Bab 8 ||Diary Fuzia||

147 12 0
                                    

HAPPY READING
.
.
ENJOY
.
.
AND GO
.

Fuzi terlihat tengah asik melamun di balkon bahkan dia tidak peduli dengan dingin nya angin malam, terpenting pikirannya tenang dan  amarah nya yang berkecamuk menghilang itu yang dia inginkan.

"Hufh ...," helaan nafas terdengar dari dirinya.

Mendongak dan memenjamkan mata nya, suara pintu terbuka membuatnya menoleh. Di sana terdapat lelaki yang tengah menatap nya khawatir, masuk lalu mendekat pada nya.

"Dek, gimana? Masih emosi atau enggak," tanya Gala yang mengingat bahwa adiknya baru saja menghajar sahabat nya sendiri tadi pagi.

"Sudah tenang," hanya itu yang keluar dari mulut Fuzi membuat kakaknya Gala menjadi sedikit khawatir.

Kesunyian terjadi di antara adik kakak tersebut, Gala yang tidak tahu harus bagaimana dan Fuzia yang masih mengingat bagaimana sakitnya sosok Fuzia sebenarnya.

'Jadi ini maksud tulisan di akhir novel, ternyata Fuzia ...'

Perasaan Fuzia menyatu dengan Feli membuat Feli bisa merasakan perasaan yang di rasakan oleh Fuzia, dia menyatu menjadi satu dengan antagonis. Entah itu perasaan maupun apapun itu, perasaan Fuzia sekarang menjadi perasaan Feli juga.

"Abang kesini mau ngajak kamu keluar, mungkin dengan begitu suasana hati adek jadi lebih baik." Gala peka, adiknya memang tenang tapi tidak dengan perasaan nya.

Fuzi menatap abangnya itu dengan tatapan tenang lalu menghela nafas pelan, Fuzia mengangguk membuat Gala tersenyum tipis. Tangannya terangkat untuk mengusap pucuk kepala Fuzi, perasaan Fuzia membaik hanya dengan usapan yang di lakukan oleh Gala.

"Gala anjing?!" teriakan itu membuat Gala dan Gale menoleh kearah suara yang melengking itu.

Di depan pintu terdapat Gale yang tengah menatap tajam kembarannya dengan wajah garang, masuk kedalam kamar lalu mendekat pada kembarannya itu. Tanpa pikir panjang Gale langsung memukul kepala Gala menggunakan botol minuman yang ia bawa.

Pluk!

"Anjir!"umpat Gala saat rasa sakit terasa di kepalanya.

"Lo apa apaan sih," marah Gala menatap kembarannya itu tajam.

"Lo yang apa apaan," balas Gale dengan membalas tatapan tajam Gala.

"Lah," bingung Gala saat melihat botol yang di bawah kembarannya itu terdapat air bewarna hijau.

"Kenapa tuh air?" tanya Gala menunjuk botol itu.

"Kenapa tu air kenapa tu air, ini gara gara lo bangsat! Air di dalam botol ini itu zat kimia, dengan elo masukin kapur warna lo tadi yang bewarna hijau. Sekarang warna kapur itu larut anjirr, ini bahan buat praktek Kimia gue ya tuhan?!" jelas Gale dengan wajah kesal mengusap lalu melempar botol itu ke wajah Gala membuat Gala meringis kesakitan.

Duk!

"Nggak usah ngelempar juga kali, sakit wajah gue anjir!" kesal Gala, sedangkan Fuzi hanya menatap datar kedua saudara nya itu.

Tatapan yang tadi melihat si kembar seketika langsung menoleh kearah pintu saat melihat lelaki dengan pakaian kantor melekat di tubuh, Fuzi mendekat.

"Bang Biru," ucap Fuzi menyebut nama lelaki itu.

"Hmm ... Kamu tidak kenapa napa kan Zia?" tanya Biru yang mengelus rambut panjang Fuzi.

"Tidak, Fuzi tidak apa apa." jawab gadis itu dengan suara pelan.

♪The Perfect Character♪Où les histoires vivent. Découvrez maintenant