24 part 2

278 12 1
                                    

Yoonjung berhenti di depan pintu yang sama. Hanya saja ada yang berbeda, Vincenzo tidak ada disampingnya. Dengan kekuatan yang ia punya dan kesabaran yang sudah ia kumpulkan sebaik mungkin, ia membuka pintu itu. Ternyata pria tua itu sudah duduk manis di kursinya sama seperti sebelumnya. Tapi kenapa sorot matanya begitu sanyu?

Yoonjung tanpa suaranya duduk di hadapan So Piljo meski terhalang pembatas antara kaca dan meja yang menyatu dengan tembok.

"kenapa ingin bertemu denganku?" tanya Yoonjung.

"di malam kalian menyekapku, aku memberitahumu bahwa itu perintah art hunter bukan?" katanya, hanya dibalas anggukan oleh Yoonjung. "gimana sudah ketemu?"

Mendengarnya membuat Yoonjung mengerut bingung, memilih tidak menjawab. Tidak hanya bingung dengan pertanyaan yang terakhir ia dengar ini tapi kenapa sikap So Piljo begitu tenang?

"aku bertanya, tolong dijawab."

"aku bingung, aku berbicara dengan siapa sekarang." balas Yoonjung, menyilangkan kakinya. "apa aku sedang berbicara dengan orang yang disekap malam itu? atau orang lain?"

Tidak langsung dibalas, pria itu membuang nafasnya gusar. "kamu tidak percaya?" tanyanya. "apa butuh jaminan untuk membuatmu percaya?"

BRAK

Yoonjung dengan keras memukul kacanya, beruntung tidak pecah hanya saja bergetar hebat. "kamu membunuh satu keluarga yang tidak bersalah hanya karna terlambat mengutang, melukai adik ku, dan melukai seorang pengacara. Kamu maunya apa?"

Pria itu, memajukan badannya dengan kedua tangannya terlipat. mendekatkan dirinya dengan kaca. Ia masih terlihat sangat tenang, berbanding terbalik dengan Yoonjung.

"kamu percaya aku yang membunuh keluarga itu? kamu percaya aku juga yang menabrak adikmu?" ucapnya, "aku tidak menyakal jika aku memang menusuk pengacara Hong, tapi bagaimana bisa aku membunuh orang-orang Babel?"

"aku pernah bilang, aku ditelpon seseorang dan dia mengaku Art Hunter."

"jangan mengada-ngada, dia jauh dari apa yang kau katakan!" sela Yoonjung.

"Chae Song Hyeop, Ahyeon Dong Furniture Complex, nomer 398, dia menghilang dan tidak ada kabar selama seminggu."

"lalu?"

"Chae Song Hyeop adalah orang yang menabrak adik mu."

"omong kosong!"

"aku akan menceritakannya sekarang, soal adikmu. Goo Yuna karna dia telah melakukan kesalahan yang besar."

—-----

"tempat ini...." Vincenzo tidak dapat melanjutkan kata-katanya saat ia mendaratkan diri di salah satu kursi auditorium. Ia tak mengerti mengapa Chayoung mengajaknya ke tempat orkestra terbesar di Seoul.

"sudah ku bilang aku mendapatkan undangan spesial, jadi kita harus hadir!"

"siapa orangnya?"

"nanti aku beritahu!"

Vincenzo berdecak kesal, lagi-lagi ia dibuat penasaran oleh Chayoung. Jadi dia harus menahan rasa penasarannya selama dua jam lamanya. Tapi melihat penyanyi yang berdiri disana berbeda dari yang lain. Wanita itu tidak bisa melihat, dilihat dari orang yang mengantarnya ke tengah panggung dan menariknya lagi orang yang mengantar wanita itu adalah orang yang ia temui di depan Gereja. Do Jongsuk.

Dua jam berlalu, acara telah usai. Satu-persatu orang mulai berhambur keluar dari tempat dan diikuti mereka berdua setelah merasa jalan keluar sudah sepi.

"bagus bukan?" tanya Chayoung.

"bagus sekali." jawab Vincenzo.

"nona Chayoung!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 18, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

VINCENZO II : The Last Tower [-]Where stories live. Discover now