu kebiasaan banget sih ngagetin orang." kesal Vania ssmbil menjentikkan jarinya kearah Agzra--orang yang menegur Vania dengan suara beratnya.

Agzra melangkahkan kakinya, dan langsung mengambil posisi duduk disebelah kanan Vania.

"kayaknya lo banyak pikiran deh akhir-akhir ini. Kalo si Necky idup beneran, pasti dia udah nangis gulung-gulung dikacangin sama emaknya sendiri." sindir Agzra sambil melirik Vania dengan ekspresi murungnya.

Mendengar beberapa kalimat dari suara berat milik Agzra, Vania menghela nafas berat.

Pikiran Vania sudah bercabang-cabang sekarang.

Namun apakah sanggup ia memendam pikirannya itu sendirian saja ?

Juga, jika ia membagi pikirannya, siapa yang dapat ia percaya ?

Agzra ? Yap, sekarang hanya ada Agzra dan Necky tentunya yabg berada disampingnya.

Memberi bulir-bulir semangat padanya.

Tapi, Vania tak tau akan latar belakang dan sifat Agzra. Kalau Agzra salah-satu intel milik Sasha bagaimana ?

Bukannya Vania nethink, tapi, ada baiknya bukan jika ia lebih was-was pada jaman sekarang ?

Jaman yang menjadikan kebohongan sebagai ladang bisnis.

"tuh kan bengong lagi. Lo mah van-van." Agzra menggeleng-gelengkan kepalanya lalu mendecak.

Mau-tak mau, kini Vania harus menjawab pertanyaan-pertanyaan Agzra jika ia tak ingin kehilangan satu-satunya teman baiknya.

Vania hanya menunjukkan cengengesannya demi menyembunyikan rasa bingungnya.

[GF2] VaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang