Bab 15 || Sosok Yang Rapuh ||

56 2 0
                                    

.
.
.
Seorang gadis terlihat menangis di pinggir jalan, hujan deras sama sekali tidak ia hiraukan. Banyak orang berlalu lalang namun tidak ada satupun dari mereka peduli, hingga beberapa menit seorang anak lelaki melindungi tubuh gadis kecil itu menggunakan payung.

Gadis kecil itu mendongak menatap siapa yang memayungi nya. "Kenapa kamu disini? Padahal sekarang hujan loh. Sendirian lagi, dimana orang tuamu?" tanya bocah kecil itu.

Mendengar pertanyaan itu, bukannya menjawab gadis itu malah semakin histeris menangis. Membuat lelaki itu Kegegelapan takut di kira memarahi gadis itu, ia segera menarik gadis itu menuju kerumah nya yang dekat di sana.

Sampai di rumah ia langsung memanggil ibunya, ketika sang ibu keluar dengan wajah khawatir menatap anaknya yang tengah membawa sosok gadis kecil yang sudah basah kuyup.

"Astaga sayang, siapa yang kamu bawa? Dan kenapa bisa dia basah kuyup?" tanya wanita itu yang khawatir.

"Enggak tahu Bunda, Vero nemuin dia di jalan. Karena Vero kasian jadi Vero bawa deh," jawab bocah lelaki itu membuat wanita itu menatap gadis yang menunduk itu.

Wanita yang dipanggil bunda itu mendekat pada gadis kecil tersebut, lalu berjongkok didepan gadis tersebut.

"Hey nak, siapa namamu? Kenapa kamu bisa dijalan dan terkena basah begini?" tanya wanita itu pada gadis tersebut.

Gadis itu hanya diam, wanita itu tersenyum lalu memegang tangan gadis kecil tersebut.

"Tidak papa, tante tidak akan menyakiti mu. Ayo katakan," bujuk wanita itu.

Gadis itu mendongak. "L-lis k-kabur dari panti, i-ibu panti jahat." ucap gadis itu terbata-bata.

Wanita itu diam. "Lis selalu di pukul, kalo Lis nggak kerja Lis di marahin terus di kunci di gudang. Setiap hari Lis di kasarin, Lis capek jadinya Lis kabur. Tapi di luar sana Lis nggak punya apa apa jadi Lis cuma bisa nangis," suara serak dan parau karena sudah lama menangis membuat wanita itu terdiam apa lagi mengetahui kejadian yang menimpa gadis kecil tersebut.

"Jadi nama kamu Lis?" tanya wanita itu, gadis itu menggeleng.

"Terus? Siapa dong namanya?"

"Felisha. Nama Lis itu Felisha," wanita itu tersenyum tipis mendengar nya.

"Umur Lisha berapa?" tanya wanita itu lagi.

"Delapan tahun, umur Lisha delapan tahun." beritahu gadis itu lagi.

"Delapan tahun? Sam kaya umur anak tante dong, umur dia juga delapan tahun loh." wanita itu mencoba untuk mendekati dirinya pada gadis manis tersebut.

Lisha hanya terdiam, menatap Vero yang kini menatap nya polos lalu tersenyum manis. Menunduk memainkan tangannya, wanita itu terdiam menatap tubuh gadis itu yang basah kuyup.

"Gelisah mau nggak bersihin diri, nanti Tante bantu. Mau?" tawar wanita itu namun di balas gelengan gadis itu.

"Loh kenapa?"

"Lisha bukan siapa siapa Tante," jawab gadis manis itu.

Wanita itu terkekeh lalu sekali hentakan gadis kecil itu sudah ada di gendongan nya, berjalan menuju kamar yang diikuti oleh Vero. Sedangkan Lisha syok ketika dirinya di angkat tanpa permisi, menatap mata wanita tersebut yang kini fokus menatap jalan.

Ketika di kamar Felisha langsung di bawa ke kamar mandi sedangkan Vero malah menjatuhkan tubuh mungilnya ke kasur milik orang tuanya, suara percikan air di kamar mandi terdengar.

Beberapa menit akhir kedua perempuan berbeda umur itu keluar, disana Felisha hanya menggunakan handuk.
.
.
.
Tujuh Tahun setelah dia diadopsi gadis itu menjadi sosok yang begitu cantik, di umur 15 tahun gadis itu memiliki paras yang mampu membuat orang iri.

♪The Perfect Character♪Where stories live. Discover now