Takdir Kita

Mulai dari awal
                                    

Jelas eki.

"Penthouse kamu waktu beli dulu harganya berapaan emang ki? Emang punya apartemen gitu bisa dihitung investasi ya.? Bukan harusnya harga bangunan itu semakin turun karena ada penyusutan."

Tayaku bingung.

"Bisa dong sayang, gedung memang terarmotisasi penyusutan, namun setiap apartemen juga memiliki nilai intengiblenya, seperti hospitality nya, lokasi, prestige, view, dan lainnya, yang membuat harga tawar nya terus meningkat dan nilainya ratusan kali lipat dari nilai amortisasi penyusutan. Jadi waktu masih awal pembangunan gedung ini, harga presale penthouse satu satunya dengan view garis lurus eifel ini € 12 juta, dirupiahin sekitar 140 Milyard, dan kamu tau berapa harga tawarnya saat ini? Sudah mencapai € 79 juta, atau setara hampir satu trilyun. Apa nilai 140 milyar ke 1 trilyun itu bukan nilai investasi hem?"

Jawab eki dengan penjelasan yang mudah kupahami.

"Oh my god.. waktu belinya saja sudah 140 Milyar, dan saat ini nilainya sudah hampir 1 trilyun. Keputusan investasi yang sangat tepat. Ki, circel kita kan sudah pasti berbeda ya, tapi aku bebeneran penasaran deh dengan circle kehidupan seperti apa yang kamu jalani hingga bisa berada di titik ini ki?"

Tanyaku penasaran.

"Sebelumnya sory ya ki aku nanyain begini, gak ada maksud apapun selain rasa penasaranku dengan kehidupan kamu yang circlenya pasti berbeda dengan aku ki.""

"Ya jelas circle kita berbeda sayang, circle kamu di indonesia dan circle aku di prancis, kamu vloger dan aku seorang chef, perlengkapan kamu gunakan kamera sedangkan aku kompor, kuali, oven, sutil, pisau dan perkakas masak lainnya. Menurut aku sih seperti itulah circle kita, kalau yang kamu maksud circle kasta pergaulan.. circle ku lebih luas dari kamu."

Jawabnya sambil mengedarai lamborghini urus mansory miliknya.

"Hem.?? Yakin circle kamu lebih luas dari aku."

"Semalam kamu nyobain pastry buatan ku gak sih?"

"Cinamon choco flava?"

Jawabku sebagai kata lain aku telah mencobanya.

"Setiap hari aku selalu membawa beberapa pastry hasil eksperimenku menemukan jenis dan rasa baru appetizer seperti cinamon choco flava itu. Dan kau beruntung mencobanya selamam, karena kita lebih dulu bertemu didepan minimarket. Biasanya sehabis membeli beberapa kaleng bir, aku terus jalan menelusuri pelataran eifel untuk menemukan siapa saja yang bersedia ngobrol denganku, dan menjadikanya sebagai food review dari rasa appetizer yang kuciptakan."

"Seeriuusss?? Jadi setiap hari kamu bereksperimen dengan rasa dan jenis baru appetizer ki, berarti setiap hari dong kamu nemuin rasa baru dengan kandungan berbeda beda..?"

"Tepat.."

Jawabnya santai.

"Terus objek yang kamu pilih, ada kriteria khusus gak sih? misalnya mereka yang telihat high class, sederhana, atau apapun itu?"

Tanyaku lagi.

"Siapa saja yang terlebih dulu kutemui dengan random, ada pernah ternyata seorang entrepreneure sukses, pernah juga ketemu yang berprofesi sebagai tukang sapu jalanan, birokrat juga pernah, hingga homless pun pernah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kitchen Sex StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang