Bab 12 || Berangkat Bersama ||

79 7 0
                                    

Vote and Komen.
.
Happy Reading 📘
.
Semoga Suka🥀
.
.
Pagi hari menyapa, hari Rabu adalah hari yang begitu paling mengasikkan bagi para siswa dan siswi karena hari itu mereka bisa melihat siswa berolah raga dala bermain Basket. Tapi beda dengan satu gadis yang kini tengah memasang dasi sekolahnya dan juga almamater ke tubuhnya, setelah selesai ia segera pergi ke meja rias untuk memberi sedikit riasan di wajah putihnya.

Setelah selesai gadis itu langsung mengambil handphonenya dan ransel hitam di atas sofa, berjalan sedikit cepat untuk segera turun ke bawah. Di sana terlihat seorang remaja tengah duduk sembari bermain dengan ponselnya, tanpa menghiraukan keberadaan lelaki itu gadis tersebut langsung ke dapur.

"Pagi," sapa gadis itu sembari duduk.

"Pagi," balas empat manusia berbeda umur.

"Ayo makan, agar bisa cepat sekolahnya." ujar sang mamah.

Fuzi mengangguk lalu segera memakan sarapannya, tanpa peduli dengan seseorang yang tengah menunggu dirinya. Gadis itu memakan makanannya dengan santai, setelah beberapa menit akhir nya dia selesai makan.

Bersama dengan si kembar ketiga nya keluar menuju ruang tamu, disana terdapat seorang lelaki yang baru saja memasukan benda pipih miliknya ke saku.

"Maaf nunggu lama," ucap Fuzi lalu berjalan mendekat, lelaki itu mengangguk setelah itu mengambil jaketnya yang ia letakkan di sofa lalu berjalan keluar di ikuti oleh Fuzi dan si kembar.

Di luar Fuzi terlihat tengah asik mengikat almamater nya di pinggang untuk menutupi paha nya, memang rok nya tidak pendek sebatas lutut saja.

Setelah selesai segera ia menaiki motor lelaki itu, sebab hari ini ia akan berangkat bersama lelaki itu.

"Sudah?" tanya lelaki itu, Fuzi mengatakan belum.

"Raz! Gue sama Gale duluan," ucap Gala yang langsung di angguki oleh lelaki itu.

"Udah," celetuk Fuzi yang langsung di angguki oleh Razka.

"Pegangan," ucap Razka yang langsung di lakukan oleh gadis itu.

Dengan segera Razka menyalakan mesin motor nya dan meninggalkan perkarangan rumah milik keluarga Fuzi, selama perjalanan hanya ada keheningan. Terlebih Fuzi terlihat menikmati pemandangan kota Jakarta tersebut, hanya butuh beberapa menit mereka akhirnya sampai di sekolah.

Saat motor Razia memasuki perkarangan sekolah, banyak sekali pertanyaan yang muncul di pikiran para siswa maupun siswa saat melihat lelaki itu membawa seorang gadis. Hanya butuh beberapa menit hingga akhirnya terjadi keheningan saat melihat siapa yang turun dari motor Razka lalu membuka helmnya.

Bukan hanya para siswa maupun siswi, sahabat Razka sekaligus Raya dan juga sahabat Raya ikut tercengang melihat nya. Hingga akhirnya pekikan demi pekikan terdengar membuat Inti Ralvalos juga Raya ddk langsung tersadar.

Sedangkan dua manusia berbeda gender itu hanya biasa saja, terlebih Fuzi yang akan menjadi bahan perbincangan pastinya. Memberikan helm yang ia gunakan lalu merapikan rambut panjangnya, sedangkan Razka menerima helm itu dengan santai sembari mengangguk saat Fuzi mengatakan terima kasih.

"Aku duluan," pamit Fuzi meninggalkan Razka yang tengah merapikan rambutnya.

"Gue nggak salah liat kan? Kalau Fuzi berangkat bareng pak bos," celetuk Angga yang kini tengah tidak percaya apa yang dirinya lihat.

"Enggak Ga, memang pak bos berangkat bareng Fuzi." ujar Saga yang ikut tercengang.

"Gila! Gimana bisa cok?" pekik Galvin yang menepuk bahu Ellio membuat lelaki itu meringis lalu menatap tajam lelaki itu.

♪The Perfect Character♪Where stories live. Discover now