"Hmmm" Ali hanya menjawab dengan sebuah deheman " Bagus?" tambah nya di iringi anggukan antusias Prilly "Makasih ya!! Bagus banget Li" Prilly masih menatap gelang itu berbinar binar . Pandangan nya terpecah saat Ali mengangkat sebelah tangan kiri yang juga melingkar gelang yang serupa "Ja-jadi... Ini gelang couple!?" Ali memgangguk "Yea-, aku fikir setiap pasangan biasa nya selalu punya sesuatu benda yang sama, jadi aku beli itu pas liat ngerasa bagus aja ukiran nya rada unik dan kebetulan ini emang couple. Aku cuma baru sempat beli ini gapapa kan?" sesal nya

"Ini udah lebih dari cukup Li, selera kamu bagus juga" Seru Prilly kegirangan memasang gelang itu di tangan nya lalu menatap tanpa henti "Dan sekarang aku di buat cemburu sama gelang itu" Prilly memalingkan wajah nya, kenapa Ali berkata demikian? Bukannya gelang itu pemberian dari nya juga? Dan apa yang perlu di cemburukan dari sebuah gelang seolah tau dengan rasa penasaran Prilly, Ali menjawab "Ya liat aja sekarang? Kamu lebih mandangin gelang itu dari pada aku, Hey girl~ aku lebih ganteng dan indah dari gelang itu! Masa aku dikalahin cuma sama seutas gelang" Ucapan ali barusan berhasil mengeluarkan gelak tawa Prilly "Malah ketawa lagi" sambung nya tipekal orang berpura pura merajuk

"Kamu lucu kalo lagi kaya gitu" Prilly mencubit gemas pipi Ali yang sekarang mulai chubby "Loh kok di cubit?" Protes nya

"Ya karena muka kamu lucu"

"Oke oke tunggu aja pembalasan aku, kamu menang kali ini karena aku harus fokus nyetir kalo enggak bisa bisa kita mati konyol ketabrak mobil lain cuma gara gara cubit cubitan" gerutu Ali yabg berpasrah diri, sedangkan Prilly tertawa lepas sejak tadi.

~~~~

"Ali kamu masuk duluan ya, aku harus nelpon mamah dulu takut nya nanti khawatir" Prilly dan Ali kini berada di lorong lorong rumah sakit . Kenapa di rumah sakit? Yea, baru tadi malam kondisi Ibu Ali memburuk sehingga terpaksa harus dirawat di rumah sakit secara intensif

"Mah, Prilly hari ini agak pulang telat sekarang Prilly lagi di rumah sakit jengukin mamah nya Ali" Prilly berbicara pada ponsel setelah tersambung

"Oh ya? Oke tapi jangan sampai kemaleman, terus sekarang gimana kabar mamah nya Ali?"

"Prilly belum masuk sih, ini baru mau masuk keruangan nya"

"Semoga baik - baik aja, mamah cuma bisa titip salam ya Prill yaudah sekarang mamah lagi mau jemput Dhea kamu nanti di rumah sama bibi ya. Love u"

"Again? Hufft iya oke Prilly tutup ya love u too maa" Ia menutup panggilan itu sambil menghembus nafas kasar mencoba menaruh ponsel ke dalam tas

'Awwh' Rintih nya bersamaan bersama seorang gadis yang baru saja tidak sengaja bertabrakan saat menuju ruagan inap "Bu-bunga?" Gadis itu, Bunga ia melihat Prilly sekilas lalu merunduk dan berlekas pergi. Prilly menatap bingung kepergian Bunga yang seperti menghindar.
'Clek' Pintu ruangan itu terbuka, terlihat Ali yang sedang duduk di samping wanita yang terkulai lemas di ranjang itu dengan selang infus

"Prilly? Udah?" Prilly mengangguk "Gimama mamah kamu?" tanya nya

"Mamah baru aja tidur, kamu kenapa?" Ali sedikit heran pada ekspressi Prilly seperti orang bingung

"Bu-bunga masih punya orang tua?"

"Mamah papah nya meninggal satu tahun yang lalu, kenapa?"

"Ng-Nggasih aku kira mamah atau papah nya lagi di rawat di sini, barusan aja aku ketemu sama dia di depan. ya mungkin keluarga nya yang lain kali" Prilly mengelus tengkuk nya berkata ragu ragu

"Bunga itu sendiri di sini, keluarga nya ada di Sydney. Kamu yakin itu Bunga?" Prilly mengangguk, apa yang ia lihat tidak salah itu benar benar Bunga "Apa dia yang sakit?"

[NF] Us, Love and OddityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang