Bab 18

45 9 1
                                    

Namun, Darel di kejutkan dengan kedatangannya Velia berserta dengan keluarga besarnya. "Ini ada apa? Dan lo ngapain ada di rumah gw?" ketusnya

"Darel! Jangan seperti itu dengan Velia, dia sebentar lagi akan menjadi calon istri kamu! Kamu harus sopan!" ucap Papanya Darel

"Sudah gapapa kok, Darel memang sudah biasa seperti itu sama aku dan aku juga gak marah kok sama dia," ucap Velia

"Lagian maksud kalian apa sih? Apa maksud Papa tadi calon istri? Jangan bilang kalau aku mau di jodohkan dengannya?" tanya Darel dengan emosi

"Papa akan menjodohkan kamu dengan Velia! Karna keluarga mereka sudah baik dengan keluarga kita lagian Velia sudah menyukai mu, jadi turuti kemauan Papa." jawabnya

"Tapi, aku gak mau aku sudah punya orang yang aku sukai! Aku juga gak mau di jodohkan seperti ini! Apalagi sama cewe licik seperti dia!" ucap Darel sambil menunjuk ke arah Velia

"Kenapa kamu sangat membenci diriku? Apakah kamu menyukai wanita lain?" tanya Velia dengan wajah sok polosnya

"Lo jangan pura-pura polos, ya memangnya gw bodoh apa? Lu, 'kan yang selama ini membully Qiara dan membuatnya derita di sekolah?" tanyanya balik

"Kok kamu ngomong kayak gitu sih? Aku gak pernah membully siapa pun kamu tau, 'kan aku selalu berusaha menjadi anak yang baik-baik," ucap Velia berbohong

"Dasar wanita yang gak tau diri! Lo jangan munafik deh Velia!" teriak Darel

Plak!

Suara tamparan yang begitu kencang dan mendarat di pipi mulusnya Darel. "Mama gak pernah mengajarkan kamu berbicara seperti itu Darel! Velia itu anak yang baik-baik. Kenapa kamu berkata seperti itu!" ucap Mamanya

"Mama mau belain dia? Dari pada anak kandung kalian sendiri?" tanyanya dengan kesal

"Dia perempuan jangan kamu kasari, kamu mau menjadi anak durhaka!" teriak kembali Mamanya

Darel terdiam sejenak dan menatap wajah keluarganya itu dengan kesal. "Kalian semua egois hanya karna ego kalian aku yang harus kena! Aku gak akan mau di jodohkan dengan Velia sampai kapan pun itu!" teriak Darel yang langsung berlari ke dalam kamarnya

Keluarganya Darel hanya bisa menghela nafas panjang dan langsung duduk kembali, ucapan Darel pun juga sama sekali tidak di dengarkan. Mereka tetap saja melanjutkannya.

"Kita lanjutkan saja nanti saya yang akan berbicara perjodohan ini, mungkin Darel masih kaget saja." ucap Papanya

Semua keluarga hanya mengganguk saja dan tetap melanjutkan pembicaraan tentang perjodohan ini. 'Ck, mau gak ada Qiara mau ada tetap saja selalu ada masalah! Lihat saja apa yang bakal gw perbuat besok di sekolah!' umpatnya dalam hati

-o0o-

Disisi lain Darel yang benar-benar sudah sangat kesal hanya bisa menangis di kamar, dia sangat tidak terima dengan perjodohan ini apalagi harus di jodohkan dengan Velia.

Darel pun mengambil hpnya dan mencari nomernya Qiara.

📞Halo

                                                                     Halo, ada apa Darel📞

📞Bisa ketemu

                                                    Bisa kok, mau ketemu dimana📞

📞Aku ke rumah kamu, ya

                                                    Jangan aku gak ada di rumah📞

📞Kamu ada dimana? Biar aku samper

                                                       Aku ada di apartemen Ayah📞

📞Sherlock aku langsung kesana

                                                                                       Iya, Darel📞

Darel pun langsung mematikan telponnya dan langsung bergegas bersiap-siap, ia mengambil jaket dan kunci motornya dan langsung keluar rumah melewati pintu belakang.

"Ternyata gw ngomong juga gak bakal di dengarkan, ya mereka tetap saja membicarakan perjodohan ini. Dasar keluarga sialan!" gumamnya

Ia pun bergegas pergi dan untungnya tidak ada yang melihatnya pergi apalagi keluarganya. Darel pun tidak lupa untuk melihat alamat yang di berikan oleh Qiara tadi. Setelah mengetahui dia pun langsung bergegas pergi.

Tidak butuh waktu lama untuk kesana Darel pun sampai di apartemen dan langsung mengirim pesan kepada Qiara saat sudah sampai disana.

[ Qiara aku sudah sampai, kamu keluar dulu bisa gak? ]

[ Sebentar ]

Beberapa menit kemudian Qiara pun datang dan langsung menghampiri Darel. "Darel?" panggilnya

"Hai," ucapnya

"Hm, langsung masuk saja ke dalam, yuk ada Ayah juga di dalam biar kalian bisa mengobrol juga," ucap Qiara

Darel pun hanya mengganguk saja dan langsung mengikuti langkahnya Qiara. Sesampainya di kamar mereka berdua langsung masuk dan terlihat Ayahnya Qiara yang sedang menyantai disana.

"Eh, ada Darel, ada apa kamu kesini." ucapnya

"Mau ketemu saja sama Qiara. Tapi, berhubung ada Om disini, saya mau berbicara sebentar," ucap Darel

"Kalau begitu aku mau mandi dulu kalian ngobrol saja dulu," ucap Qiara yang langsung pergi ke dalam kamar mandi

"Kamu mau berbicara apa?" tanyanya

"Om, setelah ini aku tidak akan bisa dekat lagi dengan Qiara," jawab Darel

"Memangnya ada apa? Apakah kamu tidak menyukai anak saya?"

"Aku di jodohkan dengan teman anak Papa saya, aku juga tau kenapa bisa di jodohkan dan saya mau minta tolong sama Om untuk membantu saya untuk membuat Qiara membenci saya," ucapnya lagi

Dion terdiam, ia mengerti apa yang di maksud oleh Darel. Rasanya akan susah membantunya. Namun, Dion juga bingung dengan Qiara nantinya. "Akan Om usahakan," ucapnya

"Terimakasih, banyak sudah mau membantuku." ucap Darel

"Iya."

'Bagaimana caraku untuk membantu mereka.' umpatnya dalam hati





Yang mau tau kelanjutannya, simak terus, ya jangan lupa untuk bantu vote dan juga komentar, ya biar aku makin semangat buat upload cerita nya 🍓

Qiara  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang