Bab 07

84 12 1
                                    

Setelah selesai makan Qiara langsung mencuci mangkuk kotornya dan juga milik Darel. "Qiara," panggil Darel

"Ada apa?" tanya Qiara

"Aku mau tanya sama kamu," jawab Darel

"Silahkan."

"Kenapa saat di sekolah kamu sudah babak belur? Kamu memang nya di bully dengan siapa?" tanya Darel

Qiara hanya terdiam saja dan, ia langsung menatap wajahnya Darel. "Aku gak tau kenapa bisa di bully dengan mereka," lirihnya

"Dari kapan kamu di bully seperti ini? Apakah dari awal masuk SMA?" tanya lagi

"Iya," cicitnya

Darel pun langsung mendekati Qiara dan langsung memeluknya. Namun, tak di sangka Qiara langsung membalas pelukannya dan menangis.

"Aku sangat trauma dengan masa lalu ku! Aku takut untuk tinggal disini," lirihnya

"Ceritakan semuanya akan aku dengar, 'kan semua keluh kesah mu,"

"Dulu saat aku berumur 13 tahun aku duduk di bangku kelas 2 SMP dan aku bertemu dengan seorang lelaki yang sangat baik. Dia bernama Andika, kita berteman hingga 3 bulan lamanya,"

"Namun, saat kita sudah naik kelas 3 SMP, dia malah berbuat jahat denganku." lanjutnya

"Berbuat apa? Apa kamu di jahatin sama teman kamu itu?" tanya Darel

"A--aku di lecehkan dengannya. Namun, dia tidak sendirian dia membawa 4 temannya untuk melecehkan ku," lirihnya

Darel terdiam sejenak, entah mengapa rasanya begitu sangat sakit mendengar cerita dari Qiara. "Lalu?"

"Tidak sampai itu saja, ternyata Andika dan teman-temannya yang lainnya malah merekam kejadian itu dan menyebarkan nya di semua sosmed," jawab Qiara

"Kenapa dia seperti itu? Kalau dia menyebarkan video itu di sosmed pasti dia juga akan terlihat bukan?"

"Tidak, dia dan teman-temannya menggunakan topeng untuk menutup wajahnya agar tidak terlihat," ucap Qiara

"Lalu bagaimana? Apakah Bunda kamu sudah melaporkan masalah itu ke polisi?" tanya Darel

"Tidak," jawabnya

"Sudah dari kecil Bunda membenci diriku dan tidak pernah ingin tau masalah pribadiku. Yang mengurusi ku selama ini adalah Ayah tiriku," lanjutnya

"Kenapa seperti itu? Orang tua macam apa yang tega  membiarkan anaknya terkena masalah sendirian, apakah kamu membuat kesalahan sampai Bunda kamu seperti itu?"

"Entah lah, sudah dari kecil aku di benci dengannya, dari kecil aku selalu di benci dengannya dan juga di siksa. Aku benar-benar trauma dengan masa kecilku yang kelam," jawab Qiara

"Qiara, jangan berbicara seperti itu. Aku yakin Bunda kamu pasti sayang sama kamu dan mungkin ada hal sesuatu yang membuat Bunda kamu selalu jahat dengan mu," ucap Darel sembari menenangkan Qiara

"Bunda baik kok, dia memang seperti itu. Tapi, aku akan selalu menyayanginya dan berbakti dengannya." titahnya

"Baik? Bayangkan kamu tidak mendapatkan ketidakadilan saat kamu di lecehkan. Orang tua pasti tidak akan terima saat anaknya di lecehkan!" ketusnya

"Biarkan lah, aku sudah biasa seperti ini sudah sangat trauma dari kecil dan SMA pun aku mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan," ucapnya

"Kamu harus tetap sabar, akan ada waktu dimana kamu akan bahagia dan aku akan selalu menjaga kamu dan selalu melindungi kamu dari orang-orang yang ingin menjahati mu," titahnya

Qiara  ( END )Where stories live. Discover now