Bab 26

56 4 0
                                    

Setelah itu mereka duduk terlebih dahulu dan dokter Citra mengenal nafas panjang. "Dokter apa yang terjadi dengan anak saya?" tanya Dion dengan tatapan yang bingung

"Sebenarnya Qiara memiliki penyakit yang berbahaya dan dia tidak ingin memberitahu kalian tentang penyakitnya ini. Saya juga harus merahasiakan penyakit ini dari kalian karena perintah dari Qiara," jawab dokter Citra

"Memangnya penyakit apa yang dirahasiakan anak saya dok, apakah itu sangat berbahaya sekali hingga kita tidak diberitahu?" tanya Karin yang mulai bertanya

"Sebenarnya Qiara mengidap penyakit kanker otak stadium 3 ini sudah sangat lama sekitar 1 bulan yang lalu dia sempat kesini untuk memeriksa kesehatannya. Namun, setelah beberapa hari yang lalu setelah pengecekan dia memang sengaja tidak ingin memberitahukan ini kepada kalian,"

"Dan akhir-akhir ini kesehatan juga menurun wajahnya juga begitu sangat pucat saya sebenarnya saya ingin sekali memberitahu kalian tentang ini. Namun Qiara selalu takut jika dia akan membebani kalian."

Dion dan Karin yang mendengar jawaban dari dokter Citra begitu sangat sok dan kaget ternyata selama ini Qiara sudah mengalami penyakit yang begitu berbahaya dan tidak bisa dan tidak mau memberitahu kepada orang tuanya.

Terutama pada Karin hatinya begitu hancur ketika mendengar jika putrinya memiliki penyakit kanker otak, ia takut jika Qiara akan pergi meninggalkannya. "Mas." lirihnya

"Saya dan tim yang lain sudah berusaha untuk bisa menyembuhkannya. Namun, kita juga tidak pasti jika Qiara bisa sembuh total karena kemungkinannya Qiara hanya bisa memiliki kesembuhan sekitar 15% mungkin dia sudah lama seperti ini sakit kepala dan dia tidak pernah mengecek tentang kesehatannya."

"Dan saya harap bapak dan ibu bisa menemani Qiara terlebih dahulu karena dulu dia sempat cerita kalau dia sangat kangen dengan Bundanya dan ingin menghabiskan waktu bersamanya."

Setelah mengatakan itu dokter Citra pun pergi dan kembali ke ruangannya Qiara dia menatap wajah istrinya, ia tau bagaimana perasaan istrinya sekarang begitu sangat hancur saat mendengar kabar Qiara

"Aku adalah ibu yang sangat buruk untuk anakku, Mas aku gak mau kehilangan dia andaikan waktu bisa diputar kembali aku gak akan pernah menyia-nyiakan Qiara."

"Aku tau kamu akan seperti ini. Namun, semua sudah terjadi penyesalan ada di akhir sekarang kita hanya bisa meminta kepada Tuhan untuk bisa menyembuhkan Qiara walaupun kemungkinannya juga tidak terlalu banyak setidaknya kita harus bisa menuangkan waktu bersama Qiara," ucap suaminya

Namun tiba-tiba saja dokter Citra bergegas keluar dan berteriak seperti memanggil beberapa dokter dan juga suster. Karin dan Dion yang melihat itu, ia juga semakin panik jika Qiara kenapa-kenapa.

"Dokter Ada apa ini kenapa kalian seperti buru-buru apakah ada masalah dengan anak saya tolong kasih tahu saya bagaimana perkembangan kesehatannya dia baik-baik saja, 'kan dia masih bisa sembuh, 'kan?" tanya Karin

"Maaf, saya buru-buru anak ibu makin drop jadi saya masuk dulu, doakan Qiara akan baik-baik saja." jawab dokter Citra

Dokter Citra pun langsung berlari lagi ke dalam ruangannya Qiara. Sedangkan Dion dan Karin hanya menatap satu sama lain, Karin begitu sangat takut jika Qiara tidak bisa di selamatkan. "Mas, aku takut..." ucap istrinya

"Kamu jangan panik kita harus tetap mendoakan Qiara agar dia bisa selamat." ucap Dion sembari menenangkan istrinya itu. 'Kamu harus bisa sembuh.'

Namun, disisi lain Darel yang sedang berada di rumahnya, tak sengaja melihat Velia yang sedang bermain hpnya di taman belakang. Mamanya Darel memang sengaja menyuruh Velia untuk disini agar bisa dekat dengan Darel.

Tapi, Darel selalu enggan untuk bersama Velia, apalagi Velia itu suka sekali membully gadis kesayangannya. Darel tak akan terima dengan itu.

Lalu Darel pun acuh tak acuh, ia juga sengaja menatap keberadaannya Velia di taman belakang. Namun, Velia seperti sedang menelepon orang lain.

Darel yang tak peduli langsung pergi dari sana. Tapi, langkahnya berhenti saat dia mendengar Velia menyebutkan nama Qiara di dalam telponnya. "Qiara?" gumamnya

Ia yang penasaran pun langsung berjalan ke arah Velia dan bersembunyi di arah lain, karna Darel ingin mendengar pembicaraannya Velia dengan orang yang di telponnya.

Namun, tiba-tiba Darel pun sempat kaget karna Velia berkata dengan kesal bahwa Qiara sedang ada di rumah sakit dan keadaannya sedang kritis. 'Qiara? Apa yang di maksudnya kritis.' umpatnya dalam hati





Yang mau tau kelanjutannya, simak terus, ya jangan lupa untuk bantu vote dan juga komentar, ya biar aku makin semangat buat upload cerita nya 🍓

Qiara  ( END )Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora