Bab 19

42 7 0
                                    

-o0o-

Setelah selesai mandi Qiara langsung menghampiri Darel. "Darel, Ayah ada dimana kok gak ada sih?" tanya Qiara

"Ayah kamu tadi sudah pulang soalnya juga sudah malam makanya pulang cepat," jawab Darel

Qiara hanya tersenyum saja, ia sudah tau apa yang terjadi tadi dan apa yang telah di bicarakan oleh Ayahnya.

-Pov Qiara-

"Eh, aku lupa mau ngambil handuk tadi. Apa aku ambil dulu, ya di luar." gumamnya

Qiara pun langsung keluar dari kamar mandi. Namun, Qiara saat ingin keluar dari kamar dia tidak sengaja mendengar percakapan antara Darel dan Ayahnya.

"Om, setelah ini aku tidak akan bisa dekat lagi dengan Qiara," jawab Darel

"Memangnya ada apa? Apakah kamu tidak menyukai anak saya?"

"Aku di jodohkan dengan teman anak Papa saya, aku juga tau kenapa bisa di jodohkan dan saya mau minta tolong sama Om untuk membantu saya untuk membuat Qiara membenci saya," ucapnya lagi

"Apa jadi dia bakal di jodohkan sama orang tuanya? Berarti aku dan Darel tidak akan bisa dekat lagi dan dia akan berusaha untuk menjauhiku?" gumamnya

**

"Qiara? Aku langsung pulang, ya soalnya aku sudah di telpon sama Mama," ucap Darel berbohong

"Iya." jawabnya singkat

Darel mengerutkan dahinya, ia bingung kenapa Qiara menjadi diam gini dan biasanya dia akan mengoceh tidak jelas. "Qiara, kamu kenapa? Kok diam saja apakah aku membuat kesalahan dengan mu?" tanyanya bingung

"Gapapa kok, kalau kamu pulang, ya pulang saja lagian ini sudah malam takutnya kamu malah di tunggu dengan orang tua kamu." jawab Qiara, ia beranjak dari duduknya dan langsung berjalan ke arah pintu

"Kamu mau ngapain?"

"Pintunya sudah aku buka aku juga mau istirahat soalnya besok juga harus sekolah. Dan kamu langsung pulang saja." ucap Qiara, Darel pun hanya menuruti saja, ia pun langsung keluar dari kamarnya Qiara.

"Besok aku jemput kamu--"

"Gak! Aku berangkat sendiri dan besok kamu jangan duduk lagi dekatku kamu duduk di dekat Velia, aku juga akan ngomong dengan Velia nanti." ucap Qiara

"Tapi, kenapa? Apakah aku memiliki kesalahan dengan mu?"

'Kamu gak ada kesalahan sama sekali! Tapi, aku yang salah karna sudah masuk ke dunia kamu Darel, aku juga harusnya gak kenal sama kamu.' umpatnya dalam hati

"Sudah lo pulang saja." ucap Qiara yang langsung menutup pintu kamarnya

Benar-benar sangat hancur hatinya Qiara begitu sangat sakit dengan ini keadaan seperti ini mungkin memang dia adalah orang yang memiliki takdir yang begitu menyakitkan tidak ada kebahagiaannya sedikit pun.

'Qiara kamu kenapa menjadi seperti ini? Tapi, setidaknya dia akan terbiasa tanpa gw dan gw juga berharap lu bisa bahagia walaupun nanti gw akan ada disisi lu lagi.' batin Darel

Dua sejoli itu benar-benar sangat hancur, takdir mereka mungkin tidak bisa bersatu hanya bisa berbahagia sesaat saja. Darel pun juga langsung pergi dari sana dan bergegas untuk pulang.

Sedangkan Qiara hanya bisa menangis dengan terisak-isak dan tidak ada senyuman lagi di wajahnya nanti. Qiara berjalan ke arah cermin yang besar dan menatapi tubuhnya ini.

"Tenang 3 Minggu lagi aku akan pergi dari dunia yang kejam ini, dan nantinya aku akan pergi saat dimana hari ulang tahunnya Bunda dan aku berharap kamu juga akan berbahagia dengan Velia. Aku akan tetap selalu mencintaimu Darel." ucapnya

-o0o-

Sedangkan disisi lain Karin yang sedang berada di dapur, ia merasa seperti ada yang aneh dengan rumahnya, entah mengapa rasanya begitu sangat sepi. Terkadang dia akan melihat Qiara yang sedang sibuk-sibuknya di dapur.

"Kenapa sepi banget, ya? Padahal setiap harinya juga seperti itu dan aku juga gak melihat anak itu sejak tadi." gumamnya

Saat Karin hendak ke kamarnya, ia tidak sengaja berpapasan dengan Dion suaminya. "Mas, kamu dari mana? Aku dari tadi mencari kamu. Tapi, kamu gak ada di rumah?" tanya istrinya

"Aku dari luar tadi lagian kamu ngapain masih disini ini sudah malam kenapa kamu gak tidur saja?" tanyanya balik

"Aku tadi habis minum terus juga aku belum bisa tidur gak tau juga kenapa. Tapi, rasanya kayak ada yang aneh saja di rumah ini." ucapnya dengan bingung

'Apakah dia belum sadar jika Qiara sudah tidak ada di rumah ini? Apakah dia merasa kehilangan Qiara, ya?' umpatnya dalam hati

"Mas, aku mau nanya anak itu kemana? Kok dari tadi aku gak melihatnya? Apakah dia sudah pergi, ya dari rumah ini. Tapi, kalau sudah pergi bagus sih karna sudah tidak ada lagi beban." ucapnya dengan santai

Dion hanya bisa mendengus kesal dengan pernyataan istrinya. Bisa-bisanya dia masih bisa berkata seperti itu dengan anak kandungnya sudah tidak ada lagi kata-kata manusia.

Suaminya langsung pergi ke kamarnya dan meninggalkan istrinya yang masih berdiri disana. "Lah, kok aku di tinggal sih!" ucapnya dengan kesal

Karin langsung mengikuti langkah suaminya itu, entah apa yang membuatnya seperti itu padahal baginya omongannya juga biasa saja.





Yang mau tau kelanjutannya, simak terus, ya jangan lupa untuk bantu vote dan juga komentar, ya biar aku makin semangat buat upload cerita nya 🍓

Qiara  ( END )Where stories live. Discover now