***

"Emang gak ada otak lo sag! Jam segini minta kita bantu lo cari mangga? Udah gila kali!" Gerutu Viko mengusap matanya yang masih sangat mengantuk.

Saga menghubungi Viko dan Bara untuk membantunya mencari mangga, untung saja kedua sahabatnya ini tidak seperti Beni, kalo tidur udah kayak kebo, gak bisa di bangunin walaupun pakek toa masjid sekali pun.

"Susah seneng harus bareng-bareng lah." saut Saga tanpa dosa, bahkan tidak menatap lawan bicaranya sedikit pun.

Viko mendesis.
"Susah seneng bareng, mata lo picek!"

"Buat apa?" Bara sedari tadi hanyalah memperhatikan pertikaian Viko dan Saga, akhirnya bertanya.

Saga melirik Bara.
"Oh, gue belum kasi tau kalian ya? Oliv hamil, dia minta mangga muda, dan harus gue yang manjat. Gila gak tuh," Dengan santainya Saga berucap, sedangkan kedua temannya masih terdiam.

"Sante bener pak, iliv himil, dii minti minggi midi." Ledek Viko dengan sangat julid. "Ngotak lah anying, ini jam berapa! Tinggal beli bilang aja lo manjat sendiri. Makin bego lo sekarang."

Bara menatap Viko kesal, lalu tangannya terulur memukul kepala Viko. Bunyinya sangat nyaring.

"Bangsat!" Galak Viko.

"Bantu apa susahnya?" Beni menatap Viko tidak santai.  "Dia lagi hamil, gak bisa di bohongin kayak gitu." ucapnya lagi.

"Kalo lo gak mau bantu kenapa gak di tolak vik? Malah nyerobot ae lo datang." Protes Saga.

"Yaudah sih, gue kan ngantuk, kalo gak datang gak tega, btw selamat atas kehamilan Oliv." Viko sedikit mendelik. "Kenapa baru bilang." sambungnya lagi.

Saga menatap Viko, lalu tersenyum manis.
"Gak penting juga ngasi tau lo." Ucapnya lalu memutar bola matanya malas.

"Sialan lo!" Desis Viko.

"Bacot lo! Dimana nih gue musti nyari mangga muda? Mana ngatuk lagi." keluhnya.

"Deket rumah gue ada, kita kesana." Ajak Bara. Bara menghentikan langkahnya. "Selamat sag, bentar lagi lo jadi ayah." Ucap Bara dengan senyum tipis. Saga menganggukkan dan menepuk Bahu Bara.

"Gue masih lama, lo sebulan lagi jadi bapak." Bara menuduk mendegar penuturan Saga. Ia menghela nafasnya.

"Ya. Dan gue belum bisa bujuk Claudia." Bara tersenyum putus asa.

"Bapak-bapak malah curhat, bini lo tuh kesian. Ileran nungguin mangga." Hardik Viko.

Saga berdecak sebal.
"Lo napa dah, marah mulu. Pms lo! Kesel guee lama-lama." Saga juga ikut kesal.

"Ngantuk nih ah, buruan!"

***

Saga memasuki kamarnya dengan wajah lusuh, bayangkan jam setengah dua dia nyuri mangga, mana di kejar anjing. Sekarang pukul tiga akhirnya dia pulang.

Di lihatnya Oliv sudah tertidur, melingkarkan dirinya Oliv terliha nyenyak. Saga merangkak naik ke kasur dan membangunkan Oliv perlahan.

"Sayang? Ini mangganya aku udah dapet." Tidak ada pergerakan dari Oliv.

"Sayang?" Sekali lagi Saga memanggil. Oliv melenguh. Mengerjapkan matanya.

"Ini aku udah bawa mangga." ucap Saga. Oliv bangkit dari tidurnya dan menatap Saga.

"Makan aja, aku gak nafsu lagi." Dengan santainya Oliv berkata, ia langsung melanjutkan kegiatan tidurnya.

Mata Saga melotot, tidak percaya akan hal ini, dia mengingat bagaimana perjuangannya agar mendapat mangga ini.

"Liv, gak lucu. Aku sampe naik pohon tetangga Bara loh jam segini." Protes Saga.

Oliv menatap Saga, ia menaikkan satu alisnya.
"Ohh, jadi kamu gak iklas? Komplai? Katanya mau lakuin apa aja, tapi baru segini udah ngeluh." Oliv tidak kalah galak.

"Baru segini kamu bilang? Bukannya aku gak ikhlas tapi—" Saga mengusap rambutnya kasar,  "yaudah kamu tidur lagi." Dengan cepat Saga mengalah.

Oliv menggelengkan kepalanya, Saga di buat bingung olehnya.
"Makan! Siapa suruh lama." Perintah Oliv, Mata Saga membelalak.

"Sayang? Kamu—" Saga tidak bisa berkata-kata. Ngidam Oliv sangat aneh. Bagaimana ia bisa memakannya, itu mangga mentah pasti sangat asam.

"Itu mangga mentah liv, asem banget. Lagian yang mau kan kamu, kenapa jadi aku yang makan." Tolak Saga.

Oliv mendengus.
"Gak mau? Yaudah tidur di luar."

Saga menahan Oliv yang hendak kembali berbaring.
"Gak! Kamu kok gitu? Tega banget, yaudah aku makan." Dengan pasrah Saga ke dapur untuk memotong buang mangga muda itu.

"Makan di depan aku!" Bahu Saga merosot,  Baru saja ia berencana akan membuangnya.

"Ck, Iyaa." Ucapnya merengek.


































PENGUMUMAN!!!

GUE GAK TAU HARUS LANJUT CERITA INI KAYAK GIMANA, DAN ENDINGNYA HARUS GIMANA.

MUNGKIN GUE BAKAL HIATUS DULU GUYS, UNTUK PERSIAPAN CHAPTER-CHAPTER BERIKUTNYA, SAMPAI ENDING.

JADI JANGAN LUPAKAN BOOK INI YA GUYS. GUE PASTI BAKAL BALIK, TAPI GAK DALAM WAKTU DEKAT. TAHUN DEPAN MYBE?

TERIMAKASIH JUGA KALIAN UDAH DUKUNG BOOK INI, MAKASIH BANYAK GUYS ♡♡♡♡

DOAKAN SEMOGA OTAK GUE ENCER HEHE.

SEE YOU NEXT TIME GUYS. BAKAL BALIK KOK, LOVE YOU ALL.

DAN YA GUE MAU NGUCAPIN,
MARRY CHRISTMAS DAN SELAMAT TAHUN BARUN🎉✨♡♡♡♡♡

love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅Where stories live. Discover now