Bab 16 || Apa Itu Cinta?||

71 4 0
                                    

.
.
Happy Reading
.
.
Warning ada sedikit kekerasan⚠️

*

**
Bagi Felisha yang tidak mengerti tentang percintaan maka akan menjawab bahwa percintaan itu sangatlah tidak penting, tapi tidak bagi Vero yang menginginkan adiknya mendapatkan perasaan itu.

Vero tahu seperti apa adiknya itu, menutup hatinya demi tidak kembali terluka. Di sakiti oleh sosok ayah di masa kecilnya lalu di buang oleh ibunya ke panti asuhan bukanlah hal yang baik bagi seorang anak kecil, namun itu terjadi kepada Felisha waktu kecil.

Mengetahui bahwa karena cinta lah kedua orang tua sering bertengkar, kemudian saling mengutarakan semua kekesalan dan amarah mereka. Karena cintalah ibunya di sakiti lalu menjadi depresi dan malah membuat dirinya di tinggalkan oleh ibunya di depan panti asuhan. Tanpa datang kembali untuk menjemputnya.

"Felisha, oh ayolah! Sampai kapan lo kaya gini? Coba buka hati lo, terus Nerima cowok yang ngungkapin perasaan mereka. Terutama temen abang noh," beritahu Vero dan juga menunjuk sahabat nya yang memang menyukai Felisha.

Bukannya Vero ingin adiknya tersakiti atau apapun itu, tapi ia ingin Felisha merasakan sebuah kebahagiaan ketika di cinta oleh orang yang mencintai kita sepenuhnya hati mereka.

"Tidak, aku tidak peduli." tolak Felisha yang kembali dengan buku novel yang berada di tangannya.

Vero mendengus, menatap adiknya yang begitu asik dengan dunia nya. Mengelus rambut gadis itu lembut, kemudian pergi menuju sahabat nya yang menunggu.

"Dia nolak gue kan?" celetuk salah satu lelaki itu menatap punggung gadis tersebut.

"Sorry, gue nggak bisa bantu " ujar Vero membuat lelaki itu terkekeh sambil menepuk bahu Vero.

"It's ok bro, gue tahu. Apalagi setelah lo cerita tentang masa lalu dia, gue paham." ucap lelaki itu menenangkan sahabat nya yang merasa bersalah.

Menatap gadis cantik tersebut dengan senyum tipis, mungkin ia sadar bahwa akan sulit untuk menaklukkan hati yang sudah tertutup untuk cinta.

Mendekat kepada gadis itu lalu duduk di sampingnya, melihat apa yang dibaca oleh gadis tersebut.

"Menyukai novel?" celetuk lelaki itu membuat gadis tersebut menoleh.

"Ya." Jawab Felisha santai yang hanya menoleh sebentar lalu kembali dengan novelnya.

"Gue punya rekomendasi novel yang bagus, mau?" tawar lelaki itu.

"Rekomendasi? Apa novelnya?" tanya Felisha tertarik.

"MY LIFE MY TIME, cukup bagus. Gue bisa beli buat lo, kalo Lo mau." ujar lelaki itu.

"Gue beli sendiri," ujar gadis itu.

Lelaki itu terkekeh. "Padahal gue mau beli in buat lo," sedih lelaki itu.

"Tidak usah Kak El," tolak gadis itu ramah.

Seperti itulah Felisha dengan sikap cueknya, namun tetap akan membiarkan orang mendekat kearahnya.

"Mau kemana sore sore begini?" tanya Ayah membuat Felisha berhenti sejenak.

"Keluar sebentar yah, ada yang mau aku urus." beritahu gadis itu.

"Penting banget ya?" tanya Bunda membuat gadis itu mengangguk.

"Ya udah jangan pulang malam ya," izin Ayah kepada gadis itu.

"Baik ayah, kalo gitu aku pamit Yah, Bun." ujar Felisha yang langsung berjalan menuju bagasi tempat motornya berada.

Brum!

♪The Perfect Character♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang